Kyungsoo baru saja bangun dari tidur. Ia merasakan nyeri pada bagian vitalnya. Dengan susah payah, ia mencoba menggerakan badan dan berniat untuk duduk. Tapi kai yang berada tepat di sampingnya langsung menahan pergerakan kyungsoo.
"Jangan memaksakan kyung, keadaanmu masih mengkhawatirkan", ucap kai dan membantu kyungsoo kembali berbaring.
"Tapi aku lelah kalau tidur terus seperti ini", protes kyungsoo manja. Kyungsoo juga memanyunkan bibirnya tanda bahwa ia sedang kesal.
Kalau saja tidak ada para orang tua disini, sudah di pastikan kalau bibirnya telah ia tempelkan pada bibir manyun kyungsoo. Sayang.. Kai harus menahan keinginannya itu demi menghormati para orang tua.
"Nanti kalau sudah lebih baik, kau baru boleh duduk. Arraseo?", ucap kai dan dijawab anggukan oleh kyungsoo.
"Kai~", panggil kyungsoo manja.
"Iya baby?"
"Poppo", ucap kyungsoo dengan polosnya. Ia juga menunjuk bibirnya dengan jari.
Kai diam. Kemudian ia melirikan matanya ke arah para orang tua. Kai bermaksud memberikan kode pada kyungsoo kalau disitu ada orang tua mereka.
Kyungsoo menaikan alisnya tanda bahwa ia tidak mengerti dengan apa yang dimaksud kai. Tapi rasa ingin tahu kyungsoo segera terjawab setelah para orang tua mulai mengelilingi ranjang rawatnya.
"E-eh aku kira hanya ada kita berdua. Ternyata.... ", ucap kyungsoo gantung.
"Ya! Dasar anak nakal. Jadi kau tidak suka kalau kami ada disini? Yasudah lebih baik kami pulang saja", ucap nyonya Do.
"Ih eomma kenapa sensitif sekali sih? Harusnya kan aku yang sensitif, huft"
"Sudahlah.. Kalian ini masih saja seperti anak kecil", tuan Do berupaya menengahkan tingkah dari kedua bidadarinya.
Tuan dan nyonya kim hanya tertawa kecil melihat kelakuan dari besan dan menantunya yang menurut mereka sangat lucu dan hangat. Kai pun tak kuasa untuk tidak mencubit pipi sang istri.
"Bagaimana keadaanmu? Apa sudah merasa lebih baik?", tanya nyonya kim sambil mengelus kepala kyungsoo.
"Ne eomma, ini lebih baik dari beberapa jam lalu hehe"
Nyonya kim tersenyum mendengar pengakuan dari kyungsoo. Dari situ, mulailah percakapan para wanita yang terdiri dari nyonya kim, nyonya do, dan juga kyungsoo.
Kim minho memilih pergi ke cafe yang ada di lantai dasar karena ia merasa sedikit mengantuk. Tentunya tuan kim tidak sendiri, tuan Do juga merasa tertarik untuk menikmati secangkir kopi bersama dengan besannya.
Jadilah kai terjebak diantara perkumpulan para ibu. Dan untuk menghilangkan rasa bosan, kai mulai memainkan rambut panjang kyungsoo.
Beberapa menit kai memainkan rambut kyungsoo, nyonya Do mendapat panggilan telepon. Kemudian ia sedikit menjauh untuk menjawab panggilan itu.
"Kyungsoo, maaf eomma tidak bisa berlama-lama sayang. Eomma dan minho appa akan terbang ke italia untuk pertemuan penting", ucap nyonya kim dengan raut wajah yang sedih.
"Tidak apa taemin eomma, aku mengerti. Terimakasih sudah mau menunggu dan menemaniku disini. Salam untuk minho appa ya eomma", ucap kyungsoo tulus.
"Iya sayang nanti akan eomma sampaikan. Oh iya! Nanti kirimkan foto dari cucu eomma yaa"
DEG
seketika senyum kyungsoo menjadi beku setelah mendengar nyonya kim memanggil darah dagingnya dengan sebutan cucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Boy [KAISOO] [EXO]
Fanfictionkyungsoo tidak kenal dengan kai. bukan, bukan tidak kenal. kyungsoo hanya tidak mengingat kim jongin. apa ia bisa menerima kai sebagai jonginie-nya? Apakah semua kehidupan keduanya akan berjalan sesuai dengan keinginan dari keduanya juga?