Oleh : ACeHa KaeF.
Di musim kemarau ini, aku meranggas
Terik mentari tak lagi berseri menari
Ranum yg terpetik, kian menahbiskan paceklikNun jauh di seberang, awan mengasingkan hujan
Ranting-ranting gugup luruh tak berhati
Jaring-jaring laba-laba tak lagi berhuniMelodi kehidupan pekat, sepihak merahwana
Menjelajah sisi-sisi naluri bernada perih
Cintaku tak berkambium pun tak bercabang
Kerdil di belantara logika dan andaikataJikalau tak mampu tegar bertahan semusim
Kupilih untuk dormansi entah sampai kapanKedasih, 12 Nopember 2015

KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH YANG MENARA
PuisiSekumpulan diksi usang (puisi; entahlah!) yang berdentum dalam ranum momentum.