Gue gak tau sebenernya kita mau kemana tapi yang pasti kalau sama dia tuh rasanya beda, misalnya ada orang-orang ngehina gue, ngomongin gue saat gue bareng dia (meskipun belom jadian sih) tapi kayaknya tuh gak ada yang bisa buat gue jatuh.
Gue harap dia adalah takdir gue, dan gue bisa bersamanya. Ya emang katanya kita gak harus memiliki tapi panggil gue egois, gue mau memiliki apa yang udah ditakdirin untuk gue dan jika dia bukan takdir gue, TOLONG deketin gue sama jodoh gue yang laiiin biar gue gak jonesss. AMIN.
"Jadi? Lo suka sama siapa sih di sekolah?" di tengah kemacetan jalan malam, tiba-tiba Sean bertanya.
Karena gak tau mau jawab apa gue dengan Bodohny senyum.
Ya kali gue bilang 'Sama lo!' Malu gue apalagi kalau sampe dia cuma bilang 'Oooo' kayanya tuhh dalem banget
Sakitnya.
Akhirnya gue bilang "Gak sama siapa-siapa sih, lo?" "Kalau sama lo gimana?" Kata dia tiba-tiba, sontak gue noleh dari jendela ke arah dia "Hah?" Gue menlongo.
Beneran? Omg! Kalau ini mimpii tolong jangan bangunin gue, kalau ini kenyataan, gue mengedipkan mata berkali-kali ya barangkali ini khayalan gue tapi gak. Well bisa dibilang suasana abis itu tenang, tenang dan canggung.
Akhirnya kita nyampe di cafe, "Malam, atas nama siapa?" "Sean" setelah itu kita duduk. Tempatnya bagus banget, outdoor dibawah terang bulan dan langit malam, di meja ada lilin yang memberi cahaya redup, cuaca juga mendukung gak dingin tapi juga gak panas.
"Saya Drew dan saya akan menjadi waitress Anda malam ini," kata sosok cowo separuh baya yang bernama Drew. "Ra, lo mau makan apa?" tanya Sean, "Sama aja kayak lo," kata gue senyum. Ngapain gue senyum-senyum.
Setelah itu kita cuma nikmatin suasana sebelum akhirnya Sean bilang "Ra, kalau gue tanya lo mau gak jadi pacar gue? Lo jawab apa?"
Jantung gue berasa lagi di diskotik part sekian, bukan joget lagi salto kali
"Coba ulangin" kata gue "Lo mau gak jadi pacar gue?" Dia diem sebentar terus megang tangan gue, "Lo gak kesambet?" tanya gue sembari menarik tangan gue dan menatap mata Sean #eagila.
"Kagak."
"Lo gila?"
"Mungkin."
"Lo kan baru putus sama Quinn, Sean. Belom 1 bulan. Apa yang bikin lo yakin gue bakal terima lo gitu aja?" tanya gue sembari mengerutkan dahi.
"Okay, sorry gue cuma nanya." Sean berdeham. Jantung gue berhenti salto, sekarang ia tersakiti karen gue berharap dia gak segampang itu nyerah.
"Lo kenapa putus sama Quinn?" tanya gue,
"Bukan gue yang mutusin. Dia udah beres tuh ngejar famous followersnya naik kan semejak pacaran sama gue." dia tertawa pahit.
"Tapi gak masalah, gue juga gak sayang sih sama dia." lanjutnya enteng.
"Terus apa yang bisa bikin gue percaya sama lo kalau lo beneran sayang sama gue?"
"Gak ada sih. Makanya biarin gue buktiin langsung kalau gue sayang sama lo." jawab Sean.
Gue yakin ada yang salah, masalahnya setelah ngomong gitu ada sesuatu yang tak dapat di deskripsikan mengerlip di mata indah miliknya.
Sesuatu yang gue sendiri gak tahu apa artinya.
"Gue tau lo bilang lo gak suka siapa-siapa, tapi boleh gak lo kasih gue kesempatan?" ucap Sean "Gue tau mungkin ini semua terlalu cepet buat lo, tapi kita pernah sahabatan waktu kecil. Gue tau ini aneh tapi please?"
Gue gak tahu gue harus apa. Gue juga gak ngerti kenapa gue ragu saat dia nembak gue. Harusnya gue seneng ternyata cinta gue gak bertepuk sebelah tangan, tapi ada sedikit keraguan yang gue rasakan. Dan itu tidak benar.
Gue takut kalau ternyata semua ini salah, kalau semua ini berjalan dan lalu dia pergi. Akan lebih menyakitkan daripada cinta yang tak berbalas bukan?
Tapi gue mau dia jadi pacar pertama gue. Biarin deh kalau akhirnya harus putus (amit-amit).
Gue menghela napas, gue bingung.
Di satu sisi gue gak mau kehilangan dia, disisi lain gue takut tersakiti. Dan anggap saja gue naif, gue gak mau dia tersakiti karena ngerasa gue gak sayang juga sama dia. Tapi gimana kalau dia hanya becanda?
Kepala gue pusing, akhirnya sesuatu meletup di dalam diri gue. Bodo amat.
Dan dengan berpegang teguh dengan dua kata itu akhirnya gue dengan gila nya bilang "I am yours."
Malam ini berakhir dengan berubahnya status gue dari jomblo menjadi taken.
-edited, 12 November 2017-
![](https://img.wattpad.com/cover/67128186-288-k244126.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Dare [Completed]
RandomApa hal yang paling menakutkan dari jatuh cinta? Jika cinta kita tidak terbalaskan... namun, apa hal yang paling menakutkan jika cinta itu terbalaskan? Fakta bahwa kita tidak pernah tahu apakah orang itu benar-benar mencintai kita atau hanya berpura...