Pak Ravian terdiam melihatku, sebentar kemudian dia menghembuskan napasnya. Aku hanya diam di posisiku sambil menatap Eka yang mengamati kami berdua di luar ruangan.
Beberapa menit yang lalu.
Aku terdiam ditatapnya. Kurasa, aku memang salah tapi kenapa dia seperti ini. Bukankah hal biasa jika orang tidak sengaja mendengar orang berbicara melalui telepon.
"Mari kita bicara sebentar."
Aku hanya mengangguk, sejurus kemudian kami sudah berada di sebuah ruangan dan dia kembali menatapku sambil menghembuskan napas.
Kembali ke ruangan tempat kami berada.
Dia menatap jendela di ruangan pribadinya, tidak sengaja aku melihat foto seorang perempuan di meja kerjanya.
Foto perempuan yang cantik dengan mata hitam lekat, hidung mancung dan berambut panjang.
Aku sampai terdiam memperhatikan wanita itu."Kau tahu ... dia adalah pacarku."
Aku tersentak dibuatnya, pacarnya katanya tapi jika aku melihat sikapnya, sepertinya dia tidak terlalu tertarik dengan seorang perempuan.
"Dia yang kemarin menelponku."
Dia kembali memandangku, aku hanya diam melihatnya. Kemudian ku alihkan tatapanku ke wanita yang ada di mejanya.
"Dia cantik," Kataku.
Ravian mengangguk tanda setuju. Lalu dipandangnya kekasihnya sebentar lalu menerawang ke luar.
"Andai orang tuaku menyukainya, aku mungkin sudah menikah."
Aku tidak berani bicara mendengar omongannya, takut dia akan marah jika aku berbicara. Aku hanya tersenyum kecil saat dia menatapku.
"Menurutmu apa yang salah dengan diriku?"
Apa yang salah? Bapak hanya tidak memperhatikan orang, bersikap cuek, sombong dan tidak ramah.
"Mungkin bapak kurang mengerti keinginan orang tua bapak."
Aku hanya mengatakan hal ini, padahal aku ingin mengatakan apa yang ada di dalam hatiku.
"Ku rasa, orang tuaku sangat egois."
Dia berpikir sejenak sebelum berkata.
"Kau pergi lah keluar, ada banyak hal yang harus kau lakukan kan?"
Dia menyuruhku keluar dan memanggil Eka masuk ke dalam. Dalam hati aku berkata, hanya masalah ini dia sampai bilang 'kau tahu, sepertinya kau tidak bisa pergi dariku.'
Seberapa menakutkannya orang tuanya hingga dia takut aku mendengar ucapannya.*******
"Eka ... ada masalah apa?"
Eka memberikan dokumennya kepada Ravian, Ravian menerimanya dan membacanya.
"Baiklah. Hanya itu saja."
Eka masih terdiam ditempatnya,membuat Ravian menatapnya dengan risih.
"Ada masalah apa? Cepat bicara padaku,"
Ravian duduk di kursi pribadinya,Eka dengan santai mengambil foto kekasihnya dan bertanya padanya.
"Masih berurusan dengan gadis ini?"
Eka menunjuk foto itu dengan tangannya. Ravian hanya menatapnya resah.
"Aku hanya mencintainya, tak ada wanita yang aku cintai selain..."
"Berhenti berharap, orang tuamu melarang kalian kan. Kau bisa mendapatkan wanita lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss (OPEN PO)
RomanceTERBIT Memang garis kehidupan seseorang tak bisa di tebak, termasuk seorang wanita yang bernama Hani Putri Sendina. Ia adalah seorang wanita sederhana yang bekerja disebuah perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Semula semuanya terlihat baik-baik sa...