Calon istri pengganti pernah aku apload tahun 2015 di akun yang lain yang dan aku menggunakan foto chelsi islan sebagai vivi.
Jadi kalau ada yang mengatakan aku menfotopi karya orang lain,itu tidak benar.Lagi pula menfotokopi karya orang lain itu termasuk pencurian dan sudah ada undang-undangnya.
Aku melanjutkan cerita ini kembali di akun ini karna banyak yang masih menunggu lanjutannya.Sedangkan akun aku yang pertama kali mempublikasikan cerita ini hp rusak.
***
Ting tong
"Bi, Bukain pintunya!" teriakku dengan keras sambil memakan kripik pisang yang aku beli di supermarket kemarin sambil menonton film korea yang di perankan idolaku.
Ting tong
"Bibi???"
"Ih,bibi kemana sih?" ujarku gemas sambil mendumel pada siapapun tamu yang ada di luar sana yang menggangu kosentrasiku menonton drama korea karna terus saja menekan bel rumah.
Aku menaruh plastik kripik pisang di atas meja dan dengan terpaksa aku mengangkat pantatku yang sedang nyaman duduk di sofa ruang keluarga untuk membukakan pintu karna bibi entah pergi kemana.
Ting tong
"Sebentar!!!" teriaku kesal.
Sambil mendumel aku berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu untuk tamu yang entah siapa yang tidak sabaran itu karna terus saja menekan bel.
Padahal aku sedang menonton film korea yang di mainkan idolaku. Benar-benar tamu tidak tau diri. Seharusnya kalau bertamu lihat-lihat dulu apa tuan rumah sibuk atau tidak. Iss...
Saat aku membukakan pintu wajah mas Revan yang sedang marah terpangpang di hadapanku.
"Mas Revan, ngapain kesini??" tanyaku sambil mengangkat alisku bingun.
"Memangnya saya tidak bisa datang di rumah calon istri saya???" tangannya marah sambil melihatku tajam.
"Bukan itu maksud vivi.Ih mas Rey ini cepat sekali tersinggung seperti perempuan" kataku gemas sambil memukul bahunya cukup keras.Tindakan aku itu semakin membuatnya menatapku tajam. Mungkin kalau mata bisa memotong saat ini aku sudah tercincang-cincang karna saking tajamnya tatapan yang di layangkan padaku.
"Masuk mas!"
" kenapa mas Rey tidak masuk??" tanyaku karna mas Rey tidak beranjak dari tempatnya berdiri.Padahal aku sudah mempersilahkan masuk.
"Mas Rey sudah sampai? Maaf ya mas nunggunya lama" kata kakakku yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.
"Vi,kenapa mas Rey tidak di suruh masuk??" tanya kakakku.
"Sudah kak, cuma mas Rey nya yang tidak mau masuk" Aku menganguk-nganguk sambil melirik mas Rey memintah persetujuan. Tapi yang di lirik tidak merespon sama sekali dan semakin melihatku dengan tajam.
Tidak mau kalah aku juga balik menatap calan kakak iparku itu dengan tajam. Dia pikir cuma dia yang bisa menatap seperti itu. Aku juga bisa,tau.
Kakakku mendesis marah" VIVI bagaimana mas Rey bisa masuk kalau pintunya kamu halangi dengan badan kamu"ujar kakakku kesal di balik punggungku.
"Oh...maaf " aku nyengir lima jari saat sadar bahwa badan aku yang mugil ini menghalangi jalan mas Rey masuk. Aku bergeser dan mempersilahkan mas Rey masuk
"Kita langsung pergi sand" ujarnya melihat kakakku tampa mengindahkan niat baikku yang menyuruhnya masuk
"Oh,ya sudah" Sahutku sambil mengangkat bahu tak peduli.
***
"Vi...bangun! kakakmu tidak ada dikamarnya" ujar seseorang di balik punggungku sambil menarik selimut yang sedang aku pakai.
"Di kamar mandi kali bu " sahutku malas sambil menarik kembali selimut yang di tarik oleh ibuku. Aku masih sangat mengantuk karna bergadangn nonton film korea tadi malam. Dan aku masih sangat ingin tidur. Sayang.Ibuku tersayang tidak membiarkan itu terjadi terbukti dengan di tariknya selimutku kembali dan menggoyangkan bahuku dengan kasar.
"Tidak ada, ibu sudah mencarinya di setiap sudut rumah ini, tapi kakakmu tidak ada di mana pun. Kakakmu kabur vi " sahut ibuku sesunggukan. Aku membulatkan mataku kaget mendengar pernyataan ibuku. Aku langsung bangun dan memeluk ibuku yang sedang menangis.
"Ibu tau dari mana?" tanyaku sambil mengusap punggung ibu dengan lembut.
Hari ini adalah hari pertunangan kakakku dengan mas Revan. Dan itu tinggal beberapa jam lagi. Kalau kakakku menghilang dengan tiba-tiba seperti ini itu tidak baik bagi nama baik dua keluarga. Mudah-mudahan apa yang ibu katakan tidak benar.
Ibu mengurai pelukanku. Sambil mengusap air matanya ibuku memberikan sebuah kertas padaku. Aku mengangkat sebelah alisku bingun.
"Ini surat yang kakakmu tinggalkan""Kakakmu bilang dia tidak bisa melanjutkan pertunangan karna masih sangat mencintai na Andre" sambung ibuku lagi dan kembali menangis
Hiks...hiks...hiks...
Aku kembali memeluk ibuku yang telah melahirkanku itu sambil ikutan menangis. "Biarkan saja bu! Kak sandra memilih kebahigiannya "ujarku bijak.Karna aku tau kakakku masih sangat mencintai kak Andre
"Terus bagaimana dengan pertunangan yang akan di laksanakan beberapa jam lagi?" tanya ibuku setelah melepaskan pelukanku.
"Ya...batalkan saja bu"
Tok tok tok
Ibuku yang sudah membuka mulut ingin mengatakan sesuatu kembali menutup mulutnya saat ada yang mengetuk pintu kamarku. Kami sama-sama melirik pintu yang sudah di buka oleh bibi setelah di persilahkan masuk oleh ibuku.
"Kenapa bi?"
"Bu,di bawah ada tuan Revan dan kelurganya"
"Apa mereka sudah tau. " gumam ibuku entah pada siapa. Aku yang ingi bertanya, tidak jadi karna ibuku sudah berjalan mengikuti bibi keluar kamar setelah menyuruhku untuk mandi dan segera turun ke bawah.
Aku hanya menganguk malas dan segera melaksanakan apa yang ibu perintahkan. Lagi pula rasa kantuk yang melandaku beberapa menit lalu entah hilang kemana?
***
Saat aku menuruni tangga semua mata memandanku dengan tatapan yang sulit aku artikan. Dan entah kenapa aku tiba-tiba punya firasat,hal buruk sebentar lagi akan terjadi padaku.
"Sayang duduk disini!"ujar ibuku dengan lembut sambil menepuk sofa di sampingnya. Aku menurut dan duduk di samping ibuku.
" Sayang kami semua ingin minta tolong padamu"ujar ibuku sambil mengengam tanganku.
"Minta tolong apa bu?" sahutku was was apalagi melihat tingkak ibuku yang tidak biasanya. Aku jadi ketar ketir menunggu apa yang ingin ibu katakan. Ibu berdehen sambil melihat semua yang ada di ruangan ini. Aku juga mengikuti pandangan ibuku. Semua mata memandang ke arahku dengan pengharapan entah mengharapkan apa.
Sedangkan mas Revan menatapku dengan tatapan yang sulit aku artikan.
"Jadilah calon istri pengganti untuk nak Revan !!!"
"Apa????"
***
Minta tolong vote dan comentarnya di part ini.
Dan saran tulisan ini.
Terimah kasih

KAMU SEDANG MEMBACA
Calon Istri Pengganti
RomanceProlog... Anastasaya viviane,adalah gadis polos,cerewet,dan manja ini di umur 19 tahun harus rela menggantikan kakaknya untuk menikah dengan laki-laki bermata tajam dan super dingin yang terpaut 12 tahun dengannya. Bagaimanakah nasip pernikahan dua...