#Chapter 7 : Date

47 2 0
                                    

Davin dan Intan mereka telah sampai dirumah. Semenjak pulang dari sekolah Intan, Intan tidak bergeming mengeluarkan sepatah kata pun sampai sekarang

Jika Davin menanyakan sesuatu Intan hanya menjawab dengan anggukkan dan menggelengkan kepalanya sesekali dia menyebut 'ia' dan 'hmm'. Seperti halnya tadi sore, Davin mengetahui kalau dari pagi Intan belum makan lalu Davin menawari Intan untuk makan namun Intan meresponnya dengan menggelengkan kepala

Davin merasa kesal karena tingkah Intan yang menjadi cuek seperti itu. Hingga Davin mempunyai ide untuk ngerjai Intan dengan otak mesumnya

Kebetulan ini waktu yang pas untuk mengerjai Intan karena sekarang ini Intan sedang berada didalam kamarnya namun Davin mengintip dari celah pintu yang terbuka, didalam kamar itu terdengar suara isakan dan itu seperti suara Intan

Apa Intan sedang menangis? Hingga Davin meninggalkan niatnya untuk menggoda Intan. Kini ia harus menenangkan Intan didalam pelukannya

"Hei... Kenapa?" tanya Davin duduk disebelah Intan. Intan langsung menghapus air matanya dengan cepat agar tidak ketahuan oleh Davin kalau dia habis menangis

"Aku nggak papa ko ka" ucap Intan

"Kalau kamu mau, kamu bisa cerita sama kakak" Davin meraih tangan Intan lalu Dibawa Intan kedalam pelukan hangatnya. Dari situ air mata Intan kini mengalir kembali hingga membasahi baju kaos yang dipakai oleh Davin

"Nangis aja, kalau itu buat kamu tenang"

"Masa si Riska yang salah aku yang di hukum sih. Itu nggak adil ka! Padahal aku kan mau ujian beberapa minggu lagi" ucap Intan diselala isakannya. Davin mengusap lembut rambut hitam Intan

"Nggak papa. Tapi walaupun kamu diskor, dirumah itu harus belajar bukan males malem. Biar kakak bantu kamu belajarnya"

"Beneran ka? Tapi kakak kuliah kan?"

"Karena skripsi kakak udah diterima dan ditanda tangan jadi kakak tinggal nunggu sidang. Jadi selama kurang lebih lima hari kakak nggak akan kekampus"

"Makasih ka udah mau bantuin Intan" Intan membalas pelukan Davin dengan erat

"Ia sama-sama. Apa sih yang nggak buat Intan istriku yang paling imut ini" goda Davin sambil mencium pipi Intan

"mau sore sabtuan bareng suamimu ini" ajak Davin

"Sore sabtuan? Emang ada?

"Ada lah sayang... Buktinya aku mau ngajak kamu"

"Boleh lah boleh. Mau sore sabtuan kemana?"

"Nggak perlu kemana-mana ko. Sore sabtuan diatas kasur juga aku siap dengan senang hati"

"Ih apaan sih. Pikirannya mesum mulu jadi orang"

"Terus pengen sore sabtuan kemana?"

"Kemana aja"

"Yaudah. kita pergi sekarang?" ajak Davin dan Intan mengiakan ajakan Davin dengan senang hati

Mereka langsung bersiap-siap. Davin mejunggu Intan disamping motornya

"Yuk berangkat"

°°°°°°°°°
Awalnya Davin mengajak Intan untuk makan di restoran yang ada di hotek Julio's milik keluarganya, tapi Intan menolak Ia lebih kemilih pergi ke starback. Setibanya di Starback Intan memilih untuk duduk didekat jendela lalu Davin pergi untuk memesan makanan dan minuman

"Cotton candy dua, tiramisu jar cake dua, dan vanilla ice cream with nutella sausce tiga. Saya ada di meja no 5 "

"Baik. Nanti saya akan antarkan"

DavIntanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang