part 5 // Line Today (edited)

4.3K 179 1
                                    

"Gak serem kan?" tanya Sean saat kita keluar dari bioskop,

"Serem banget ya please, disturbing banget lagi," kata gue lalu menghisap soda yang masih tersisa banyak karena gue gak minum sama sekali, popcorn aja yang abisin Sean.

"Biasa aja kok, lo nya aja lebay"

Gue memicingkan mata, lo mau perang sama gue? Hayu kita perang.

"Badutnya nyeremin tau!"

"Badutnya biasa aja."

"Biasa aja?!" tanya gue sembari membulatkan mata, menatap Sean tidak percaya, Sean mengangguk.

"Mungkin itu karena lo udah biasa ngeliat yang lebih serem, contohnya nih ya pas lo ngaca."

"Jangan gitu dong sayang, serem gini juga kamu deket-deket tuh tadi waktu nonton kembaran gue."

"Berisik lo." gue mengigit bibir bawah gue,

"Kalau mau senyum, senyum aja kali gak usah malu-malu. Gue suka ngeliat lo senyum, apalagi kalau senyumnya gara-gara gue."

Gue senyum lalu terkekeh "Gak ah, senyuman gue kan manis banget nanti lo diabetes gimana?" kata gue becanda

"Gue ganti gula gue pake Tropicana, supaya gue bisa sering-sering liat senyuman lo sekalian makan yang manis-manis tapi gak kena diabetes." Sean teesenyum

"Najis lo, bagus banget tuh by the way buat iklan!"

"Senyum pacar Anda manis tetapi Anda suka makan yang manis-manis sembari melihat dia senyum? Takut diabetes? Jangan khawatir! Ganti gula Anda dengan Tropicana!" Sean seolah-olah sedang mempromosikan Tropicana dan gue tertawa.

"Freak dasar."

"Pertama kali gue jalan sama Jack dan tau gue bakal jadi nyamuk, gue udah mau nonjok dia tau gak? Tapi pas ada lo dan terus kita jadi deket gini, gue mau nyium dia deh rasanya." kata Sean tiba-tiba saat kita duduk di food court.

"Percaya diri banget sih nganggep kita deket, baru juga jalan 2 kali udah deket aja bahasanya." gue nyengir.

"Yeh, orang-orang bilang mau ngajak jalan lo tuh susah setengah mampus,"

"They don't know me at all, then."

"Kemaren katanya, lo nolak si Billy? Kapten basket sekolah sebelahkan?"

Gue memutarkan bola mata.

M E E T :

Billy Western.

Kapten basket sekolah sebelah
(North High School) yang gue juga gak ngerti kenapa digemari banyak orang meskipun songongnya dia lebih besar daripada badannya yang kekar, sampai-sampai beberapa cewek fans fanatik dia langsung datang ke sekolah gue saat pulang sekolah setelah mereka tahu Billy ngajak gue jalan.

Dia gak terlalu tinggi (mungkin hormon tingginya habis untuk meninggikan ke-songongan nya), gue juga gak ngerti gimana caranya dia jadi kapten basket ada rumor bilang papanya adalah salah satu pemegang saham terbesar di North High.

Dia ngajak gue pergi malam minggu kemaren, tapi gue tolak selain karena sikap dia yang gue gak suka, fans dia juga jadi alasan pasalnya hello gue tolak aja, hampir bonyok-bonyok gue ditarik-tarik, dicaci maki fans nya gimana gue iya-in, tinggal nama bisa-bisa.


"Iya gue tolak, napa? lo mau jalan sama dia?" tanya gue bergurau.

Sean tersenyum sumringah "Napa lo? Homo ya? Udah mau nyium Jack sekarang senyum-senyum bahas Billy? Pantes ya gak pernah langgeng sama cewek,"

Love or Dare [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang