Kyungsoo dan kai baru saja sampai di kediaman keluarga Do. Kyungsoo merasa sangat puas dan senang setelah melihat persiapan tempat pesta pernikahan mereka yang akan di gelar dua hari lagi.
Kyungsoo turun dari mobil yang juga di ikuti oleh kai di seberang sana. Kyungsoo berjalan ke teras rumahnya dengan kai yang membuntutinya.
Sebelum kyungsoo masuk, kai menyempatkan diri untuk memeluk dan mengecup kening kyungsoo. Kyungsoo juga tak mau kalah dengan kai, ia kini membalas dengan mengecup pipi kanan kai.
Kai terlihat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tentu saja kai di buat salah tingkah dengan kelakuan kyungsoo. Rupanya saat ini ayah kyungsoo tengah menyaksikan mereka berdua.
Padahal tadi saat kai mengecup kening kyungsoo, orang tua itu belum ada di belakang kyungsoo. Kyungsoo belum sadar dengan kehadiran ayahnya karena memang posisi kyungsoo yang membelakangi ayahnya.
"Kai? Sejak kapan kau salah tingkah saat aku mencium mu?", tanya kyungsoo yang kini memegang rahang kai dengan kedua tangannya.
Kai mencoba memberi kode dengan menggerakan alisnya pada kyungsoo, tapi kyungsoo malah semakin bingung dibuat kai.
Kyungsoo malah melakukan hal yang serupa dengan kai. Ia juga menggerakan alisnya naik turun dan memasang wajah yang heran dan meminta penjelasan lebih.
"Ehem! Heh bocah pendek, berani-beraninya mencium pria di tempat seperti ini eoh?"
Ayah kyungsoo telah mengeluarkan suaranya dan di barengi dengan tangannya yang menarik cardigan yang digunakan kyungsoo ke arah belakang.
"Selamat siang ahjussi", ucap kai dengan perasaan yang tidak enak dan dibalas anggukan oleh tuan Do.
"Lepaskan oppa! Malu dilihat kai", protes kyungsoo yang berusaha melepaskan tangan ayahnya dari cardigan miliknya.
"He??? Apa katamu? Ya! Aku ini bukan oppa-mu dasar pendek! Panggil aku dengan benar baru akan ku lepaskan"
Kai yang melihat pertengkaran unik ayah dan anak ini hanya bisa diam dengan berusaha menahan tawanya. Lihatlah! Mereka berdua benar-benar lucu.
"Arghhh! Iya iya! Tolong lepaskan tanganmu appa-ku yang tampan. Sudah", kyungsoo berbicara dengan malas-malasan.
"Nah~ begitu baru benar", tuan Do melepaskan tangannya dari cardigan kyungsoo.
Setelah di lepas, kyungsoo malah kembali menghambur ke pelukan kai. Kai hanya diam sambil tersenyum kaku setelah apa yang dilakukan kyungsoo dan mendapat tatapan membesar dari tuan Do.
"Lagi pula wajah appa kan masih muda, jadi tidak masalah kalau aku menganggap apa sebagai oppa-ku bukan? Orang-orang yang akan melihat juga berpikir kalau kita saudara, bukan ayah dan anak"
Jelas kyungsoo yang kali ini mendapat cubitan di pipi dari kai. Tapi respon dari tuan Do kali ini malah lebih membingungkan karena tuan Do terlihat terlalu percaya diri.
"Jinjja? Jadi appa masih setampan dan semuda itu ya? Haha baguslah", ucap ayah kyungsoo sambil menyisir rambutnya dengan jari-jarinya.
Kyungsoo malah menanggapi ayahnya dengan ekspresi seakan-akan ia mual. Kai lagi-lagi hanya tersenyum tapi kali ini sedikit ragu. Mungkin di kategorikan sebagai senyum yang terpaksa?
"Sudah kyung, lebih baik sekarang kau masuk. Ini sudah malam", ujar kai.
"Tapi aku masih ingin bersama dengan jonginie", rengek kyungsoo dan semakin mengeratkan tangannya di perputaran pinggang kai.
"Kan kita sudah bersama seharian ini kyung", ucap kai mencoba melepaskan pelukan kyungsoo dengan lembut.
Tuan Do hanya bisa melihat saja drama kecil yang tersuguh di depannya saat ini. Dengan sedikit malas, tuan Do mulai menyandarkan tubuhnya pada pintu besar rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Boy [KAISOO] [EXO]
Hayran Kurgukyungsoo tidak kenal dengan kai. bukan, bukan tidak kenal. kyungsoo hanya tidak mengingat kim jongin. apa ia bisa menerima kai sebagai jonginie-nya? Apakah semua kehidupan keduanya akan berjalan sesuai dengan keinginan dari keduanya juga?