#1

7.8K 358 16
                                    

-Taman kanak-kanak-

Suasana rumah yang semula hening berubah menjadi lebih hidup ketika kedua saudara kembar berteriak memanggil bundanya. Tanpa melepas sepatu terlebih dahulu dan masih mengenakan seragam polisi, mereka terus berteriak memanggil bundanya sambil membawa buku tulis. Sang adik yang lebih dulu menemui bunda tersenyum lembar sedangkan sang kakak lebih banyak diam.

"BUNDAAAAA!!!!"

Merasa dipanggil oleh sang buah hati. Ia langsung menghentikan acara masak.

"Ada apa sayang? Anak Bunda udah pulang, gimana sekolahnya?"

"Seru Bun, disana banyak mainan terus ada Kak Niko juga. Jadi aku gak takut deh," jawab sang adik sambil melihat kakak kebanggaannya.

"Bunda, tadi kita disuruh menghitung matematika pertambahan bun sama bu guru yang pake kacamata dan gendut itu. Terus aku dapat nilai A tambah (Baca : A+) terus dapat bintang tiga bun." Sang Adik memberikan buku tulisnya dengan bangga.

"Wah Niki pintar ya. Hebat!! Kalau Niko dapat nilai berapa sayang?" Tanya bunda sambil mengelus putra pertamanya.

"Nilai aku jelek bun, aku dapat B tambah terus gak dapat bintang," jawabnya sedih sambil menyerahkan buku tulis.

"Niko harus belajar lebih rajin lagi ya. Terus Niki harus ajarin kakaknya. Jangan pelit ilmu. Oke?" Jelas bunda yang menasihati kedua putra kesayangannya. Mereka berdua mengangguk dan tersenyum.

"Kita makan siang yuk. Bunda buat makanan kesukaan kalian berdua loh!!"

"Wah bunda masak opor ayam?" Tanya Niki dengan mata berbinar.Bunda mengangguk.

"Bunda juga buat sayur sop dan perkedel buat aku?"

"Iya dong. Bunda buat makanan kesukaan kalian berdua. Yuk kita makan." Ajak bunda sambil membawa kedua putranya ke meja makan.

"Makanan sudah datang......" Terdengar suara yang datang dari arah dapur. Pembantu yang sudah lama bekerja di rumah mereka membawa makanan kesukaan Niko dan Niki. Beliau adalah Bi Imah. Sejak bunda mengandung mereka berdua, Bi Imah sudah bekerja dirumah mereka. Beliau sangat nyaman bekerja disini. Kalau kata Bi imah, disini selalu ada cerita yang beragam.Entah Niki yang masih ngompol saat tidur, Niko yang selalu ketiduran di kamar Bi Imah, Bunda dan Ayah yang bersikap ramah kepada Bi Imah dan masih banyak cerita lainnya yang membuat suasana dirumah sangat hidup.

"Bi imah ayo makan bareng sama aku,Niki dan bunda." Ajak Niko dengan semangat.

"Ayo Bi kita makan bareng." Ajak bunda sambil menepuk kursi makan di sebelahnya.

-----

-Kelas 4 SD-

Mereka mengisi selembar kertas yang berisi formulir ekstrakulikuler. Sang Kakak memilih ekskul bela diri dan basket tanpa ragu sedangkan sang adik masih memilih daftar ekskul dan belum mengisinya.

"Kak Niko ikut ekskul apa?" Tanyanya.

"Ikut bela diri sama basket. Kamu mau ikut juga?"

Niki bergidik ngeri, ia memang takut belajar bela diri.

"Enggak ah, Niki takut.Terus kalau basket Niki juga males, Pasti capek."

Niko tertawa mendengar jawaban adiknya dan melihat formulir milik Adiknya.

"Terus kamu ikut apa?"

"Aku gak tau nih," jawab Niki dengan pasrah. Sang Kakak yang sikapnya jauh lebih dewasa membantu adiknya untuk memilih ekskul. Niko mencari ekskul yang sesuai dengan adiknya.

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang