©ACeHa KaeF.
Penuhi dadaku letup tak berjanji
Tiap rabaraga gundah nian kausaji
Langkahmu telah aku peta(k)-peta(k)kan
Tetap jua tak terindahbenakkan
Miris baur amis asmara berdarahnanahKaupujakaudukakaulupa
Esok kausua pula
Katanya suka(me)rela.
Adalah bernama cintaGombal mukiyo!
Preketek!
Cinta tak pernah mencederai
Apalagi minta sesaji
Pun beranakpinak benciCinta memang perlu diperjuangkan, tapi bukan tuntutan.
Ah, kenapa aku harus memberinya ruas dan luas?
Pokoknya, jika dadamu berdegup dan hatimu menangkup
Benih bersemi 'tuk kaukendali bentuk!Sumenep, 28 Juni 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH YANG MENARA
PoesiaSekumpulan diksi usang (puisi; entahlah!) yang berdentum dalam ranum momentum.