"Saat gerimis turun. Satu persen hujan, sembilan puluh sembilannya kenangan."Harus aku pusarakan di mana?
Harus aku semai di musim apa?
Nak kuadukan rindu ini pada siapa?Bunuh!
Bukanlah mempan belati; sekali pun sianida dalam kopiMungkin hanya ada satu solusi; bertanya pada Geisha bernyanyi
Sanggupkah aku memastikannya?
Tak lain musibah terbaik dari yang terburuk
Tidak! 'Ku tak sudi!
Ijinkan aku menyimpan setiap jejak dalam detik dan rintik penghujan
Jangan pertanyakan lagi
Rasa apa yang menghuni dada petang!?
Cukup ada jingga yang tak bosan dipeluk cakrawala
Hingga kelabu dan legam berikrarSudahlah, rindu ini tak mampu terbendung!
Membuncah segala
Walau samudera kalbu berupa palungKau masih pesona sejumlah rinai hujan semalaman
Di mana tak mampu lagi kugubah dalam cahya yang bahAku gigil dalam ...
aylopyu pull dah!Sumenep, 8 Pebruari 2016
![](https://img.wattpad.com/cover/69955930-288-k492534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH YANG MENARA
PoesíaSekumpulan diksi usang (puisi; entahlah!) yang berdentum dalam ranum momentum.