#16

2.4K 192 0
                                    

Setelah minum obat dan istirahat di UKS, Niki memutuskan untuk kembali menemui Mika.

Gadis itu masih setia duduk di bawah pohon yang sama. Tangannya memegang selembar kertas.Pandangan Niko menyapu ke segala arah. Dimana Dirga? Seharusnya Dirga ada disamping Mika, menemani gadis itu menulis harapannya.

"Mik, Dirga kemana??" Niko menepuk pundak Mika.

Mika menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Niko mendengar isakkan tangis Mika.

"Lo nangis, lo kenapa?"

Perlahan Mika menurunkan kedua telapak tangannya yang menutup wajahnya.Tangisnya semakin menjadi.

"Nik, gue putus sama kak Dirga," ucap mika. Niko menghapus air mata Mika.

"Kok bisa putus?"

"Kak Dirga masih sayang sama mantannya."

Niko menatap kedua mata Mika. Terlihat dengan jelas bahwa gadis itu masih menyukai Dirga.

Niko memeluk Mika, membiarkan Mika menangis di dalam peluknnya.Setelah tangisan Mika mulai mereda,Niko melepas pelukannya. Ia menatap kedua mata gadis itu, jemarinya mengusap air mata Mika.

"Kalau lo jatuh cinta sama seseorang, lo harus siap patah hati. Cinta nggak semanis permen dan gak sepahit kopi hitam tanpa gula. Cinta nggak bisa di definiskan oleh apapun.Karena cinta datangnya dari hati bukan dari bibir," jelas Niko sambil mengusap rambut Mika.

"Tapi kenapa kak Dirga sejahat itu sama gue?" Tanya Mika tak terima.

"Dengar ya, menurut gue Dirga nggak jahat, dia nggak main dibelakang lo. Cinta jauh lebih tauu kemana kita harus melangkah. Cinta nggak bisa dipaksa."

Mika menghapus air matanya.

"Seharusnya gue percaya sama perkataan lo waktu di rumah gue. Elo berusaha untuk jaga gue dari sakit hati dan dengan bodohnya, gue nggak pernah percaya sama perkataan lo."

"Kasih gue kesempatan buat singgah dihati lo."

Mika memeluk kembali sahabatnya. "Untuk saat ini, gue lebih butuh lo sebagai sahabat gue."

--------

Niko dan Mika menuju ke lapangan untuk melihat festival 21 kembang api. Suara kembang api membuat siswa bertepuk tangan senang, mereka melepaskan balon harapan mereka, alunan musik mulai terdengar dan menambah manisnya malam ini.

Niko menggenggam tangan Mika.

"Kalau lo udah jatuh cinta sama gue,Jangan lupa buat bilang sama gue ya.Nanti langsung gue tembak." Ucap Niko dan menutup kedua matanya.

Mika terdiam seribu bahasa, ia tidak bisa menjawab ucapan Niki.

Rasa sakit itu datang lagi. Niko yakin sebentar lagi darah akan mengalir keluar dari hidungnya.

Niko mempererat genggamannya pada Mika, kepalanya bersandar pada pundak Mika dan setelah itu dunia menjadi gelap.

--------

Raya percaya bahwa karma masih berlaku dan ia percaya bahwa suatu saat nanti dia akan jatuh cinta pada Niko.

Kapan pun cinta itu datang, ia harus siap menerima petualangan baru. Bagi Raya, Niko bukan cowok badboy lagi. Dia cowok yang pantas untuk diperjuangkan.

"Nik, kembang apinya cantik bangettttt!!!" Ucap Raya senang. Niki mengacak rambut Raya.

"Lo suka sama kembang api?"

"Suka banget. Waktu gue kecil,gue sering lihat kembang api sama Bang Adit. Sekali gue lihat kembang api, gue semakin jatuh cinta sama kembang api."

Niko dan NikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang