- 11 -

4.7K 588 53
                                    

[Author POV]

"Yewon-ah, aku pulang dulu, ya. Jaga dirimu," ucap Chan sambil memasang sepatunya dan berdiri.

Yewon memandangi Chan. Tatapan matanya masih menyiratkan rasa bersalah. Setelah ditolak olehnya pun, Chan masih bersikap baik padanya seperti ini. Bahkan, ia sampai menawarkan diri untuk mengantar Yewon pulang.

"Mian..."

Lagi-lagi kata itu keluar dari mulut Yewon. Kepalanya kali ini tertunduk. Memandangi jari-jari kakinya sambil menggenggam kedua tangannya.

Chan menatap Yewon. Memperhatikan gadis itu sejenak. Lalu tersenyum sambil mengacak-ngacak rambut Yewon. "Kau ini-- berapa kali sudah aku bilang untuk berhenti meminta maaf."

"Tapi--"

Chan menurunkan tangannya. "Sudahlah Yewon-i. Kau tak perlu merasa bersalah seperti itu. Ini bukan salahmu. Kau menolakku karena kau menyukainya. Itu hal yang wajar dan cinta memang tak bisa dipaksakan, 'kan?"

Yewon masih tertunduk. Tak ada respon yang keluar dari mulutnya.

Chan menghela nafasnya ketika Yewon tak kunjung merespon. Tangannya kemudian bergerak menggapai dagu Yewon. Mengangkat kepala itu agar sepasang mata Yewon melihatnya.

"Jadi, berhentilah merasa bersalah, ya?"

"Chan-ah..."

Chan menurunkan tangannya dari dagu Yewon ketika melihat mata gadis itu berkaca-kaca.

Dan ia memeluknya.

"Bagaimanapun, kita sudah bersahabat sejak lama. Aku lebih mengenalmu dari siapapun. Jadi aku yakin setiap keputusan yang kau ambil adalah benar."

Yewon memejamkan matanya bersamaan dengan air matanya yang terjatuh mengaliri pipinya. Menikmati sensasi hangat dari pelukan Chan. Merasa bodoh karena ia tak pernah bisa menyukai Chan yang selama ini selalu berada disisinya, selalu memberinya semangat saat ia hampir jatuh.

"Aku pasti akan mendukung apapun keputusanmu, Yewon-ah..."

"Aku pulang--"

Deritan pintu apartemen membuat Yewon membuka matanya dengan cepat dan segera melepas pelukannya begitu melihat siapa yang datang.

"Wonwoo-ssi--"

"Aku hanya pulang untuk mengambil berkas. Sehabis ini aku akan kembali ke rumah sakit," Wonwoo berucap dengan nada dingin dan langsung masuk ke dalam apartemen tanpa mempedulikan Yewon dan Chan.

"Wonwoo-ssi, ini tidak seperti yang kau lihat..."

Yewon terlihat mengejar Wonwoo yang melangkah menuju kamarnya dan Chan sendiri, hanya bisa membeku ditempat.

Tak ada tanggapan dari Wonwoo. Ia terus saja melangkah dan menutup pintu kamarnya kasar begitu ia masuk kekamarnya.

"Wonwoo-ssi. Wonwoo-ssi. Dengarkan aku--"

Pintu kamar Wonwoo terbuka. Menampilkan sosok Wonwoo dengan sebuah amplop coklat besar ditangannya.

"Wonwoo--"

Love You, Cousin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang