Ana behibbak

3.8K 274 2
                                    

Aiko berjalan dengan tubuh gemetar saat memasuki lorong kamar Khenzou. Oh God apa yang harus aku lakukan sekarang? Tanpa Ulqi, apa yang bisa aku lakukan? Ayolah berpikir Aiko!". Ucap Aiko dalam hati.

Aiko tertegun saat dirinya membuka pintu kamar Alpha itu. Kamar ini sudah seperti kapal karam tergulung ombak. Semua perabotan disini rusak hancur berkeping-keping mengenaskan tak bersisa. Lampu kamar pecah. Ruangan ini hanya di terangi cahaya terang yang dari bulan purnama yang menembus ventilasi ataupun jendela yang terbuka.

Khenzou di rantai? Bagaimana bisa?. Dengan langkah pelan dia mendekati Khenzou yang merintih kesakitan.

Jari lentiknya membelai pelan rahang kokoh Khenzou. Sedangkan khenzou meraung ingin menerkam tubuh Aiko.

"Khenzou, ada apa denganmu?".

Khenzou menggeram gigi gigi tajamnya saling bergesekan. Geraman muncul dari bibirnya." Zero!".

"Zero? Dimana Khenzou ?".

Geraman kembali terdengar." Zero jadi ini Zero bukan khenzou!''. Tanya Ai seperti orang konyol.

Zero menganggukkan kepalanya.

"Kau terlihat bodoh Zero!". Ucap Khenzou di pikiran Zero.

" Kau yang Bodoh Khen!".

"Khen? Khen siapa yang disini kamu maksud? khenzia,Khenzou, khenzi?".

" Sudahlah yang gila mengalah! ".

" Oh berarti kau yang gila Zero! ".

" Endah ni anak, mana ada orang mengaku gila? Orang begok aja ngaku pinter, nah ini orang waras kok ngaku gila? Apaan baek loe tong?".

"Lontong?".

" Auah gelap!!! ".

Aiko memandang Zero bingung.
" Zero, kau kenapa? Kau sakit? Tapi aku tak bisa menolongmu sekarang!". Kata Aiko sambil mencium pipi Zero.

Zero terpancing gairah nya. Tapi terhalang oleh perkataan Aiko.

"Lihat deh Ero, aku punya ini. Tapi kata ibunda gak boleh aku gunakan. Oh ya ini rahasia lho!" Aiko menunjukkan Ulqinya.

"Apa itu?".

" Ini Ulqiku yang baru. Ulqi pelepas segel apapun itu. Rahasia ya sama Bunda jangan bilang bilang ya!".

"Emm boleh saja, tapi ada saratnya".

" Apa?".

"Cium aku!".

Aiko mencium pipi Zero kanan dan kirinya.

" Kok di pipi sih?".

"Trus mau dimana?".

" Disini". Tunjuk Zeri di bibir nya.

"Boleh tapi nanti panggilin Khenzou ya. Janji?!".

Geraman kembali muncul." Kamu gak mau? Ya udah aku pergi deh!".

"Iya, iya !".

Tak tunggu lama Zero sudah membabat habis isi mulut mungil Aiko. Walaupun cara berciuman Zero kasar, Aiko tetap diam tak memberontak. Zero pun melepas pungutannya saat merasa dirinya dan Aiko terengah engah kekurangan oksigen.

Posisi mereka sangat dekat. Aiko berada di pangkuan Zero. Kakinya melingkari pinggang Zero.

" Apakah kau mencintai ku Aiko?".

"Aku sangat mencintaimu, sangat teramat sangat. Tapi apakah bisa aku bertemu dengan Khenzou?".

" Kau merindukannya? Apa kau tak merindukanku? Aku baru saja bertemu denganmu. Dan si bocah dungu itu selalu bersamamu! ". Rengek Zero sambil memainkan rambut panjang Aiko.

" Aku juga merindukan mu tapi aku juga merindukan dia tapi kapan-kapan aku akan menemanimu, aku janji!". Aiko mencium pipi kanan dan kiri Zero.

"Aku sangat suka baumu Zero, bau lavender. Baunya seperti aroma tubuhku sendiri". Kali ini Zero yang memeluk erat tubuh Aiko.

" Aku akan sangat merindukanmu!".

"Aku juga Zero,Kapan- Kapan aku ingin merasakan bulu-bulumu di kulitku boleh?".

" Tentu".

Zero memejamkan matanya setelah Aiko mengatakan betapa rindunya padanya.
"Blushing heh? Senang sekali rupanya dirimu menghabiskan waktu dengan mate ku?". Desis Khenzou bertelepati.

" Dia mateku juga bodoh!". Seloroh Zero.

"Tapi kini giliranku menghabislan waktuku dengannya Honey!". Khenzou memutuskan link dengan Zero.

Khenzou mengambil alih tubuh kekarnya kembali. Tangan besarnya mengelus punggung polos milik Aiko.

Sang empu mengerang nikmat. Seperti ada sengatan listrik yang menjalari tubuh mungil itu ketika elusan hangat tangan itu bersentuhan dengan kulit telanjang Aiko.

" Aku menginginkanmu saat ini Honey. Bolehkah aku?".

Aiko hanya mengangguk pasrah. Aiko menggigit bibir bawahnya gemas sampai berdarah demi menahan erangan dan desahan yang keluar dari mulutnya.

Karna menurutnya suara itu sangat menjijikkan. " Jangan gigit bibirmu sayang, kau akan terluka".

"Aku mencintaimu Aiko!".
" Aku juga mencintaimu!".

Malam ini menjadi malam terindah bagi mereka berdua. Malam penyatuan sesungguhnya. Dengan begini Aiko resmi menjadi Luna di pack itu.

Maaf ya aku gak bisa panjang. Mungkin ceritaku membosankan tapi Jangan lupa tinggal kan jejak kalian vote dan coment oke!

Salam hangat Arsen
"Assalamualaikum wr.wb"

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang