Lian sudah melakukan izin cuti selama 3 hari untuk festival ini. Meskipun begitu, kami masih tetap menghabiskan waktu satu jam di mall untuk ngopi dan menonton tv gratis. Malam ini kami menghabiskan waktu sejenak di bukit taman kota untuk memandangi lampu warna-warni dari ketinggian. Sambil memakan jagung bakar, kami mencoba mendapatkan energi positif untuk menambah semangat esok hari yang sangat sibuk.
Tak lupa, kami menceritakan hal-hal konyol yang kami lakukan hari ini. Hanya tentang kami, bukan yang lain. Karena yang lain tidak penting.
Aku tersenyum seraya bersyukur di dalam hati karena masih bisa bersama orang-orang hebat sampai saat ini. Aku tidak pernah membayangkan apa jadinya nanti ketika masing-masing dari kami sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing. Mungkin tawa lepas Lian dan Rafa akan sulit aku dapati. Aku tidak akan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga bersama 2 makhluk ini.
Setelah menyisir rambut sebahuku dengan poni menyamping ke kiri, aku segera berlari menuju rumah Lian. Aku hanya menggunakan jogger pants dan kaos warna cream sesuai perjanjian dengan Rafa dan Lian semalam. Ya, ini merupakan baju triple kami. Sebenarnya dresscode festival puncak hari ini berwarna hijau. Karena aku harus membantu Lian yang akan sibuk hari ini, jadi aku juga memakai baju biasa dengan mengenakan tanda pengenal sebagai crew.
Acara dimulai pada pukul 10 pagi. Namun persiapan akan dimulai sejak pukul 4 subuh. Ada satu hal perlu kalian ketahui. Salon 'Mace' yang menjadi salah satu sponsor acara festival ini. Jadi, Lian juga ikut menangani masalah make up penari, model, dan host. Lian mendapatkan tugas menangani 10 penari berbeda tema yang akan tampil mulai jam 11.00-13.00, 3 model pemula yang akan tampil pada jam 3 sore serta 3 model profesional pada jam 7 malam, dan terkahir ia yang sepenuhnya menangani masalah make up host utama.
Ya, host siang dan malam hari berbeda. Pada pagi hari yang menjadi host adalah anak kelas 3 yang tahun sebelumnya menjadi host malam. Sedangkan malam harinya Rafa dan Elly akan menjadi host serta tampil dalam acara Top Model.
What? Rafa? Mungkin kalian juga tidak menduga. Ya, Rafa yang aku maksud. Ia yang menjadi pasangan Elly. Entah pada saat itu dia memimpikan hal apa sebelumnya. Tapi sungguh, awalnya Rafa hanya sekedar iseng karena semua anak cowok di kelas tidak ada yang mau mewakili. Jadi, dengan terpaksa, karena menyadari ia yang paling terkenal di kelas, lalu ia mau menjadi perwakilan. Dan akhirnya dia menang. Horeeeee. Gubrak! Itu juga terjadi selama 2 tahun. Miss and Mister.
Rafa dan mobilnya sudah menunggu di perempatan seperti biasa. Aku membawakan baju yang akan di pakai Rafa dan Elly serta Guest Star untuk nanti malam. Ya, tahun ini ada 2 Guest Star yang masih di rahasiakan oleh SMA ku. Hanya warga sekolah yang tahu, dan memang disengaja supaya khalayak umum penasaran dengan itu. Tapi percayalah, setiap tahun Guest Star yang datang tak pernah mengecewakan.
Sedikit cerita, Lian menjadi kepercayaan pemilik salon karena kemampuannya. Awalnya ia tidak tahu apa-apa tentang dunia kerjanya, dia hanya sebagai office girl pada saat SMP kelas 1. Selama 6 bulan dia memperhatikan para seniornya, mendengarkan nasihat-nasihat mereka, dan berlatih berulang kali. Hingga pada bulan ke 10 ia bekerja, sudah tidak lagi sebagai OG. Saat ini Lian juga sudah dikenal di kalangan beberapa artis karena hasil garapannya yang memang mengagumkan. Tapi Lian tetap mengutamakan sahabat, ia menjadi stylist pribadi Rafa yang melakukan pemotretan tiap minggu. Gaya rambut Andi yang sekarang juga merupakan hasil karya Lian. Gaya rambutku yang mirip polwan ini juga hasil tangan Lian.
Aula terlihat begitu ramai. Semuanya sibuk mempersiapkan diri untuk hari ini. Lian mulai melakukan make up kepada penari-penari itu. Aku yang memakaikan baju-baju mereka. Hanya pegawai-pegawai profesional dari Mace yang dipekerjakan oleh pemiliknya. Sekitar 15 orang untuk make up, dan 10 orang untuk tata rias baju. Kebetulan penata baju ada yang tidak masuk, jadi aku yang dimintai bantuan oleh Lian.
Rafa sedang berlatih untuk menjadi host dan memadukan tema dengan gaya yang akan dia pakai untuk catwalk nanti malam. Rafa dan Elly yang memiliki title sebagai putra putri SMAN 2 akan berjalan dengan 7 model lokal, 2 miss Indonesia dan 1 model yang diimpor langsung dari luar negeri.
Gerbang sekolah dibuka setengah jam sebelum acara dimulai. Semua pengunjung yang datang antri membeli tiket seharga 100k untuk normal dan mendapatkan 1 teh botol, 130k untuk VIP dan mendapatkan 1 teh dan beberapa snack, serta 200k untuk VVIP dan mendapatkan 1 teh botol, snack, dan souvenir. Tempat duduk untuk mereka sudah tersedia di bawah panggung. Untuk yang lebih suka duduk santai di bawah, juga disediakan tempat khusus. Jangan khawatir tidak bisa melihat para pengisi acara. Ada beberapa layar besar sebagai pendukung. Kepuasan para pengunjung merupakan hal yang paling utama bagi kami.
Untuk warga sekolah yang tidak bertugas sebagai panitia juga disediakan tempat khusus dan diharuskan membeli tiket seharga 50k. Beruntunglah aku yang sebenarnya bukan panitia. Tetapi karena Lian, aku menjadi panitia acara ini. Gratis!!!
Sebelum pertunjukan dimulai, sambutan para petinggi sekolah dan juga Andi menjadi pembuka. Kemudian satu persatu pertunjukan ditampilkan. Dance, tari tradisional, menyanyi solo, perkusi, stand up comedy, teater, modelling, band, paduan suara, dan penampilan penampilan lainnya dari warga SMAN 2 itu sendiri. Untuk penampilan dari luar sekolah, akan dilakukan nanti malam.
Akhirnya tugas siangku dan Lian sudah selesai. Kami tinggal mempersiapkan yang terbaik untuk penampilan nanti malam. Aku meminta Elly untuk mencoba terlebih dahulu gaun yang akan ia kenakan untuk modelling dan menjadi host, begitu juga Rafa. Beruntunglah, bajunya pas dengan tubuh mereka.
Sekitar pukul 4 sore, Guest Star datang. Ia mengenakan baju sesederhana mungkin supaya tidak diketahui penonton ketika datang. Model dari luar negeri dan 2 Miss Indonesia juga diminta untuk melakukan hal yang sama. Benar, penonton tidak ada yang menyadari kedatangan mereka. Kendati mereka mengetahui, pasti mereka sudah berteriak histeris. Betul itu.
Aku dan Lian mulai melakukan make up dan tata rias pada Rafa dan Elly yang akan melakukan tugas 2 jam lagi. Ingin rasanya hati menjadi penonton dan menyaksikan betapa spektakulernya acara ini. Akan tetapi, membantu para orang-orang hebat di belakang panggung untuk menyajikan sesuatu yang hebat--lebih mengesankan. Aku bisa berfoto dengan setiap pengisi acara. Ya, aku bisa melihat mereka dari dekat dan lebih dahulu sebelum penonton melihat mereka. Itulah keistimewaannya.
Aku tidak mau menyia-nyiakan kamera kecil kesayanganku. Seperti kataku, aku berfoto dengan semua pengisi acara satu per satu. Tak terkecuali Guest Star dan model-model terkenal itu. Aku bisa leluasa berfoto dengan mereka. Jadi penonton? Belum tentu bisa foto bareng kan? Hehe ...
To be continued ...