"Mari kita bicara, Naruto?!"
Ajakan Sasuke membuat Naruto terdiam.
***
Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Amma Cherry present
"FLOWERS BOYS: Next Door (versi SasuNaru)"
Rating: T+
Warning:
AU, OOC, TYPO(S), MISS TYPO, GARING, SHO-AI, HAREM!NARU MAYBE, EYD tidak digunakan.
***
Dering lonceng tanda adanya pelanggan yang masuk di sebuah caffe pinggiran kota dengan interior klasik. Tempat itu cukup luas dengan musik klasik yang mengalun lembut. Duduk disudut pinggir jendela yang menembus ke jalanan disebelahnya, Naruto menyesap cappucino yang masih mengepulkan asap ke udara.
Sapphire kembarnya melirik kearah orang yang sedari hanya diam menatap jalanan yang ramai dilalui oleh pejalan kaki. Apa para pejalan kaki itu sangat menarik? Naruto memutar bola matanya jengah. Uchiha itu yang mengajaknya kesini, sekarang ia malah di abaikan.
"Bicara!", Sasuke menatap Naruto yang bersuara dengan nada perintah. Ia hanya sedang ingin membuang-buang waktu bersama pemuda pirang ini. Lagi pula, sedari tadi ia diam hanya untuk berpikir harus bicara dari mananya. Terlalu banyak hal yang ingin Sasuke bicarakan dan tanyakan pada orang didepannya. "Jika kau hanya ingin diam... sebaiknya aku pergi, permisi?!" Naruto beranjak dari duduknya bersiap melangkah keluar. Sudah cukup Sasuke membuang waktunya disini.
Grab
Lengan Naruto ditahan oleh tangan dingin sang Uchiha, "duduklah dulu. Aku bahkan belum bicara apa-apa," Naruto melepas genggaman tangan Sasuke di lengannya. Ia menatap Sasuke yang juga mendongkak menatapnya. "Duduk! Ini tidak akan lama," ujarnya masih meminta Naruto menurut, tapi si pirang masih enggan menuruti perkataan Sasuke. "aku berjanji?!" sang Uchiha masih berusaha membujuk.
"Tidak usah berjanji apapun padaku, Uchiha!" Naruto membenarkan kerah blazer yang dikenakannya. "Aku rasa... tidak ada gunanya jika bicara masalalu. Aku permisi?!", berlalunya Naruto keluar dari caffe membuat Sasuke menghela nafas.
Naruto yang sekarang sangat berbeda dengan si pirang manis dan cerewet saat 5 tahun lalu. Naruto yang sekarang tidak ada manis-manisnya dimata Sasuke. Tapi, wajahnya masih tetap tampan. Sasuke tersenyum miring.
Kita lihat, sampai kapan kau bisa mengabaikan aku...
Batinnya, mulai berambisi untuk melakukan cara yang tidak akan disangka oleh si pirang itu. Ia tidak akan main-main lagi, ketika Naruto membuatnya penasaran luar biasa.
Ia berusaha bersikap manis malah ditanggapi kasar.
Memang dasar kau saja yang pendendam, Sas.
***
Naruto berjalan ditengah kerumunan pejalan kaki lain yang memang sekarang masih jam istirahat. Menunggu lampu merah khusus pejalan kaki, ia dan orang-orang berhenti tepat di pinggir persimpangan. Naruto masih kesal dengan Sasuke yang bertele-tele tadi. Seharusnya, Sasuke bisa menjelaskan sesuatu padanya perihal masalalu, ia sudah siap mendengarkan. Naruto muak pada masalalunya dan ia tidak perlu penjelasan apapun dari orang-orang pada waktu itu. Setidaknya kehadiran Sasuke di tempat ini tidak untuk menganggunya jika hanya untuk berbicara masalalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER BOYS: Next Door(Versi SasuNaru)
Hayran KurguNaruto sudah hidup tenang dan tentram diapartemen kecilnya. Ia akan keluar jika perlu sesuatu dan berdiam dikamarnya sebagai editor. Tapi, seorang tetangga baru memaksanya kembali ke masa lalu. Sialnya Naruto tidak bisa menolak. Republish