#11

2.5K 195 0
                                    

Niko berjalan melewati koridor.Mencari kelas barunya, matanya juga sibuk mencari Mika. Satu-satunya teman yang dekat dengan Niki.

Setiap perempuan yang ia temui, selalu ia tatap sedetail mungkin.

"Cewek yang suka pakai gelang warna biru, rambut dikuncir satu, punya bulu mata lentik dan manis." Niko terus mengingat ciri-ciri dan wajah Mika.

"Nikiiiii !!!" Teriakan itu membuat Niko membalikkan tubuhnya.Perempuan dengan rambut di kuncir satu, pakai gelang warna biru, bulu mata lentik dan manis berlari ke arahnya.

Niko yakin. Dia pasti Mika!

Mika menatap Niko dengan tatapan yang sulit di artikan. Ia melihat wajah Niko.

"Kacamata lo kemana? Terus wajah lo kenapa memar? Lo berantem yaaaa?!!" Tuduh Mika tepat pada sasarannya.

Sebenarnya Mika tidak begitu yakin kalau Niki berantem. Tidak ada jurus beladiri yang Niki kuasai. Apalagi Mika mengenal Niki sebagai murid yang anti kekerasan.

"Kemarin gue jatuh di kamar mandi terus kacamata gue patah," jawab Niko yang mencoba untuk bersikap santai.

"Sampai memar gitu?"

"Lo gak percaya? Kalau gak percaya,nanti malam lo coba aja jatuh di kamar mandi. Nanti kalau muka lo memar, telepon gue."

Mika memukul pundak Niko.

"Kenapa lo bisa jatuh di kamar mandi?"

Niko mendengus kesal.Perempuan itu masih saja penasaran dengan memar yang ada di wajahnya.

"Soalnya gue mikirin elo terus!"

Mika memutar bola mata dengan kesal.

"Nggak lucu! Kalau kak Dirga tauu lo gombalin gue, gimana?"

"Nggak masalah. Lo putus sama dia, terus lo jadian deh sama gue."

Mika terkejut. Walaupun Niki hanya bercanda. Tetap saja ada efek samping tersendiri untuk diri Mika dan hubunganya dengan kak Dirga.

"Nggak lucu!" Ucapnya dan pergi.

"Jangan marah dong. Gue cuma bercanda kok, maafin gue ya." Bujuk Niko.

"Lo jahat banget, masa nyumpahin gue sama kak Dirga putus!"

"Gue cuma bercanda kok. Ya Allah,Semoga Mika dan kak Dirga langgeng.Semoga mereka bisa menikah dan punya anak Ya Allah. Amin."

suara tawa Mika pecah, Niko tersenyum. Ia berhasil membuat Mika kembali tersenyum padanya.

"Jangan ngambek lagi ya," ucap Niko dan merangkul pundak Mika.

-----------

Suasana di dalam kelas hening. Niko mulai bosan dengan guru IPS yang terus membahas tentang sejarah masuknya Belanda ke Indonesia. Dari niko SD sampai dia sebesar ini, materi itu tetap menjadi kompetensi dasar pada mata pelajaran IPS.

"Ssttt..Sssttt...." Niko menyenggol siku Mika.

"Ada apa?"

"Ke kantin yuk! Gue bosen nih."

Mika terkejut. Untuk pertama kalinya Niko mengajak Mika untuk bolos pelajaran.

"Enggak ah."

"Ayolah, Mik. Gue bosen nih."

"Ihh gue nggak mau."

"NIKI! MIKA! KENAPA KALIAN MENGOBROL PADA JAM PELAJARAN SAYA?"

"Kita nggak ngobrol kok pak. Saya cuma nanya tentang VOC ke Mika."

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang