#14

2.5K 177 4
                                    

Niko masuk ke dalam ruang osis untuk menemui rama.

"Ram, lo panggil gue?"

"Iya gue panggil elo. Ayo duduk!"

"Gue buat salah, sampai lo panggil gue?" Tanya Niko bingung. Rama tertawa.

"Selama lo jadi wakil, lo nggak pernah buat kesalahan Nik. Justru elo wakil yang baik. Gue mau bilang makasih untuk ide lo tadi malam, ide lo bagus banget. Kepala sekolah setuju dan suka sama ide lo. Bu Tati bilang, ide lo kreatif dan nggak pasaran."

Niko terdiam, otaknya mengingat kegiatan yang ia lakukan tadi malam.Setelah pulang sekolah. Ia bermain playstation, mengobrol dengan Niki dan tidur.

Niko sama sekali tidak menyalurkan idenya pada Rama lewat via sms.Tidak ada ide menarik yang terlintas dipikirannya. Bahkan Niko tidak punya nomor telepon Rama.

"Ide gue kreatif?" Tanya Niko tak percaya. Rama mengangguk.

Senyum Niko memgembang. Ia yakin Niki adalah orang dibalik ide kreatif ini.

"Ohh Iya iya ,sama-sama. Bagus deh kalau ide gue bisa diterima dengan baik."

"Nanti siang jangan pulang dulu ya.Kita mau kerja bakti lagi," kata Rama mengingatkan.

Niko mengangguk pasrah. Betapa padatnya jadwal kegiatan Niki disekolah.

Setelah kunci mobilnya kembali, ia tidak akan mau bertukar tempat lagi dengan Niki.

Niko lebih nyaman dengan kehidupan bebasnya dibandingkan dengan kehidupan Niki yang super sibuk.

------

"Niki, gue suka banget sama ide lo. Ih gue udah nggak sabar mau lihat festival 21 kembang api," kata Mika dengan nada yang senang.

"Lo suka kembang api?" Tanya Niko.

"Lo lupa, gue suka banget sama kembang api. Ah, Niki pikun!" Ejek Mika dan mendadak bete.

Niko menarik kedua pipi mika dan memaksanya untuk tersenyum. Mika mencubit lengan Niko dan membuat Niko melepas kedua pipi Mika.

"Selain kembang api, hal apalagi yang lo suka?"

"Gue suka kupu-kupu, permen lolipop. Pokoknya gue suka sesuatu yang manis."

Niko tersenyum.

"Berarti lo suka sama gue dong? Gue kan manis," ucap Niko dengan pede.

"Enggaklah! Gue cuma suka sama kak Dirga. Udah ah, bercanda lo mulai konyol," jawab Mika kesal.

Niko melirik wajah mika. Dari dulu ia selalu terjebak 'Cinta pada pandangan pertama'. Tidak sulit bagi Niko untuk mendapatkan hati perempuan yang ia suka.

Dan untuk pertama kalinya Niko harus memperjuangkan cintanya.Niko harus sabar menunggu gadis itu menyukainya.

"Mika." Panggil Niko. Pandangannya menatap langit yang mulai mendung.

"Apa Nik?"

"Kalau lo udah putus sama kak Dirga dan jatuh cinta sama gue, lo harus bilang ya. Nanti langsung gue tembak."

JEDERRRrr!!! Suara petir mulai terdengar.

"Tuh, langit aja nggak ikhlas kalau gue putus sama kak Dirga dan jadian sama elo."

Seketika hujan datang, Mika melepaskan tasnya dan berdiri.

"Ayo kita main hujan."

"Gue nggak suka hujan!" Tolak Niko. Ia mencoba untuk menutupi rasa takutnya.

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang