Siapa Garbera?

4.3K 256 4
                                    

Garbera pov.

Namaku Garbera Alista Grewson. Mungkin dari kalian sudah tau siapa aku? Penyihir? Itu hanyalah perkataan terkutuk yang mereka ucapkan padaku.

But I like it.
Kalian hanya menghujatku dari tampilanku saja. Siapa Garbera pasti mereka akan mengatakan aku penyihir bukan.

Tapi apa kalian pernah melihatku dari sudut pandang yang lain? Kalian terlalu menghujatku jahat. Bisakah kalian menganggap aku itu baik?

Siapa yang mau seperti ini? Akupun tidak mau. Aku tak pernah ingin menjadi seperti ini, aku sama seperti yang lainnya. Hanya saja aku sedikit istimewa. Aku melakukan sesuatu yang menurut orang itu aneh.

Aku membunuh kedua orang tuaku,membantai seluruh marga Grewson demi satu tujuanku.
Tujuanku satu, menjadi lebih kuat dari si gadis bodoh Ruzh itu.

Demi Tuhan, ini tak adil, Hanya karna aku keturunan orang terkutuk itu mereka menghujatku? Oh God. Adil sekali mereka.

Jika demikian aku dengan senang hati melakukannya. Jadi tak ada salahnya bukan, aku sudah menghancurkan kehidupan Athena di tanganku.

Kalian pikir senang aku menjadi pihak yang selalu salah. Kalian kira aku senang menjadi seseorang yang menjadi pihak yang mencintai tanpa bisa di balas.
Beruntung sekali hidup si gadis Ruzh itu. Tapi itu dulu kawan, karna dia Sudah  mati!!!

huffffzzzzzzz debbu....

Fiyyyyhhh.......

Hilang habesss yeeeeee!!!!

Hidupku sudah bahagia sekarang dengan Keanu. Memiliki satu putri kecil dan satu pewaris tahta.

Lamunanku tersentak oleh tepukan di bahuku. "Luna, pangeran ingin bertemu dengan anda Luna!". Ucap Serina asisten pribadiku.

Aku hanya mengangguk. Dan tak lama datanglah putraku memberi salam dan hormat padaku.

" Ada apa Noah? Ada masalah?".

"Ibunda, aku ingin membicarakan sesuatu pada ibunda''.

" Aku ingin ibunda membantuku".

"Untuk?".

" Menyerang pack Twilight moon!".

"Apa maksudmu? Apa keuntungan untuk kita nak?".

" Alpha bodoh itu merebut kekasihku ibunda!".

"Benarkah? Kalau boleh tau siapa nama kekasihmu itu?".

" Aiko atahan!".

"Begitu rupanya, Bunda dukung kamu. Kerahkan pasukan selagi ayahmu tak ada di kastil ini".

Noah hanya mengangguk mengerti.

****************
Bulan purnama sebentar lagi akan menampakkan dirinya. Dan di saat itulah masa penyatuan Khenzou. Dimana pada malam itu Khenzou akan merasa haus akan belaian dari matenya. Yang tak lain adalah Aiko.

Khenzou bahkan harus di rantai karna tak sanggup menahan gairah nya yang menggebu-gebu.

Semua orang ketakutan dengan sikap Alpha nya yang sangat tempramental.

Zero menguasai tubuh Khenzou saat ini. Kamar Khenzou sudah seperti kapal pecah. Hancur tak bersisa. Zhou Dan Enzi harus terluka parah hanya untuk menenangkan seorang Alpha yang begis karna gairah.

" Ayah, gimana keadaan kakak? Dia memburuk?". Tanya Khenzia.

"Kamu lihat sendiri keadaanku bukan?".

" Bajumu iuuuuh hancur! Keadaanmu seperti gelandangan nista penuh darah. Kemarilah aku akan mengobatimu!". Ucap Khenzia.

"Terserah. Lakukanlah tugasmu".

Aiko datang dengan wajah kawatirnya menghampiri Zhou dan Zeita.

" Ayah dimana Khenzou? ".

" Dia tak bisa kau temui Ai. Anakku sekarang sedang sekarat dan itu semua gara gara kau!". Desis marah Zhou sedikit menahan emosinya.

"Maksud ayah apa? Aku tak mengerti?".

" Zhou jaga bicaramu. Aiko tak ada sangkut pautnya dengan anak kita".

"Tak ada sangkut pautnya kau bilang? Karna gadis ini anak kita menanggung siksaan pedih apa kau tak peduli hah?".

" Tapi bisakah Kita bicarakan pelan pelan saja dengan nya".

"Terserah kau saja, aku muak disini!".

" Zhou....". Teriak Zeita.

Zhou meninggalkan ruangan itu dengan suasana hati yang di penuhi rasa emosi.

"Pergilah nak ke kamarmu, biar ibu yang menenangkan anakku".

Aiko menggeleng kepalanya. Di tangkupkan kedua tangan Zeita."Aku akan berusaha menyadarkan dia".

" Dengan cara apa? Menggunakan Ulqimu? Jika itu yang ingin kau lakukan lebih baik kau tak usah membantuku".

"Kenapa?".

" Kenapa kau bilang? Kau membunuh anakku?".

"Aku tak akan membunuhnya bu. Bunda tenang oke! Semua akan baik-baik saja!".

Aiko masuk ke dalam kamar Khenzou. Zeita tersenyum samar saat punggung mungil itu hilang dari pandangannya. Zhou menghampiri Zeita yang sedang memandang ke arah pintu kamar anak sulungnya.

" Bagaimana honey?".
"Sip honey, sukses!".
" Anak kita kan bentar lagi main ehm ehm gimana kalau kita nyusul juga?". Ucap Zhou sambil memeluk erat pinggang istrinya.

"Iiiih mas omeeeeeesssss!".

" Tapi kamu sukakan di omesin aku, lagian yang di omesin istri sendiri gak masalah dong. Yang masalah tuh kalau aku omesin wanita lain".

"Jadi gitu, ya udah sana jangan dekatin aku hussssss sana". Usir Zeita sambil mendorong pelan bahu suaminya.

Zhou terjatuh di lantai terkapar dengan mengenaskan. Dirinya pura-pura pingsan.

" Zhou,zhou jangan gini dong. Ih Kamu pingsan tapi kok kayak mati. Zhou Jangan mati dong please!!!!!". Zeita menangis tersedu-sedu di samping badan suaminya.

"Zhou bangun dong hiks....hiks ayo dong masak kamu mati sih?".

Zhou tersenyum matanya membuka lebar. Cengiran konyol terukir di bibirnya. " Tuh kan takut di tinggal, ya kan ngaku deh!".

"Aaaaaa Zhou jahat!".

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang