#Chapter 1 : Preparation

113 3 0
                                    


Sepulang dari sekolah Intan akan pergi kesebuah butik untuk mengambil gaun pengantin untuknya dan untuk Davian. Davian yang sudah stand by didalam mobilnya yang terparkir didepan gerbang sekolah Intan yang sangat luas

Terlihat Intan yang memakai seragam putih abu-abu keluar dari gerbang sekolah dan berjalan menuju mobil dimana Davin berada didalamnya

Pintu mobil Davin terbuka dan Intan pun masuk kedalam dengan nafasnya yang tidak beraturan. Davin merasa bingung saat melihat Intan yang ngos-ngosan, padahal tadi ketika Intan menuju mobil Davin ia titak berlari.

"Kenapa?" tanya Davin yang mejalan mobinya. Intan masih menstabilkan nafasnya

"Kita sekarang pergi ketoko perhiasan dulu abis itu kita pergi ke butik tante gisel" Intan hanya menggangukan kepalanya pertanda ia mengerti apa yang diucapkan oleh Davin "oh ia. Dikursi belakang ada baju kamu yang udah mama kamu siapin" lanjut Davin yang matanya masih fokus menyetir

"Buat apa baju?" tanya Intan angkat bicara setelah nafasnya sudah teratur

"Apa kata orang kalau kita beli cincin pernikahan dengan pakian kamu yang masih pake seragam SMA?

"Apa hubungannya?"

"Udahlah sekarang kamu ganti seragam kamu dengan baju yang ada dikursi belakang" Intan membulatkan matanya

Dalam fikiran Intan ia sudah memikirkan segala hal. Masa ia dia harus ganti baju didalam mobil dengan keadaan yang melaju dan ada seorang laki-laki sedang menyetir

"Masa ganti dibelakang? Mikir dong! Ya kali aku ganti baju belakang kakak" cibir Intan. Ia tidak mau mengganti bajunya didalam mobil dengan alasan takut diintip oleh Davian

"Banyak ngomong deh. Lagian aku nggak akan ngintip badan kamu yang serba kecil itu"

Intan memukul lengan kiri Davin yang memegang stir mobil "dasar mesum! Awas jangan liat kebelakang atau lewat spion. Aku bilangin ke pihak KPAI loh"

Davin tersenyum saat mendengar ocehan Intan. Kini Intan sedang berganti baju di jok belakang, jangan berfikiran yang aneh-aneh ya! Kaca mobil Davian itu berwarna hitam jadi Intan tidak akan kelihatan sedang berganti baju dibelakang dari luar. Davin memcari kesempatan untuk mengintip kebelakang lewat kaca spion

"Jangan ngintip"ujar Intan. Davin yang awalnya melihat kearah spion ia langsung kembali melihat jalanan yang ada didalamnya

Ketika Intan sudah selesai berganti baju ia langsung pindah kembali ke kursi depan "tadi ngintip ya?"

"Ngarep banget sih diintipin"

"Najis"

°°°°°°

Mereka sampai disebuah toko perhiasan untuk mengambil pesanan cincin untuk pernikahan Mereka. Cincin dengan dilengkapi berlian membuat cincin itu terlihat mewah namun elegan dan dilengkapi dengan nama mereka yang ada disisi cincin 'Davintan' nama itu yang berada disisi cincin.

Setelah mengambil cincin itu mobil Davin langsung melaju menuju butik tante Gisel yang mendesain gaun pernikahan untuk Intan dan membuat jas untuk Davin

°°°°°°

"Ah kamu cantik banget tan. Nggak salah tante desain baju ini" puja Gisel saat melihat Intan yang baru saja keluar dari ruang ganti memakai gaun berwarna peache yang sangat indah. Sementara Davin masih mencengo melihat Intan calon istrinya memakai gaun yang sangat indah sehingga membuat Intan terlihat lebih Cantik walaupun tanpa memakai make up

"Makasih tante. Intan suka deh sama gaunnya" ucap Intan dengan girang

"Davin bagus nggak?" tanya Gisel

DavIntanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang