Jeff, ya tidak salah lagi dia Jeff, berpakaian sama seperti ku, dan mulut sobek yang sama...
Tapi jujur saja, ia terlihat jauh lebih keren dan walau dia hanya menatapku, tatapannya cukup membuatku merasa terintimidasi.
Lalu tiba-tiba ia melempar pisau nya ke arah ku, "Cepat sekali...". Bahkan aku tidak bisa melihat arah lemparannya, tetapi aku bisa merasa ia sengaja membuat lemparannya meleset.
"Fuck, lemparan mu hampir mengenaiku tolol." Suara itu berasal dari belakangku, aku pun menengok kebelakang, ternyata itu E.J
"Anggap saja, itu sebagai ucapan 'Hi' ." Tiba-tiba saja ada yang berbisik di telingaku, lalu dia berjalan ke arah pisau yang sudah tertancap di tembok dan mengambilnya. "Jeff...!?!"
Sejak kapan ia berjalan ke arahku? Dan kenapa aku tidak menyadari keberadaan dan tidak merasakan gerakannya?. Menarik...aku semakin tertantang untuk membunuhnya.Lalu tiba-tiba Slenderman muncul di tengah ruangan. "Maaf saya terlambat" ucapnya. "Saya memanggil kalian semua untuk memperkenalkan calon anggota baru Creepypasta, tetapi ia tidak mau membunuh keluarganya sendiri, jadi ia putuskan untuk melawan anggota creepypasta yang terkuat."
"Sebelum itu saya akan perkenalkan anggota creepypasta satu per satu". Huh! Aku berharap ia tidak memperkenalkan aku pada Ben, E.J, L.J, Smiley dan Jeff karena aku sudah tau bagaimana rupa mereka
"Di ujung sana adalah Sally." Slenderman menunjuk anak kecil yang memakai piyama berlumuran darah yang sedang memainkan boneka.
"Hi kak, aku Sally, mau main?." jawabnya dengan riang, aku hanya membalasnya dengan senyum, ia pun membalas senyum dan melanjutkan aktivitasnya. Wait... Senyum? Bukankah aku selalu tersenyum?
"Mereka adalah Masky and Hoodie." Slenderman menunjuk 2 orang yang sedang memakan sesuatu yang seperti potongan kue. Yang satu memakai Hoodie orange dan topeng putih dengan celana jeans hitam, yang satunya lagi memakai kaos putih, jeans hitam, dan memakai topeng orange
"Hi, aku Masky." ucap yang bertopeng orange. "Kalau aku Hoodie." lanjut yang memakai Hoodie orange.
"Dia Helen." Slenderman menunjuk pada seseorang yang sedang menggambar. Dia memakai hoodie biru tua, jeans hitam dan memakai topeng biru yang memiliki senyuman. Kurasa senyuman itu di buat oleh darah..
Ia hanya melontarkan senyum kepada ku dan meneruskan gambarannya.
"Mereka adalah Virus dan Madness." Slenderman menunjuk 2 orang, yang satu memakai hoodie merah dan topeng putih bergaris merah. Matanya memiliki pupil merah yang cukup keren menurutku. Dan yang satu nya lagi memakai hoodie biru, dengan topeng putih bergaris biru.
Kutebak yang memakai hoodie merah adalah Madness, karena dari tadi ia hanya memainkan pisaunya. Dan yang memakai hoodie biru adalah Virus, karena dari tadi ia hanya memainkan Handphonenya.
Mereka hanya menatapku dingin, apalagi Madness, pandangannya sangat mengintimidasi.
"Dia adalah Toby" tunjuk Slenderman pada seseorang yang berambut kuning, berpupil hijau, berbaju garis hijau-hitam. Ia sedang memainkan sebuah kapak yang cukup besar.
Dia hanya melihatku dan tersenyum. Aku hanya diam, karena aku tau bahwa aku selalu tersenyum, jadi sama saja aku membalas senyumnya kan?
"Dan mereka adalah Jane dan Clockwork" Slenderman menunjuk pada 2 orang gadis. Yang satu memakai pakaian gaya victorian yang warnanya serba hitam, kulitnya putih pucat seperti habis di operasi.
