Heya.
Untuk para fangirl Sans, yang gampang baper ati-ati jangan ampe terbang ke angkasa ya baca part ini._.
Beware of the flirty skeleton~*wink*💀
***
"NYEH HEH HEH HEH HEH!!" lengkingan tawa Papyrus begitu menusuk indera pendengar Leana. Ia mulai berpikir apa ada tombol volume untuk mengecilkan suaranya. Berisik sekali! Rasanya ingin Leana sumpel saja mulutnya dengan kaus kaki milik Sans yang saat ini Sans kenakan. "HEY, MANUSIA! SELESAIKAN TEKA-TEKI INI JIKA KAU BISA!" ia memberikan Leana selembar kertas bertuliskan berbagai macam kata-kata. "...uh.. crossword?" tanya Leana pada selembar kertas itu. "TEPAT SEKALI! AKU MEMBERIKANMU PERMAINAN YANG PALING MUDAH, TAPI SEPERTINYA KAU TIDAK BISA MENYELESAIKANNYA." Papyrus mengambil kembali kertas tersebut dan menyiapkan sesuatu. "HUH, MANUSIA. KURASA KAU TIDAK SEPINTAR DIRIKU."
"TENTU SAJA! AKU, SI HEBAT PAPYRUS, TIDAK ADA YANG BISA MENANDINGIKU! AKULAH YANG TERHEBAT!" ia kembali membanggakan dirinya sendiri. Walau ironisnya, tak ada yang bisa dibanggakan sama sekali dalam diri Papyrus. Mungkin ada..
"hey, santai saja," Sans melempar senyuman pada Leana yang masih nampak tegang. Ia sedaritadi memperhatikan Papyrus yang tengah bermonolog ria menganggap dirinya yang paling hebat. "tidak ada yang perlu kau takuti darinya. asal kau tahu, sebenarnya papyrus itu baik. ia bersikap seperti itu hanya karena ingin mendapat perhatian. ia ingin menjadi terkenal, ia ingin mempunyai banyak teman. dan ia ingin menyelamatkan dunia bawah tanah ini dengan cara bergabung bersama anggota the royal guard," tutur Sans. Leana mengangguk pelan, mulai mengerti akan situasinya selama ini.
"jadi kau tidak usah khawatir. ia tidak akan melukaimu. atau lebih tepatnya, papyrus tak akan melukai siapapun," katanya lagi.
"terlebih kau seorang perempuan," Sans mengedipkan sebelah matanya pada Leana, membuat Leana merasa seperti tertusuk tombak besar dari belakang. Rasa malu, geli, dan kaget bercampur menjadi satu, menyebabkan pipi Leana memerah. "hahahahah. aku hanya bercanda. papyrus hanya ingin berteman denganmu," katanya dan Leana kembali ke situasinya.
"sepertinya kau akan berteman baik dengannya. hanya saja kau harus menutup telingamu jika ia mulai berteriak," ucap Sans yang membuat Leana tertawa. Papyrus yang sadar dirinya sedang tak diperhatikan, ia kembali mengoceh. "HEH! APA YANG KALIAN BERDUA BICARAKAN?!?" tanyanya. "bukan apa-apa. hanya membahas sedikit tentang... hot dog."
"HOT DOG?? KALIAN PIKIR SAAT INI WAKTU YANG TEPAT UNTUK BERDISKUSI HAL TIDAK PENTING SEPERTI ITU?!?" celotehnya. Leana menatapnya datar. Ia heran kenapa Papyrus tak kenal lelah untuk mengoceh. "MANUSIA! KAU SUDAH SIAP UNTUK MELANJUTKAN KE TEKA-TEKI SELANJUTNYA? JIKA SUDAH, IKUTI AKU!" ujarnya lalu berlari meninggalkan tempat ini penuh semangat.
"welp. kau lihat betapa giatnya dia, kan? akhir-akhir ini papyrus selalu merasa frustrasi. hingga saat ini, ia bertemu denganmu. harinya kembali cerah, seperti yang dulu. seakan energinya kembali terisi," tuturnya. "hey, bisakah kau membantuku? cukup membuat papyrus merasa senang, kurasa itu bisa membantu. hmmh, aku tidak memaksamu jika kau tidak mau. welp, aku duluan," ujarnya mulai mengambil langkah untuk meninggalkan Leana.
"Sans!" panggilnya menghentikan pergerakan Sans, dan ia menoleh. "Menolak permintaanmu.. rasanya sangat brutal. Mana mungkin aku tega untuk mengabaikannya? Aku akan membantumu," katanya seraya tersenyum. Sans juga membalas Leana dengan senyuman, lalu pergi menyusul Papyrus.
***
"BAIKLAH, MANUSIA! INI ADALAH PUZZLE YANG PALING SULIT DI ANTARA PUZZLE-PUZZLE SEBELUMNYA! SIAPA YANG MERANCANGNYA? TENTUNYA DR. ALPHYS! KAU LIHAT UBIN-UBIN INI? SAAT AKU MENEKAN TOMBOL INI, MEREKA AKAN BERUBAH WARNA. SETIAP WARNA MEMILIKI FUNGSI YANG BERBEDA," Papyrus kembali menjelaskan puzzlenya. Ia melakukan hal ini berkali-kali hingga Leana merasa bosan. Sebelumnya Leana mendapatkan bantuan dari Sans untuk melewati puzzle sederhana berjalan di atas tumpukkan salju penuh ranjau listrik. Sans menyuruh Papyrus untuk memberikan bola penyetrum itu pada Leana yang akhirnya ia harus menghampiri Leana yang justru makin mempermudah Leana untuk berjalan di atas sana sebab ia meninggalkan jejak untuknya. Well, Papyrus, ia benar-benar polos.

KAMU SEDANG MEMBACA
Undertale
AdventureHanya ada dua kenyataan dalam kisah ini. Akhir yang bahagia, atau buruk. Kau tidak bisa memilih. Tapi pilihan yang akan mengikuti kata hatimu. Jangan biarkan tekadmu berguncang. Karena kau akan tahu apa akibatnya, dan melihat apa akhirnya. --- Rank...