Oleh: Aceha KaeF.
andai malam ini aku bisa pecah badan
niscaya padamu layang wajah sepenggal
bercengkrama selayaknya burung bul-bul
di dahan rindu yang kesat larung simpulkau bilang dawai harpamu telah retas
seringkali dipetik hujan tadah lantas
menggenang di ceruk kisah cadas
bukannya langitmu akan cerah riashingga kapan?
nada itu sumbang dan sumbing jeda
jangan paksakan!
seroja bukan tumbuh di gurun saharaapakah panggilannya merah jambon?
jika hadirnya sekedar warna jargon
'pabila bercengkrama hitam bunglon
akhirnya segenap angkasa jua maroonletakkan cahaya hanya pada gulita
biar bakarnya mengundang madah
sekalipun kalah menjadi abu
setidaknya pernah sendi menggebuSumenep, 03 Mei 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
MERAH YANG MENARA
PoésieSekumpulan diksi usang (puisi; entahlah!) yang berdentum dalam ranum momentum.