Oleh: ACeHa Kenji Ef.
tanpa bingar tertangkup gusar malam
belulang hantar jiwa menyibak salam
menjelang berbagi cahaya beralih asal
lelap masih tersesap di dengkur kolosalaku tiada rupa priyayi bertasbih
sekedar kawula alit sarat dalih
jelaga pun masih tak kunjung bersih
moga simpuh-sujud terjawab pengasihRobbana ya Robbana ...
bukan tentang surga, jua neraka
sempurnakan agamaku semasa fana
hingga kilau permata serupa pecah belahpadaMu dawai cinta kupetik nada
lantunkan irama puja azali surga
langlang pesona samudera anugerah
tak lupa syukur lelaku mengejawantahdalam dzikir
sedianya sadar kuukir
bahwa diri tak mampu mangkir
kala ajal mampir munkar-nakirSumenep, 17 Januari 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH YANG MENARA
PoetrySekumpulan diksi usang (puisi; entahlah!) yang berdentum dalam ranum momentum.