Ravian keluar dari mobil dengan cepat, dia telah menerima telepon dari ibunya bahwa Reva telah menunggunya selama 10 menit di depan rumah.
Ravian langsung membuka pintu rumah dan mendapati Reva sedang berbincang dengan adiknya Fanya.
Reva melihatnya sambil tersenyum dan menyuruh Ravian duduk di depannya."Ada apa ini?"
Ravian mendekatkan dirinya ke arah Reva sambil duduk di dekatnya."Kok ada apa? Aku ingin bertemu sama kamu."
Reva kembali tersenyum kearah Ravian, Fanya adiknya juga menanggapinya dengan tersenyum.
"Kak, aku sudah tau dari kak Eka,bahwa cewek yang kakak bawa kemarin hanya untuk pura-pura sama Mama."
Eka? Dasar laki-laki itu. Tidak bisa diajak untuk bekerja sama.
"Fa, pergi ke dalam. Aku ingin bicara berdua sama Reva."
Fanya yang mendengarnya langsung masuk kedalam sambil kembali tersenyum ke arah Reva, Ravian yang melihat mereka berdua hanya bisa menundukkan kepala.
Setelah melihat Fanya jauh dari pandangan mereka, Ravian langsung menarik tangan Reva pergi dari rumahnya. Reva hanya menerima tarikan tangan Ravian dengan pasrah.
Ravian menghembuskan nafas sebelum menatap Reva dengan serius.
"Jadi, kau tak marah lagi?"
Reva hanya menjawab sambil tersenyum lalu dia segera memeluk Ravian, Ravian hanya membalasnya dengan mengelus-ngelus tangan Reva.
Sekitar 5 menit mereka berpelukan sebelum Reva melepaskan pelukannya dan bertanya kepada Ravian."Yang, kamu mau kita nikah kan?"
Reva menatap mata Ravian yang sekarang sedang berada diatas dirinya.
"Ya ... tapi tunggu sampai aku menyelesaikan permasalahan ini."
Ravian mengelus wajah Reva, Reva menerimanya dengan memejamkan mata.
Mereka berdua larut dalam kemesraan sampai Ravian dengan cepat telah mencium Reva dengan lembut dan mesra.Ciuman yang berlangsung sebentar itu membuat Ravian dan Reva semakin dekat satu sama lain.
Suasana malam yang indah hari ini membuat Ravian telah melupakan Hani dalam sekejam saja.
*****
Aku masih termenung sendiri di dalam kamar, Eva sudah tidur lebih dulu dan tidak menanggapiku ketika aku mengajaknya bicara.
Setelah perpisahan dengan Robi, aku hanya memilih diam saat dia menawarkan dirinya untuk menjemputku setiap harinya.
Selama 2 menit aku hanya mematung di depan pintu sampai Robi menghampiriku dan meminjam ponselku, beberapa detik kemudian kami sudah berganti nomor dan Robi langsung pergi setelah mengatakan 'Semoga mimpi indah ya.'Aku bingung harus berkata apa dan memilih masuk saat melihat Eva dengan mata mengantuk langsung menyuruhku untuk tidur.
Malam hari ini rasanya aku tak bisa tidur, mengingat apa yang akan terjadi keesokan harinya melihat reaksi Ravian saat melihatku pergi bersama Robi.
#####
Robi ternyata benar-benar menjemputku, dia sangat rapi hari ini dengan jas berwarna biru dan kemeja yang pas dipadu dengan jasnya, membuat dia semakin tampan hari ini.
Aku tersenyum melihatnya, Eva yang dari tadi melihat Robi dalam diam langsung menyenggol tanganku.
"Siapa dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss (OPEN PO)
RomanceTERBIT Memang garis kehidupan seseorang tak bisa di tebak, termasuk seorang wanita yang bernama Hani Putri Sendina. Ia adalah seorang wanita sederhana yang bekerja disebuah perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Semula semuanya terlihat baik-baik sa...