Raka's POV
Gue udah gak tau lagi dengan semua jalan hidup Love. Boleh gue panggil Kira itu Love bukan?
Gue bingung sama identitas asli dia kalau dia main petak umpet gini dan cuma satu clue yang dia kasih ke gue yaitu bila gue tau siapa dia. Dia yakin gue bakal ninggalin dia kaya orang-orang yang dia sayangi dulu
Gue semakin kepo sama sifatnya dan latar belakang Love tapi mau gimana lagi. Gue tau suatu saat dia bakal cerita ke gue meskipun gue yakin itu masih sangat lama kalau ingin penjelasan secara rinci
skip
Ini sudah seminggu semejak kejadian Neta. Sampai sekarang gue masih mengingat dengan sangat amat jelas bagaimana seorang Love bisa menghajar orang dengan ekspresi yang sangat datar bahkan gue aja gak bisa masang muka sedatar itu tapi mau bagaimanapun dia teteplah Love si cewe feminim yang agak barbar dan bisa bikin seorang Raka banting setir dari yang gak suka menjadi tergila-gila
Emang edan kalo semua itu di hubungkan sama cinta dan gue cinta sama Love
" Kamu dimana?" ucap gue ke seseorang yang gue yakin senyum-senyum sendiri. Gue bukan geer tapi emang gue tau dengan sangat jelas
" Aku lagi makan sama Aldra. Dari tadi dia nempelin aku terus," ucap Love dengan suara yang amat lembut dan bikin gue merasa kejadian seminggu yang lalu hanya mimpi doang seandainya gue gak di tampar dengan keadaan Neta yang sampai sekarang masih di rumah sakit akibat luka yang gue yakin parah itu
Gue pun bergegas pergi ke kantin dan yang gue temukan adalah Love bersama Rara dan si Aldra yang dengan songongnya ngerangkul monster sekolah a.k.a Rara
" Hei," sapa gue lalu mengecup kening Love. Oh Rara udah tau kalo gue pacaran ama Love dan dia memberikan nasihat yang sama persis dengan bang Carl tetapi cara penyampaiannya yang berbeda. I mean Rara menyampaikan dengan sedikit lebih kasar. Maklum itu cewekan jadi-jadian
" Eh kampret. lo bisa bawa jauh-jauh kunyuk jelek satu ini gak sih. Sumpah gue risih dan lo. Gue bukan cabe-cabean yang murah ya. Gue gak suka lo sentuh," ucap Rara dengan suara menggelegar yang bikin kita pada sempat jadi bahan perhatian makluk nyata maupun kasat mata di kantin sekolah yang lumayan besar dan bersih ini
" Mana gue tau. Lo usir aja sendiri. Kenapa malah nyuruh gue," ucap gue acuh
" Love, lo kok bisa tahan ama manusia kaya gitu. Gue mah milih Carlos kemana-mana daripada Raka," ucap Rara yang bikin gue naik pitam tapi masih bisa gue tahan karena kan gak mungkin gue ngamuk disini
" Cieee, akhirnya setelah 12 tahun lo ngakuin kalo bang carl lebih bagus kemana-mana. undangan ya Ra," ucap Love yang langsung di hadiahi sebuah jitakan yang gue perkirakan bisa bikin benjol
" Lo mah ama gue KDRT mulu. Pala gue benjol kali Ra," ucap Love sambil ngelus-ngelus palanya
" Halah benjol doang. Lo sekarat aja masih sempet jitak dan khawatirin gue. Benjol mah sama lo lewat," ucap Rara yang bikin gue menegang di tempat sedang Aldra seakan punya dunia sendiri
" Yee, kan itu juga gue lakuin karena gue takut lo kenapa-napa. Gue cuma kena tembak di perut aja lo malah mewek 7 hari 7 malem," ucap Love tanpa sadar dan itu berhasil bikin gue kaget
" Kamu pernah ketembak?' tanya gue dengan suara yang gak bisa di deskripsikan
" Gak hanya di tembak Ka, lebih dari itu," cicit Love yang sumpah bikin gue tambah kaya orang bego
Cewe bentuk kaya Love pernah kena tembak dan itu fakta yang mengejutkan
Sekarang gue mulai menyusun puzzle dan mungkin apa yang di perkirakaan Love juga benar kalo gue bakal kaget saat tau siapa dia tapi tidak untuk meninggalkan Love
Karena Love is mine
Haiiiiii
Sorry lama yaaaa
Oh gue mau bilang kalo jadwal update gue gak teratur untuk sementara ini karena gue lagi kejar setoran
Oh iya sebisa mungkin bulan depan cerita ini udah end tapi liat sikon juga sih
Hmmm kalo ada salah salah mohon maaf yeee
So
Wassalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Feminim?
Teen FictionGak semua yang feminim itu feminim Contoh sederhananya aja gue Lovely Kirana Anjas