- 09 -

5.1K 605 58
                                    

[ Author POV ]

Seberkas cahaya yang masuk melalui jendela kamar pasien membuat Wonwoo membuka matanya dan mengerjapkan matanya tiga kali.


Sebuah tumpuan berat pada pergelangan tangannya yang lain membuat atensi Wonwoo beralih dan ia bisa melihat Yewon tertidur disampingnya dengan posisi duduk.

Wonwoo yang masih berbaring memiringkan kepalanya. Netra coklatnya menatap penuh pada Yewon. Hingga membuatnya tanpa sadar tersenyum.

Wajah Yewon ternyata manis juga jika dilihat dari jarak sedekat ini.

Tangan Wonwoo yang bebas bergerak pelan. Meraih wajah Yewon sebelum kemudian mengelusnya lembut. Senyumnya melebar.

Diperhatikannya wajah Yewon dengan seksama. Mulai dari mata, hidung, pipi, dan berhenti di bibir kemerahan gadis itu.

Membuat Wonwoo kembali teringat pada sosok Yerin. Kekasihnya-- bukan. Mantan kekasihnya.

Rasa sakit lagi-lagi menghigapi dadanya. Membuat tangannya perlahan menjauh dari wajah Yewon.

"Apa yang kupikirkan," Wonwoo mengalihkan pandangannya ke jendela kamar. Menatap awan beriak disertai sinar hangat matahari pagi itu.

Lelaki ini bisa merasakan jantungnya berdebar ketika Yewon mengeratkan genggaman pada tangannya. Semakin cepat, sampai membuat Wonwoo sedikit khawatir jika Yewon mendengar detak jantungnya atau sekedar merasakan denyut dari nadi ditangannya.

Juga tanpa sadar, meluapkan rasa sakitnya yang tadi sempat datang. Membawanya menghilang dan digantikan oleh rasa hangat yang entah kenapa Wonwoo suka.

"Engh..."

Wonwoo merasakan badannya menegang ketika dirasanya Yewon terbangun. Ia genggam sebelah tangannya yang bebas erat. Berusaha membuat jantungnya berdetak normal kembali.

"Wonwoo-ssi, kau sudah bangun?"

Lagi, Wonwoo mengalihkan pandangannya pada Yewon. Menatap sepasang mata coklatnya sebelum mengangguk singkat.

"Kau perlu sesuatu?" Yewon bertanya sambil bangkit dari duduknya. Lalu berjalan kearah wastafel yang ada di kamar Wonwoo. Membasuh wajahnya sebentar.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya. Lalu melirik jam dinding yang berada di atas televisi seberang ranjangnya.

Pukul 8 pagi.

Alisnya berkerut samar. Wonwoo yakin ini bukanlah hari minggu. Tapi kenapa Yewon berada disini bersamanya?

"Kenapa kau masih disini?"

Yewon yang sedang mengeringkan wajahnya mendelik kearah kaca wastafel. Mendapati Wonwoo tengah memandanginya.

"Aku harus menjagamu," Yewon menjawab seraya membalik badannya. Lalu berjalan menghampiri Wonwoo.

"Tidak usah mengkhawatirkanku."

"Kau sudah berkali-kali mengucapkan itu Wonwoo-ssi."

Love You, Cousin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang