Sementara itu dibelahan dunia lain tepatnya di Universitas Paris 1 pantheon- Sarbone dua orang gadis sedang menyusuri koridor kampus mereka.
Mereka begitu bahagia karna sebentar lagi mereka akan kembali ke tanah kelahirannya yaitu Indonesia.
"Mila pokoknya setelah sampai di Indonesia kita tidak boleh lost contac ok? Perintah salah satunya.
"Kamu tenang saja Prilly, aku akan selalu menghubungi mu, tapi aku takutnya nanti kamu lagi yang lupa sama aku. Jawabnya sambil mencolek dagu sahabatnya yang bernama Prilly itu.
"Milaaa....kamu genit ya sekarang, Prilly menggelitik Mila, Mila yang tidak tahan langsung berlari dari kejaran sahabat yang dia kenal saat kuliah di universitas yang sama.
Namun,,,,,
Bruggg.....
Milaaaaaaaa........
teriak Prilly dari belakang.
Awww...
kata kata itu keluar begitu saja dari mulut Mila...
dia menabrak seorang laki laki yang sedang menggandeng tangan seorang wanita.
"désolé, je accidentellement" (maaf, saya tidak sengaja) kata Mila yang sibuk merapikan bajunya tanpa tahu siapa yang dia tabrak.
Sementara Prilly berjalan mendekati mereka.
"Makanya Mila lain kali kalau jalan pakek mata, ucap Prilly penuh penekanan. Sedangkan Pria & wanit itu hanya berdiri sambil tersenyum melihat ke arah Mila.
"Untung saja yang kamu tabrak Ricky sama Fiza, coba kalau yang lain habis kamu".Lanjut prilly lagi.
Mila yang sibuk dengan baju nya langsung menoleh ke orang yang dia tabrak tadi. Benar saja mereka adalah teman temannya.
Prilly, Ricky & Fiza mereka adalah teman teman Mila, Mereka berteman tepatnya 4 tahun yang lalu karna sama sama kuliah diuniveraitas yang sama. Mereka juga datang dari indonesia untuk menimba ilmu di paris & mereka memilih Universitas Paris 1 pantheon- Sarbone.
"Kamu tidak apa apa mil" ? Tanya Ricky.
"Tidak, aku tidak apa apa kok" jawabnya dibarengi dengan senyum manis
"kalian ngapain sih lari lari"? Tanya Fiza.
Itu prilly gelitikin aku, jawab Mila dengan bibir manyunnya.
"Kok aku sih mil" tanya Prilly geram.
"Udah udah dari pada nanti kalian jambak jambakan disini lebih baik sekarang kita kekantin aja, ayo!, ajak Ricky pada teman temannya.
Keempatnya berjalan menyusuri koridor kampus mereka yang seakan tidak ada habisnya.
"Akhirnya sampai juga" guman prilly.
"Kalian mau pesan apa? tanya ricky. Yang biasa saja jawab ketiganya kompak kemudian diakhiri dengan tawa.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, tiba tiba seorang pria bule datang menghampiri mereka.
" Mila devrions-nous parler?
(Mila boleh kita bicara sebentar?) Tanya laki laki bule itu.Prilly terlihat tidak suka melihat pria dengan bentuk tubuh jangkung & juga matanya yang biru.
Mila bangkit dari duduknya
" prilly, Fiza Je suis resté pendant un certain temps.(prilly, Fiza aku tinggal sebentar ea).Mila melangkah mendahului Petric "que voulez-vous parler?
( apa yang ingin kamu bicarakan) tanya Mila sedikit ketus & melipat kedua tangannya didepan dadaPetrik menarik napas panjangnya, ia menarik tangan mila & menggenggamnya.
" Mila Je ne veux pas que notre relation se termine ici, je vous aime tellement mila".(Mila aku tidak ingin hubungan kita berakhir sampai disini! Aku sangat mencintaimu Mila).Mila melepas pegangan petric
"petric compris une autre semaine, je retournerais à l'Indonésie et nous avons jamais parlé de cela, nous avons convenu Petric".(Petric mengertilah seminggu lagi aku akan kembali ke indonesia & kita sudah setuju dengan keputusan ini).Petric melanjutkan kata katanya "mais mila vous pouvez rester ici avec moi, nous hereux".(Tapi Mila kamu bisa tinggal disini dengan ku, kita akan bahagia).
Sekali lagi mila menekankan kata katanya
"Pardonnez -moi je Petric, j'ai encore de la famille là-bas, je ne veux pas être égoïste, je vous prie compris".(Maafkan aku Petric aku masih memiliki keluarga disana & aku tidak akan meninggalkan mereka. Aku mohon kamu bisa mengerti).Disana Ricky yang sudah membawa pesanan dinampannya mencari cari keberadaan Mila
"Mila kemana"? tanyanya pada kedua wanita didepannya.
"Tu", Prilly menunjukkan keberadaan Mila dengan wajah juteknya.
Mila berjalan kearah sahabatnya sesekali ia membuang napasnya secara kasar. Sedangkan Petric ia telah pergi ketempat lain.
Mila dapat melihat muka prilly yang tidak suka dengan kehadiran Petric tadi, Mila menarik salah satu kursi dan dia duduk disamping sahabatnya yang super bawel Siapa lagi kalau bukan prilly.
Fiza & Ricky mulai menikmati pesanan mereka.
"Bukannya kamu sama bule itu udah putus ya"? Tanya Prilly sambil berbisik bisik ketelinga Mila.
Mila hanya mengangguk sambil menikmati makanannya.
"Trus ngapain lagi dia ngejar-ngejar kamu"? Tanya prilly lagi yang masih berbisik pada Mila
Mila hanya menaikkan kedua bahunya sambil terus menikmati makanannya.
Ricky yang melihat Prilly berbisik bisik langsung
"Heh.... apaan lho bisik bisik" tanya Ricky sambil memukul tangan Prilly.Prilly yang terkejut langsung "Aow... sakit kali!! Jangan kepo deh lho, ini tu urusan cewek cewek".jawab Prilly dengan ketus & memonyongkan bibirnya.
"Kalau gitu aku juga mau tahu donk"celetuk Fiza.
"Mau tau aja atau mau tahu banget? Ucap Prilly dengan nada mentelnya.
Ricky & Fiza mencondongkan tubuh mereka kehadapan Prilly "banget" jawab keduanya bersamaaan dengan nada & ekspresi cucok.
Ekspresi keduanya sukses membuat Mila & Prilly tertawa terpingkal pingkal sampai sampai Prilly & Mila memegang perut mereka sesekali.
Selesai menenangkan diri dari tawanya Prilly mulai membuka suaranya lagi.
"Ni ya kalau perlu Mila, sesampainya dijakarta aku akan mengenalkan kamu dengan kakak ku. Udah tu bule ngak usah dipikirin". Kata Prilly dengan semangat 45
Mila hanya menggeleng geleng kepala mendengar serocosan sahabatnya itu.
"Yang bener lho Prilly"? Jangan jangan entar kakak lho udah punya gebetan lagi"?Tanya Ricky antusias.
"Apaan sih! Ngak jelas! memanknya kalian pikir aku jones? Tanya Mila dengan Bt. Lalu pergi meninggalkan ketiganya.
Ricky, Fiza & Prilly hanya tertawa menyaksikan kepergian Mila dengan wajah btnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Kisahku [END]
RomanceKetika hati telah memilih maka siapapun takkan bisa mencegahnya, karena ketika hati sudah berbicara, ia melumpuhkan segala pikiran yang ada. Ya, kini aku menemukannya. Aku tak pernah tahu bagaimana dia, rupanya seperti apa & senyumnya. Yang aku tahu...