#15

2.5K 176 12
                                    

Suara piano dari Rama membuka acara hari kartini. Setelah selesai upacara, mereka semua kembali sibuk dengan dunianya masing-masing. Ada yang foto, dandan,pacaran, gosip dan sebagainya.

"Wah kayaknya semua murid tertarik banget deh sama perayaan kartini tahun ini. Gue yakin ini semua karena konsep lo yang menarik Nik," ucap Mika.

"Konsep gue sederhana kok. Yang penting anak-anak suka," jawab Niko dan tersenyum.

"Nik foto yuk." Ajak Mika dan mengeluarkan handphonennya.

"Ayuk, lumayan buat kenang-kenangan kalau nanti gue pergi."

Mika terkejut, Niko mendengus kesal karena salah ngomong.

"Lo mau pergi kemana Nik?" Tanya Mika sedih.

"Mungkin gue kuliah di universitas yang ada di Bandung, Surabaya atau yang lainnya," hawab Niko asal.

"Loh, bukannya kita pernah buat janji untuk kuliah di Universitas Indonesia?"

Niko menggaruk kepalanya.

"Gue ingat kok. Tapi kita nggak tau hidup kita kedepannya kaya gimana.Kenapa muka lo sedih gitu? Lo takut kehilangan gue ya?" Goda Niko yang membuat Mika tertawa.

"Kita bersahabat. Hal yang wajar kalau gue takut kehilangan elo."

Niko mengacak rambut Mika yang sudah rapih.

"Niki jail deh! Rambut gue jadi berantakan nih." Omel Mika tak terima.

"Gimana pun penampilan lo. Bagi gue,elo tetap sahabat gue yang paling cantik." Puji Niko.

"Dan perasaan gue ke elo nggak akan berubah. Gue sayang elo, Mik."
-------

Raya memainkan jarinya, ia mencoba untuk mentralkan detak jantungnya.Untuk pertama kalinya ia menjadi peserta fashion show. Dulu Raya selalu mencalonkan teman perempuannya untuk ikut lomba fashion show dan sekarang ia kena karmanya.

Terlebih ia menjadi pasangan dari laki-laki yang menjadi idola kaum hawa. Cowok itu memilihnya sebagai pasangannya. Entah apa alasan Niko memilihnya. Dari dulu Raya tidak ingin masuk ke dalam dunia Niko. Ia tak ingin mengenal Niko atau satu team dengan Niko. Sekarang ia kena karmanya.

"Ternyata karma masih berlaku. Gue pernah bilang kalau gue gak mungkin suka sama Niko. Apa nantinya gue kena karma?" Batin Raya.

"Gak mungkin, nggak mungkin!!!" Teriak Raya dan bangun dari lamunanannya tentang Niko.

"Nggak mungkin kenapa Ray?" Tanya Niki bingung.

"Nggak mungkin gue suka sama el-" omongan Raya terputus setelah ia sadar bahwa ia sedang berbicara dengan Niko.

"Suka apa Ray? Suka sama gue?" Tanya Niki sekaligus menggodanya.

"Cowok pede!" Ejek Raya. Niki terkekeh

"Lo nervous nggak?" Tanya Niki.

"Lumayan. Ini pertama kalinya gue ikut lomba fashion show."

"Dan pasangan fashion show elo itu cowok paling ganteng dan populer di sekolah. Duh, pasti makin nervous ya?"

"Terserah! Gue lagi nggak mood berantem sama lo," jawab Raya acuh.

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang