Raka's POV
" Hei sayang, down to eart," ucap gue karena dari tadi Love cuma diem aja dan kayanya gak denger apa perkataan gue tadi
" Hah? Ya ada apa Rak?" tanya Love dengan muka polosnya
" Gak kenapa-kenapa tapi lo yang kenapa? Dari tadi gue ngomong gak nyaut," ucap gue
" Sorry, pikiran gue gak lagi disini. Raka, lo mau janji satu hal gak sama gue?" ucap Loce
" Ooooke, janji apa?" tanya gue
" Apapun yang terjadi sama gue ataupun orang terdekat gue. Gue harap lo gak ikut masuk ke dalam masalah itu. Gue sayang sama lo dan gue gak mau ngebuat lo dalam bahaya," ucap Love
" Heii, aku udah bilangkan sama kamu kalo aku bakalan ada di samping kamu?" ucap gue lembut
" Please, kali ini lo dengerin perkataan gue. Gue dalam situasi kejepit antara ngorbanin diri gue atau lo. Lo gak tau gue Rak," ucap Love
" Emang lo siapa?" tanya gue
" Gue? Seseorang yang akan menghadapi sesuatu besar sebentar lagi. Gue Lovely Kirana Anjas," ucap Love dengan suara pelan yang sontak bikin gue diem
Gue gak tau siapa Anjas tapi gue tau kelakukan Anjas
Siapa yang gak tau orang yang termasuk jajaran keluarga kaya raya yang tiba-tiba di kabarkan tewas dan menghilang lima tahun lalu
Gue yang gak pernah tatap muka sama keluarga itu tapi engga dengan bokap gue yang pernah jalin bisnis sama Anjas itu sendiri
" Kaget? Lu punya dua pilihan Rak. Hindarin gue atau berdiri di samping gue," ucap Love
" Apa alasan lo jadi ngebongkar jati diri lo?" tanya gue
Gue kaget se kaget kagetnya karena tiba-tiba Love memberikan sesuatu yang nyata sekaligus gak nyata di depan mata gue
Gue melihat keturunan Anjas secara nyata tapi yang gak gue habis pikir kenapa harus Love?
" Karena emang saatnya gue bilang. Gue udah di awasin dan besok harinya tiba. Hari dimana gue ngadepin semuanya
Gue masih mikirn apa perkataan dari LOve tadi dan entah kenapa gue jadi sesek sendiri saat tau apa yang dimaksud saat itu dan untuk sekarang gue berharap pada Tuhan agar gue tidak mendapatkan kemampuan mencerna perkataan dengan cepat
I'm Sorry
itu isi pesan terakhir Love yang gue baca dan ini udah menunjjukan pukul satu pagi tapi Love gak bisa di hubungin
oh Tuhan gue hanya berharap semua predeksi gue gak bener-bener terjadi
" Kalo lo cinta dia kenapa lo malah nangkring di kamar kaya gini mending lo susulin aja dia kali aja lo bisa dapet jawaban apa yang bikin lo uring-uringan gini dan juga meskipun gue gak tau masalah kalian tapi gue harap lo gak nyesel," ucap Aldra yang entah kenapa udah ada di depan pintu gue
tanpa pikir dua kali gue langsung cabut dari apartemen dan mulai mencari apa yang harus gue cari
Love's POV
gue lagi santai di kamar mungkin bisa gue bilang gue mulai membuat diri gue sendiri menjadi santai karena besok adalah harinya
Hari dimana gue bisa membalas semua apa yang dia lakukan dengan keluarga gue dulu dan mungkin berimbas sampai sekang dan gue bersumpah akan ngabisin dia dengan tangan gue sendiri dan tidak akan melibatkan bang Al, bang CArl dan Rara karena gue gak mau lagi kejadian dulu terulang lagi
Kejadian yang bikin gue trauma dengan gelap dan apapunitu bahkan geu hanya bisa mengutuk diri gue sendiri tentang saat itu
Wait me sweatheart
Pesan yang kan mengantarkan gue ke yang seorang Sanjas
Haiiii
Sorry kalo cerita gue baik yang ini ama yang ono ke pending
Pertama, gue lagi skak sama ukk
Kedua, mood gue lagi nano nano
Ketiga, doain bulan ini selesai cerita gue
Keempat, vote commentnya please sama typo mohon maaf
Wassalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Feminim?
Teen FictionGak semua yang feminim itu feminim Contoh sederhananya aja gue Lovely Kirana Anjas