Yang satunya lagi, memakai pakaian gothic dengan paduan warna hijau-hitam, dan salah satu pupil matanya terbuat dari jam dan masih terus bergerak. Bergerak??? Aku tidak terlalu kaget, itu pasti ramuan dari Slenderman lagi
"Hi, aku Jane." kata wanita yang kulitnya putih pucat seperti habis di operasi.
"Aku Clockwork." ucap wanita yang salah satu matanya terbuat dari Jam.
"Dan semuanya perkenalkan, ini adalah Alma. Beberapa dari kalian mungkin sudah akrab dengannya, benarkan Ben?." Ucap Slenderman sambil menatap Ben. Seisi ruangan pun melihat Ben
"What... ia hanya menjadi teman bermain game." ucap Ben ketika ia sadar ia sedang di perhatikan
"Baiklah tanpa basa-basi lagi, aku akan mengumumkan siapa yang akan ia lawan." ucap Slenderman dengan nada serius
"Yang pertama, Toby"
"Well, bersiaplah anak baru." ucap Toby sambil mengelus kapaknya.
"Yang kedua, Madness"
"Sepertinya ini akan menarik Madness." ucap Madness. Wait... what? Dia bernama Madness, mengapa ia memanggil dirinya sendiri? Apa Madness punya sisi lain?
"Yang ketiga, Virus"
"Semoga kau lebih menarik dari Jeff." ucap Virus sambil mentapku lekat-lekat.
"Yang keempat, E.J"
"What the shit! Ini sesuai harapanku!." kata E.J dengan nada gembira. Apa aku begitu menarik, sehingga ia ingin sekali melawanku atau membunuhku? Menarik... Ini semakin menarik.
"Dan yang terakhir, Jeff"
"Cih... ini tidak akan sulit." ucapnya sambil menyeringai ke arahku
Fuck! Apa aku melemah itu Jeff? Lihat saja nanti, aku akan membunuhmu!
"Alma, maaf ada perubahan kesepakatan. Kau tidak akan melawan ku di akhir, tetapi kau harus melawan ku di awal." ucap Slenderman
"Anggap saja ini sebagai tes untuk melawan 5 dari anggota terkuat." lanjutnya
"Cih... bagaimana kalau kita mulai sekarang." balasku
"Baiklah, tapi ingat, ini adalah pertarungan sampai titik darah penghabisan, jadi aku tidak akan segan-segan untuk menghabisimu." ucapnya tegas.
"Me too, i will make you suffer and go to sleep." ucapku yang langsung berlari kearah nya dengan tangan kanan mengambil pisau di hoodieku.
Lalu aku tebaskan ke mukanya. Tapi ia dengan cepat mencekikku.
"Baiklah, jika kau mau memulainya sekarang, tapi tidak di sini." Setelah selesai berucap, ia berteportasi dengan membawaku di tangannya.
Ia berteleportasi ke hutan. Aku tau, gara-gara hanya ada pohon di sana sini.
"Ugh.." Aku mulai kesulitan bernapas
Tiba-tiba ia melempar ku ke sebuah pohon.Rasanya punggung kembali retak, tapi aku tidak peduli, aku langsung bangkit dan melihatnya.
Ia lalu mengluarkan tentakel dari punggungnya. "Aku tidak akan segan untuk serius bertarung melawanmu"
Aku hanya menyeringai, mempererat pegangan pada pisauku. Aku menatapnya seperti binatang buas yang kelaparan dan tubuhku, tubuhku bergetar hebat, seperti suatu hasrat membunuh yang sangat besar.
"GO TO SLEEP!!!" bentakku dan langsung berlari kencang ke arahnya sambil menghunuskan pisau ke arah jantungnya. Dan ia mulai menggerakkan tentakel nya ke arahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Life
FantasiaMungkin kalian pernah berpikir bahwa menjadi Psychopath adalah hal yang menyenangkan/menantang, kalian akan merasa bebas yah...merasa bebas... Weh... authornya terlalu mendramatisir xD Stay toon guys xD