#3

3.9K 217 5
                                    

Niko membaca list yang berisi atribut konyol untuk pelaksanaan MOS. selanjutnya, dia melihat setiap barang bawaan Niki untuk memastikan tidak ada yang ketinggalan.

"Oke, semuanya udah lengkap. Ingat ya, di sekolah baru lo nggak ada gue,jangan buat onar selama MOS."

"Lo juga harus ingat, di sekolah baru lo gak ada gue. Jangan buat onar sampai masuk ke ruang BP." Niko dan Niki tertawa bersamaan.

"Rasanya pasti beda gak satu sekolah sama lo," ucap Niki yang belum rela menerima kenyataan.

"Cowok kok manja! Berangkat yuk."

"Walaupun manja, gue tetap adik kebanggaan elo kan?"

"Hmm, boleh juga. kalau nggak ada lo,setiap hari gue di hukum gara-gara nggak ngerjain PR. "

Niki menggelengkan kepalanya, saudara kembarnya memang sering mencontek PR padanya.

"Kalau nggak ada lo, gue udah babak belur sama Kak Raka."

Niko tersenyum sinis mendengar nama Raka.

--------

Langkahnya terhenti tepat di depan gerbang SMAN 2 Pusat. Ia menghela napas, tidak ada lagi Niko yang selalu berada di sampingnya, tidak ada lagi Niko yang selalu membelanya dan tidak ada lagi ritual mengobrol di kantin bersama sang kakak.

Niki menuju lapangan untuk berkumpul bersama murid baru lainnya.

"Duh, handphone mang Jawi nggak aktif lagi. Gimana nih, 15 menit lagi bel masuk bunyi. Kenapa sih gue harus lupa bawa gelang permen!!!"

Niki melihat tingkah laku perempuan manis yang duduk disampingnya.

"Lo kenapa?"

"Gue lupa bawa gelang permen," jawabnya lesuh. Ya, tidak ada junior yang ingin kena hukuman.

Niki teringat dengan kejadian tiga tahun yang lalu. Ketika Niko menyelamatkan Niki dari hukuman.Niki tersenyum, ia harus melakukan hal yang pernah kakaknya lakukan padanya.

"Ulang tahun lo tanggal berapa?"

"Hmm...Tanggal 8," jawabnya dengan raut wajah yang bingung. Niki langsung melepaskan gelang permen di tangannya dan mengenakannya pada pergelangan tangan perempuan itu.

"Eh-eh...Lo ngapain?" Perempuan itu menepis tangan Niki yang mulai mengenakan gelang permen di pergelangan tangannya.

"Ini punya lo."

"Nggak masalah. Gue nggak masalah kalau di hukum." Niki kembali mengenakan gelang permen tersebut.

"Untung ulang tahun kita sama."

Gadis itu terkejut. "Hah? Emangnya ulang tahun lo kapan?"

"Tanggal 8 april. Kalau lo?"

"Gue-hmm, gue juga tanggal 8 april."

Niki tersenyum puas setelah mengenakan gelang permen di pergelangan tangan gadis itu.

"Oh ya, nama gue Mika."

"Niki."

"Oke Niki, mulai sekarang kita berteman."

"HEI ANAK BARU! SIAPA YANG NYURUH KALIAN NGOBROL? CEPAT BARIS!!"

Mereka terkejut kemudian tertawa mendengar teriakkan dari salah satu anak osis.

Ketika pemeriksaan atribut berjalan,niki di hukum untuk lari keliling lapangan sebanyak 10 kali. Mika melepaskan satu buah permennya dan mengatakan kepada anak osis bahwa atributnya tidak lengkap.

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang