Drrttt..... drrrrttt......
Suara itu membangunkanku dengan berat aku membuka kedua mata,ku raih benda yang dari tadi bergetar.
Mama Calling
itulah yang tertera dilayar ponselku, tanpa pikir panjang akupun langsung menekan tombol hijau. Dengan suara yang masih parau khas orang baru bangun tidur,
" ea haloo ma" sapaku." kevin kamu baru bangun ea? apa kamu lupa hari ini ada pertemuan dikantor?
"Ma, mama tahukan kalau aku tidak suka bekerja dikantor? Lagian kenapa sih papa harus melepaskan tanggung jawabnya ke aku"?
"Kevin ini sudah menjadi keputusan papa, bukankah kalian sudah membicarakannya semalam,mama rasa kamu tahu pasti alasannya nak, lagian akhir akhir ini papa sering mengeluh dengan penyakit jantungnya. Jadi mama harap kamu mengerti nak, hanya kamu satu satunya harapan kami".
Dengan berat hati aku menjawab " Ok tapi hanya untuk kali ini".
"Terimakasih sayang, kamu cepat cepat mandi ya, karna acaranya akan dimulai 1 jam lagi,ingat jangan sampai terlambat".
Flasback
Semalam ketika aku baru pulang, papa memanggilku keruang kerjanya,
" papa mau besok kamu datang kekantor jam 8. papa akan mengumumkan kalau kamu akan menggantikan papa menjadi pemimpin di perusahaan kita Candra Company"
Aku sedikit kaget kala itu, "Whatt? Pa aku tidak suka bekerja diperusahaan papa, papa tahu kan kalau aku sibuk dicafe".
Ya aku mempunyai usaha ku sendiri, yakni sebuah cafe yang kurintis sejak aku masih SMA, aku menghabiskan waktuku disana, aku betah dicafe milikku karna disana aku juga bisa bermain dj."Mau jadi apa Kamu Kevin, kamu itu sudah dewasa, untuk apa papa mengirimmu jauh-jauh ke Inggris kuliah disana jika ujung-ujungnya kamu hanya mengurus cafemu itu" suara papa mulai terdengar meninggi.
"Pa tolonglah, tolong mengerti keputusanku".
"Kenapa? Kenapa selalu kami para orang tua yang harus selalu mengerti anak anaknya?, kenapa kalian para anak anak tidak pernah mau mengerti kami para orang tua?
Aku mulai kesal dengan papa, aku mengambil jaketku & kunci mobil, aku hendak keluar dari ruang itu. Namun sebelum langkahku sampai dipintu, aku melihat papa memegang dada kirinya, Dengan suara berat, papa kembali berkata "pokoknya papa tunggu kehadiran kamu besok". Setelah itu papa meringis kesakitan dibagian dada kirinya.
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari ke arah papa," pa, papa baik baik aja kan, aku panik " ma....mama...., teriakku lagi.
"Ya ampun papa kenapa vin",tanya mama tak kalah cemasnya dariku
"Ma panggil dokter Arya sekarang", perintahku,mama langsung menekan nomor dokter Arya. Sementara aku,aku membantu papa memapahnya ke kamar agar ia bisa beristirahat.
30 menit kemudian dokter arya datang, jujur saat aku melihat papa tadi, aku sangat khawatir & rasa bersalah menghampiriku.
"Beruntung, pak Candra baik baik saja, tapi jangan buat dia terlalu banyak pikiran karna itu akan memancing tekanan darah tingginya & itu tidak baik bagi jantung pak Candra & satu lagi dia harus banyak banyak beristirahat" jelas dokter Arya.
Dokter Arya adalah dokter pribadi keluarga kami, selama ini dialah yang merawat papa.
"Kalau begitu saya pamit dulu"izin dokter Arya, "Biar saya antar dok" pinta ku mengawali langkah. Setelah mengantar dokter Arya, kini aku berjalan kekamar papa. Aku melihat mama dengan wajahnya yang begitu khawatir, dia baru saja keluar dari kamarnya & menemuiku,"Setelah minum obat papa sudah tidur, oa vin mama minta sama kamu sebaiknya adik kamu tidak usah tahu dulu mengenai kondisi papa, mama takut hal ini akan membuatnya panik. Lagi pula ini masa masa akhirnya disana kan?.
Aku hanya mengangguk mendengar penjelasan mama, & aku setuju untuk tidak memberi tahu adikku mengenai kondisi papa.
"Ma aku minta maaf ya, semuanya salah ku".mama menepuk pundakku, "sudahlah lebih baik sekarang kamu tidur".
Dengan sedikit gontai aku melangkah keluar rumah.
"Kevin mau kemana lagi kamu"? Tanya mama.
Sejak kapan mama berada dibelakangku? "eum.... ma aku mau balik ke apartemen".
"Apartemen? Kevin kamu lihat sendiri kan bagaimana keadaan papa mu,tidurlah dirumah untuk malam ini saja" pinta mama.
"Ma aku perlu menenangkan pikiranku, aku janji besok akan hadir ke pertemuan itu" balas ku lagi.
Aku sempat melirik ke arah mama,dia nampak seperti sedang berfikir. Hingga suara itu keluar "ok baiklah, tapi kamu janji besok harus menghadiri pertemuan itu."
"Iya ma", jawabku singkat.
"Ya sudah kamu hati hati dijalan" pesan mamaku.
Aku langsung masuk ke mobil ferrary ku yang berwarna hitam membelah jalanan ibu kota ditengah pekatnya malam.
*****
Kevin julio Chandra anak sulung dari dua bersaudara, saudara perempuannya bernama Prilly LatuCandra, sekarang ini dia masih diparis menyelesaikan studynya jika tidak ada aral melintang maka seminggu lagi dia akan kembali ke indonesia, orang tuanya bernama Candra Wijaya pemimpin perusahaan Candra Company, namun sekarang dia telah melimpahkan kekuasaannya pada anak sulung nya yakni Kevin julio Candra, Candra memiliki seorang istri bernama Nancy Wijaya. Mereka salah satu keluar kaya raya di jakarta bahkan mungkin di Asia.******
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Kisahku [END]
RomanceKetika hati telah memilih maka siapapun takkan bisa mencegahnya, karena ketika hati sudah berbicara, ia melumpuhkan segala pikiran yang ada. Ya, kini aku menemukannya. Aku tak pernah tahu bagaimana dia, rupanya seperti apa & senyumnya. Yang aku tahu...