[Author POV]
Pagi itu, Yewon tengah terlihat membersihkan lantai dengan vacum cleaner milik Wonwoo. Ia bersenandung kecil seakan begitu menikmati pekerjaannya.
Namun, saking asyik dengan kegiatannya Yewon tak sadar kalau vacum cleaner-nya membentur sebuah lemari kecil yang terletak disebelah televisi. Membuat beberapa buah buku terjatuh ke lantai.
Yewon terkejut. Lalu menolehkan kepalanya kearah kamar Wonwoo. Dan ia menghela nafas begitu melihat kamar itu masih tertutup dengan rapat.
"Ah, padahal aku sudah membereskannya," ia menghela nafas. Lalu segera membereskan kembali buku-buku yang jatuh itu.
Namun selembar foto yang jatuh dari sebuah buku berwarna coklat muda membuat Yewon menghentikan kegiatannya.
Ia meraih foto yang jatuh dengan posisi terbalik itu kemudian membaliknya. Irisnya membesar.
"Wonwoo-ssi! Wonwoo-ssi!" ia berseru keras. Membuat kamar Wonwoo terbuka. Pintunya berderit sangat keras.
"Ada apa?! Apa yang terjadi?!"
Terlihat Wonwoo berlari mendatangi Yewon dengan wajah panik. Rambutnya masih terlihat berantakan karena ia baru saja bangun dari tidurnya.
"Ah--"
"Kau memanggilku 'kan? Apa yang terjadi?" lelaki itu bertanya dengan panik. Ia langsung saja mengambil tepat di depan Yewon.
Namun Yewon tak menjawab. Hanya menundukkan kepalanya saja.
"Ka-kau-- Ada apa?"
"Jeo-jeoseonghamnida. Sebenarnya ini bukanlah hal yang penting."
Wonwoo terdiam. Melirik selembar foto disamping Yewon sebelum tangannya bergerak untuk mengambilnya. "Foto ini..."
Wonwoo memandangi foto itu hingga tanpa sadar ia tersenyum lembut. Itu adalah foto dirinya semasa kecil bersama Yewon dan ibunya. Difoto itu, mereka terlihat bahagia. Ibu Yewon terlihat tersenyum senang seraya merangkul Yewon yang tengah menggandeng jemari Wonwoo.
"Waktu berlalu begitu cepat, ya..." Wonwoo memecah keheningan yang sempat tercipta. "Aku bertemu ahjumma beberapa kali di rumah haraboeji," ia menghela nafasnya.
"Karena aku anak tiri, aku tak pernah akur dengan appa. Jadi setiap aku ada masalah dengannya, aku selalu kabur kesini," Wonwoo tetkekeh kecil.
Yewon mengangkat kepalanya, menatap wajah Wonwoo yang masih asyik memandangi foto ditangannya.
"Ahjumma selalu baik padaku," ucapnya. Lalu sepasang irisnya beralih menatap Yewon dan ia bisa melihat gadis itu kini tengah terisak pelan sambil mengusap air matanya.
"Harusnya aku lebih banyak punya foto eomma."
Wonwoo mengusap tengkuknya. "Aku tidak pandai menangani hal seperti ini...."
Yewon menutup wajahnya dengan kedua tangannya agar isaknya tak semakin keras.
Wonwoo memandang Yewon sejenak, lalu perlahan ia arahkan tangannya untuk mengusap lembut rambut Yewon sebelum membawa gadis itu kedalam dekapannya.
***
"Jeoseonghamnida," Yewon melepas dekapan Wonwoo, lalu menatap kaos Wonwoo yang basah akibat air matanya.
Sepertinya ia terlalu lama menangis tadi.
"Gwenchana," balas Wonwoo sambil menaikkan kedua alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You, Cousin ✔
FanfictionSejak hari meninggalnya eomma, ketika ia memberiku senyuman yang mirip dengan eomma, ketika mata tajamnya menatapku lembut seperti eomma... Aku... Selalu merasa bahwa aku begitu mencintai orang ini. --- Jeon Wonwoo & Choi Yewon's Fanfic. Another cas...