10. kematian Pak Amir

3.3K 206 3
                                    

Beberapa menit kemudian, kevin masih  terjaga sedangkan prilly sudah jauh jauh terlelap dalam tidurnya sedangkan mama nancy sudah kembali keruang rawat suaminya.

Pintu ruang operasi mulai terbuka, terlihat dokter yang keluar & diikuti oleh beberapa perawat, Kevin membenarkan posisi prilly & menarik tangan kanannya yang sejak dari tadi merangkul sang adik, kevin bangun dari duduknya & menghampiri sang dokter,

"Dokter bagaimana keadaan pak Amir"? Tanya pemuda itu dengan raut muka cemas

"dokter" tanya Kevin lagi....

*****

Prilly pov

Aku merasa kurang nyaman dengan posisiku saat ini, sayup sayup aku mendengar suara kak Kevin memanggil dokter, perlahan ku buka mata bulat ku, benar saja kakak ku  sedang bersama dokter yang baru keluar dari ruang operasi, aku mengucek mataku kemudian melangkah kearah  kakakku yang sedang bersama dokter.

"Kak" panggil ku serak, karna aku baru bangun

Kak Kevin menoleh kearahku  yang sudah berdiri disampingnya, kemudian dia  merangkul tubuhku, aku melihat raut wajah sang dokter yang begitu susah ditebak  & aku mencoba bertanya padanya, "dokter apa yang terjadi dengan pak amir"? Suaraku mulai bergetar...

Dokter mendengus panjang "maafkan kami mas,mbak korban tidak bisa diselamatkan____"belum selesai dokter bicara aku sudah memotongnya &  bulir bening dimataku  menetes begitu saja 

"dokter bohongkan"? Tanya ku seakan tak percaya dengan ucapan dokter barusan , "pril tenanglah" kata kak  kevin mengeratkan rangkulannya padaku. "Maaf mbak tapi luka yang ada di tubuh korban  terlalu dalam hingga menyebabkan kerusakan pada organ vitalnya & koran juga kehilangan banyak darah" sambung sang dokter kemudian.

Dokter memegang pundak kak kevin "Mas & mbak yang sabar ya" kata dokter yang  turut berduka.

Aku menjauhkan diriku dari mereka, aku merasa tubuhku lemah & kakiku seakan tidak sanggup lagi untuk  menopang tubuhku. aku berjalan pelan kearah kursi tadi & meraba dinding untuk kujadikan pegangan. Aku duduk lemas dikursi itu kedua tanganku menutup wajahku yang basah akibat air mata yang terus saja menetes,  aku begitu merasa kehilangan pak amir mengingat dia begitu baik  & aku sangat dekat dengan nya  9tahun lalu laki laki paruh baya itu selalu setia menemaniku bermain jika papaku sedang sibuk dengan perusahaannya, sedangkan Kevin kakakku dia selalu  sibuk dengan pelajaran pelajarannya & jarang sekali bisa bermain dengan ku. Rasanya baru kemaren aku melihatnya lagi & sekarang dokter mengatakan kalau sosok paruh baya itu sudah  meninggal. Aku  menarik rambutku kebelakang, air mataku terus menetes  namun tangisku tak bersuara.

*****

Kevin yang melihat sang adik begitu terpukul dia berjalan kearah Prilly & memeluknya dengan sangat erat, prilly tampak menahan tangisnya dipelukan Kevin, "menangislah jika itu bisa mengurangi kesedihanmu" bisik Kevin ditelinga Prilly, akhirnya prilly mulai menangis hingga sesegukan dipelukan sang kakak.

Diruang operasi dua orang  perawat kembali masuk, beberapa saat kemudian mereka kembali keluar dengan memabawa mayat pak amir keruangan lain mengingat jarak jakarta & bandung yang tidaklah dekat, & sekarang sudah tengah malam hujan pun masih setia mengguyur kota jakarta dengan lebatnya. mereka memutuskan akan membawa jasad pak amir besok.

*****

Bandung

Pagi itu udara berhembus dingin, sisa hujan kemaren masih terlihat disela sela rerumputan.

Mila bangun dari tidurnya hendak kekamar mandi, namun tiba tiba.

Prankkk...

sontak mila menutup mulutnya dengan kedua tangannya, sedangkan bulir bening terjun bebas dari pelupuk mata mila. Ia tidak sengaja menyenggol bingkai foto yang ada diatas meja riasnya foto dirinya & ayahnya,Kacanya hancur berkeping keping,

Akhir Kisahku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang