#5

2.9K 192 0
                                    

Niki duduk di samping Niko yang masih sibuk dengan handphonenya.

"Habis teleponan sama kak Amel?" Tanya Niki. Niko mengangguk.

"Gimana sama sekolah barunya?"

"Biasa aja."

"Serius? Ki, masa SMA itu masa-masa paling indah."

"Yang penting, gue bahagia punya saudara kembar kaya lo," ucap Niki dan mereka berdua tertawa.

Namun, ada perasaan takut didalam hati Niko. Ia takut, ia takut jika suatu saat nanti harus meninggalkan Niki. Bertahun-tahun mereka merajut cerita bersama dan semuanya akan berakhir dengan kesedihan.

Niki melihat buket bunga mawar putih di atas meja belajar Niko.

"Bunga dari siapa?"

"Bunga buat kak Amel."

"Lo yakin mau nembak kak Amel? Kalian baru kenal beberapa hari," kata Niki ragu.

Sebelumnya Niko sempat berpacaran dengan Riska, teman SMP mereka.Namun semuanya berakhir dengan Riska yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Bagi Riska, Niko hanya pelariannya saja.

Niki takut jika kejadian itu terulang kembali. Bagaimana jika kak Amel mengkhianati kepercayaan Niko??

"Gue yakin. Gue jatuh cinta sama kak Amel pada pandangan pertama," jawab Niko yakin.

-------

"TERIMAAA!!! TERIMAAAA!!"

Teriakkan itu mengundang seluruh murid SMA GHS untuk melihat pertunjukkan romantis gratis di lapangan.

Niko tengah berlutut di hadapan kak Amel dan tangannya menggenggam sebuket bunga mawar.

"Please, be my girl Amelia Oktavia."

Tanpa berfikir panjang lagi, Amel menerima buket mawar dari Niko.

"Aku terima," jawabnya dan diikuti oleh teriakkan histeri dari penonton.

Raya dan Cici ikut menonton adegan romantis Romeo dan Juliet.

"Romantis banget ya. Coba wajah gue secantik kak Amel. Mungkin gue udah ditembak sama Niko," kata Cici sambil tersenyum.

"Romantis? Ya ampun, cara nembak Niko ke kak Amel udah terlalu mainstream!"

"Yah, jangan cemburu ya Ray.Ternyata, Niko lebih memilih kak Amel daripada elo. Tapi, lo tenang aja.Masih ada kita bertiga. Lo tinggal pilih aja," kata Evan yang merangkul pundak Raya.

Raya melepas rangkulan Evan yang sangat menjijikan.

"Lebih baik gue jomblo daripada pacaran sama cowok aneh kaya kalian. Terutama Evan, Jangan sok ganteng!!" Jawab raya ketus.

"Duh, galak banget. Kayak singa betina lagi PMS." Goda Gilang sambil tertawa.

Niko dan kak Amel menghampiri Evan, Aldo dan Gilang.

"Cie yang jadian, pajaknya jangan lupa bro!!" Kata Aldo yang memberi selamat.

"Santai, nanti kita makan-makan di kantin."

"Raya, ikut gue yuk!" Kak Amel menarik tangan Raya dan membawanya ke kamar mandi. Kak Amel melepaskan tangan raya dengan kasar.

"Gue sama Niko resmi jadian."

"Terus, apa masalahnya?" Tanya Raya tak peduli.

"Gue tau, kemarin lo di godain sama Niko kan? Tolong ya, jangan sok cantik dan cari perhatian Niko!"

Raya tertawa sinis. "Sorry ya, Niko bukan tipe cowok gue."

Apa maksudnya? Dia dituduh mencari perhatian Niko? Menyebalkan!!

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang