Terungkap

5K 247 0
                                    

"Berhenti Noah". Teriak suara bariton Keanu.

Dan kau tau Ethan dalam keadaan ketar ketir sebab putri semata wayangnya itu diam membeku menatap Keanu.

Ethan terus saja berusaha menyambungkan koneksinya pada anaknya. " Oh Tuhan, ayolah nak, sadar jangan tatap dia seperti itu. Kau akan lemah. Aiko, c'mon jawab ayah Aiko ".

Lagi lagi Aiko bungkam di saat semuanya saling jatuh menjatuhkan. Gadis itu hanya diam mematung seperti tanpa jiwa.

Keadaan Aiko yang seperti ini bukan tanpa sebab. Ini semua adalah ulah Keanu. Dia yang membawa jiwa Aiko pergi.

Aiko pov.

Dimana aku? Bukankah seharusnya aku berada dalam pertarungan? Kenapa aku berada disini? Tempat macam apa ini?

Dan kau tau, ternyata aku tak seorang diri di tempat aneh ini. Ada seorang laki-laki paru baya yang membelakangiku dengan gagahnya.

" Siapa kau sebenarnya?". Tanya seseorang yang membelakangiku.

"Kau siapa?". Ucapku menatap punggung lebar di hadapanku.

Dia tertawa miris sarat akan kepiluan. " Jangan menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan nona, katakan padaku, siapa kau sebenarnya? Apa hubunganmu dengan Ethan dan keluarga Zhou?".

"Apa pedulimu? Kenapa kau begitu ingin tau tentang Ayah dan Ayah mertuaku. Kau siapa Tuan?".

Dia tertawa hambar dan dengan intonasi di buat buat.

" Tak perlu seformal itu Swety heart. Aku bukan atasanmu". Cercanya.

Lelaki di depanku-pun membalikkan badannya. Jadi yang ku lihat benar-benar dia. Dia yang membuatku sangat membencinya juga merindukannya di saat bersamaan. Dia Keanu, ayah kandungku.

Tangan kekarnya membelai pipiku pelan. " Kau tak pantas memiliki wujud seperti lucifer sayang. Kembalilah pada wujudmu yang semula. Buang semua kesemuan itu". Ucapnya dengan suara lirih.

Aku lebih memilih memejamkan mataku menikmati sentuhannya. Tiba-tiba aku merasakan ada pedar cahaya yang kuat melungkupi tubuhku.

Pedar itu menghisap habis semua aura dan Ulqi hitam pedarku. Dan seketika tubuhku bergetar hebat. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Bulir peluh sebesar biji jangung mulai keluar dan turun membasahi pelipisku hingga leher jenjangku. Aku merasakan dingin yang amat luar biasa.

Ada apa denganku?
Kenapa tubuhku bergetar hebat?
Aku tidak sedang emosi ataupun sakit?

Mataku seketika terbuka lebar. Ku lihat ada sebuah perubahan yang signifikan yang terjadi padaku. Lihatlah warna rambutku berubah menjadi hitam kebiru-biruan. Begitu pula dengan punggungku. Aku memiliki sayap layaknya burung.

Sebuah sayap indah yang membentang lebar. Beginikah wujud Ruzh yang asli?

Bukankah aku seorang lucifer? Aku bukan Ruzh apa lagi Elf atau semacamnya. Bagaimana bisa?

"Begini lebih baik Swety! Kau lebih pantas menjadi Ruzh dari pada lucifer".

Aku menatapnya dengan ekspresi penuh kebingungan. Walaupun aku mulai terbiasa dengan sayap ini.

"Apa aku seorang Ruzh? Lalu bagaimana dengan ulqiku?Apa ia akan hilang juga?".

Dia menggelengkan kepalanya. Lalu kembali menatapku.

"Kau bahkan bisa membunuhku dengan sekali sentakan. Jadi kau tak perlu kawatir ulqimu akan hilang. Ulqimu itu  sangat kuat. Maka dari itu, aku menyerap aura hitam darimu. Sebab aura hitam tak cocok untukmu. Jadi aku harus mengambilnya. jika tidak lama kelamaan ulqimu yang asli akan musnah.".

Tiba-tiba ia memeluk tubuhku dengan erat sampai rasanya aku susah sekali bernafas. Iapun membisikkan sebuah kata seperti mantra tepat di tanda yang di berikan oleh Khenzou.

Dan tiba-tiba sesosok bayangan putih masuk ke dalam ragaku. Sosok itu mengendalikanku. Aku bahkan tak bisa mengucap sepatah kata apapun.

"Keanu...!!!". Panggilnya lirih.

" Athena, aku sangat merindukanmu. Sangat merindukanmu. Maafkan aku, maaf telah membuatmu sakit hati". Serunya dengan terisak isak.

Oh Moon, bagaimana ini? Aku tak bisa menghentikan mulutku sendiri. Dasar mulut lemes. Disuruh berhenti ngomong malah tambah kenceng aja

"aku juga sangat merindukanmu Keanu...!!!". Lirihnya.

Tanganku yang di kendalikan sosok itu terulur mengelus rambut hitam pekat Keanu. Bahkan wajahku sekarang mengendus ceruk lehernya. Iuuuhjh menjijikkan.

"Kau tak perlu minta maaf semuanya sudah terjadi. Kau dan aku pun tau siapa orang yang patut di persalahkan disini. Apa kau mengenal Aiko?".

" Aiko?".

"Ya Aiko, dia anak kita yang aku titipkan pada sahabatku Ethan!".

"Aku tau dia anakku. Aku sudah menunggu bahkan mencarinya hingga frustasi. Athena, kau harus tau waktu itu aku hanya pura-pura tersihir oleh mantra konyol penyihir busuk itu. Tapi..
Aku tak menyangka,karna kebodohanku itu, aku kehilanganmu dan putri kita".

Oh God, apakah mereka lupa aku ada disini? Aku benar-benar seperti penonton tak di harapkan. Mereka hanya menganggap di dunia ini hanya mereka berdua yang ada yang lain mah keset buluk. Tapi please jangan abaikan aku! Hiks..hiks.

Keanu kembali menangis dan terisak hebat. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus menghiburnya?

Aku hanya bisa diam hingga sosok yang aku yakini ibuku ini keluar dari tubuhku.

"Jangan menyesal atas apa yang telah terjadi Keanu. Biarlah yang lalu berlalu. Kau harus bangkit dan sadar putri kita membutuhkanmu. Jaga dia baik baik".

" Aku pasti akan menjaganya dengan baik. Kau tak perlu menghawatirkan itu".

Keanupun melepaskan pelukan kami. Dan bersamaan dengan hal itu sosok Athena keluar dan beberapa detik kemudian lenyap di terpa angin.

Ibu...
Kenap kau pergi  begitu saja? Aku belum memelukmu untuk pertama dan terakhir kalinya. Bahkan aku tak bisa mengatakan sepatah kata apapun padamu. Aku tak bisa mengatakan padamu bahwa aku sangat menyayangimu.

Ya sudah lah mungkin ini takdirku. Tak bisa bertemu dengannya. Tapi setidaknya aku masih memiliki 3 ayah yang hebat.

Setelah kesadaranku 100% kembali. Ku ulurkan tanganku menghapus air matanya.

"Kenapa kau menangis Tuan? Kau tampak menyedihkan sekali? Bahkan tubuhmu tak pantas sekali dengan air matamu itu. Konyol!". Cemohku padanya. Tak lupa pula tatapan geliku melihat derai air matanya.

Bukan membalas celotehku, ia malah tertawa terbahak bahak. Apa ada yang lucu disini?

Tapi..

Entah kenapa melihatnya tertawa membuat hatiku menghangat. Begitu lebih baik Dad!

" Kau putri yang baik sekali. Baru kali ini aku melihat seorang anak menghina orang tuanya sendiri".

"Oke oke maaf untuk itu Tuan tapi, apakah sekarang aku bisa memanggilmu Daddy? Tuan Keanu?". Celetukku.

" Aku sudah menunggu panggilan itu sejak belasan tahun lalu putriku. Jadi tunggu apa lagi? Kau tak ingin memeluk Daddymu ini?". Tanyanya sambil membentangkan tangannya menungguku untuk menghampirinya.

Akupun tersenyum dan langsung berlari ke dalam dekapannya. Aku sangat sangat merindukannya.

"Aku juga merindukanmu juga nak".

Nafasku tiba-tiba sesak. Fokusku mulai memudar. Dan di tambah lagi kepalaku berputar-putar. Oh moon ada apa lagi ini?

Tapi aku masih bisa mendengar suara ayah memanggilku.

" Aiko, ini ayah, bangunlah".

******

Tbc

Alpha's MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang