Kevin pov
Hari ini aku pulang lebih awal karna permintaan papa, aku mendaratkan mobilku didepan rumah yang lumayan besar menurutku, dengan dua lantai.
Aku mulai memasuki rumahku & berjalan keruang keluarga, karna tadi papa menelponku & menungguku diruang itu. Aku mulai membukakan pintu kayu, aku mulai melangkahkan kakiku kedalam ruang tersebut,disana aku melihat papa sedang duduk disofa berwarna hitam & mama juga ada disana disofa yang berbeda dengan papa. Dan seorang gadis bersama mamaku yang duduk membelakangiku.
"Ah Kevin cepat kemari" panggilan papa menuntunku untuk terus berjalan ke arah mereka.
Namun..
Mata biru ku seakan menangkap sosok yang ku kenal, tapi siapa? Perasaan aku pernah melihatnya, tapi dimana? saat melihat siapa yang sedang duduk bersama kedua orang tuaku.
Sekilas dilihat gadis itu sebaya dengan adikku Prilly, penampilannya yang sederhana dengan memakai jens berwarna biru & kemeja garis garis biru dengan lengan panjang membalut tubuhnya yang mungil, rambut hitamnya yg panjang, hidungnya yang mancung, matanya yang indah ditambah bulu matanya yang lentik & satu lagi entah kenapa mata ku berhenti saat melihat bibir merah ranumnya.
*****
Mila pov
Tiba tiba jantungku berdetak cepat, aku tidak tahu kenapa? Saking cepatnya detak jantungku aku memegang dadaku, aneh pikirku, tak lama mataku menatap sosok laki laki, dia menatapku tajam, dengan rahang yang kokoh, wow tampan sekali, hidungnya mancung, wajahnya terpahat sempurna, alis yang tebal & bibirnya yang sensual. Baru kali ini aku melihat laki laki setampan dia, tapi rasanya aku pernah melihat wajahnya, dimana? Dimana? Ahh""" Bandara ya... dia laki laki yang menabrakku waktu itu
Tidak ada yang tahu dengan takdir anakku...
Kenapa tiba tiba perkataan ayah menari nari dikepalaku? Dia terus saja menatapku, tatapan matanya seperti menelanjangi, membuat kesan benar benar tidak sopan.
---------
"Sepertinya tidak perlu berlama lama lagi papa langsung kepersoalannya saja". Pungkas papa Candra
papa Candra menarik nafas panjangnya & membuangnya secara perlahan, kemudian Papa Candra menatap kearah Kevin & Mila bergantian sembari memperlihatkan senyumnya.
Papa Candra menepuk pundak kevin lalu berkata
"Kevin papa mau kamu menikah dengan dia" suara papa Candra terdengar lantang.Kevin yang mendengar kata kata yang kelur dari mulut papanya seakan dibuat berang oleh ucapannya.
Memang tadi aku memuja kecantikan gadis didepanku ini, tapi aku sama sekali tidak berniat untuk menjadikannya istriku.
"what"? Kevin berdiri dari duduknya, "Pa yang benar saja, kita tidak tahu siapa dia & mana mungkin papa mau menikah kan aku dengannya".
Papa Candra terlihat mulai kesal dengan ucapan Kevin." Kevin duduk" perintahnya pada pemuda yang sedang berdiri, "papa belum selesai bicara" sambungnya kemudia. kevinpun duduk kembali disamping papanya, ya walaupun wajahnya terlihat masih kesal.
Sementara mama Nancy menggenggam tangan Mila, sesekali dia mengelus bahu gadis itu mungkin mencoba menenangkannya atas ucapan kevin barusan
Mila hanya tersenyum kearah mama nancy, seakan dia mengatakan kalau dia baik baik saja.
Papa Candra melanjutkan kata katanya" kamu mau tahu kenapa selama ini papa diam saja? Papa merasa bersalah pada pak Amir" papa Candra mulai berkaca kaca begitupun Mila & mama Nancy tapi tidak dengan Kevin , dia hanya duduk terpaku sambil mendengarkan cerita papanya.
*****
Papa Candra mulai menceritakan kejadian naas 2minggu yang lalu
"Malam itu hujan begitu deras, tiba tiba mobil yang papa & pak Amir tumpangi mogok, lalu pak Amir turun memeriksa mesinnya, saat itu jalanan sepi tak ada satu pun kendaraan yang lewat, pak Amir terus saja mengotak atik mesinnya.
"maaf tuan sepertinya mobil ini harus dibawa kebengkel, jadi sebaiknya biar saya telpon ujang untuk menjemput tuan". kata pak Amir memberitahukan tuannya.
"Baiklah" kata Papa Candra singkat.
Ketika sang supir telah selesai menghubungi seseorang, tiba tiba dari arah berlawanan, mereka melihat ada sebuah motor yang mengarah ke arah mereka. Kedua pemuda itu menghampiri papa Candra & pak Amir, papa Candra melihat ada gelagat aneh dari kedua orang itu, mereka seperti mabuk.
Saat kedua pemuda itu menyeret papa Candra keluar, pak amir yg berada disamping papa Candra menahan mereka, tapi salah seorang dari mereka malah menghajar pak amir hingga babak belor, sedangkan yg satunya dia mengambil semua barang barang papa Candra & yang lebih parahnya dia mengeluarkan pisau kecil dari dalam saku jaketnya & hendak menusuk papa candra namun naas pak amir malah menolong papa candra dan pak Amir yang tertusuk dengan pisau itu.
Chandra tak kuasa menceritakan kejadian yang merenggut nyawa supir sekaligus orang yg sudah dianggapnya sebagai seorang sahabat.
Chandra melanjutkan ceritanya, Disaat pak Amir akan meregang nyawa pak Amir berpesan kepada papa agar menjaga putri satu satunya yaitu Mila.
Kevin sedikit terkejut dengan penuturan sang papa yang mengatakan kalau Mila adalah putri pak Amir.
Yaa... mila nama itu bagaimana bisa aku melupakann nama itu? Bahkan aku sudah pernah bicara dengannya waktu itu
Chandra melanjutkan kata katanya, "Kamu tahu selama 2minggu ini papa selalu saja diliputi rasa bersalah terhadap pak Amir, karna papa belum bisa menjaga Mila, Kevin".
Mila kembali meneteskan air matanya saat mendengar bagaimana ayahnya mengalami kejadian naas itu.
"Jadi papa mohon sama kamu nikahi dia, dengan begitu kita bisa menjaga Mila sepenuhnya" pinta papa Candra memelas pada anaknya.
Mendengar permintaan papanya, kevin bangkit dari tempat duduknya kembali. Urat lehernya seolah tercetak jelas matanya memerah.
"Kita bisa menjaganya dengan cara lain, tanpa harus menikahkan aku dengan nya". Jawab Kevin dengan Frustasi.
"Tapi Kev___" kata kata papa Candra terhenti
"No, dady is not entitled to organize my life" kata kevin keras.
Papa Candra menjajari posisinya dengan Kevin,sebuah tamparan melayang kewajah pemuda itu, mama Nancy mencoba melerai namun terlambat. "Jaga ucapan kamu". Tangan papa Candra menunjuk kearah Kevin.
"Pa sudah pa", mama Nancy mengusap dada suaminya agar lebih tenang.
Kevin tidak menyangka dengan tindakan papanya, tangannya memegang pipi kirinya yang memerah.
"Papa menamparkan ku hanya karna gadis ini"?, tunjuknya kearah mila kemudian berlalu begitu saja.
Mila hanya menunduk & tak terasa air matanya lagi lagi turun membasahi pipinya, kedua tangannya meremas ujung kemeja yang ia kenakan.
Papa Chandra mulai meringis kesakitan didada sebelah kirinya.
Mama Nancy panik begitupun dengan Mila. Namun Kevin tidak tahu apa yang terjadi dengan papanya karna dia begitu marah & langsung keluar.
*****
Hai... hai... kira kira apa yang akan terjadi pada papa Candra????
Ayo tuliskan komen kalian, siapa yang menjawab dengan benar maka aku akan mendedikasihkan part selanjutnya untuk kamu yang beruntung..... aku tunggu lhoo...
_________
Terimakasih teruntuk kalian semua yang sudah mau berpartisipasi dalam membaca ceritaku, terimakasih untuk vote, komen, follow & menambah cerita ini kedalam RL kalian. Terimakasih banyak.
Jangan pernah bosan untuk vote, komen & follow akun ini.Thx
Senin, 23 Mai 2016
@Albatros_Kml
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Kisahku [END]
RomanceKetika hati telah memilih maka siapapun takkan bisa mencegahnya, karena ketika hati sudah berbicara, ia melumpuhkan segala pikiran yang ada. Ya, kini aku menemukannya. Aku tak pernah tahu bagaimana dia, rupanya seperti apa & senyumnya. Yang aku tahu...