"Ahh ... akhirnya pekerjaan selesai juga."
Eva merebahkan tubuhnya dikasur sambil melihat-lihat hpnya ditangan kirinya.
"Eh, gimana tadi ama bos?"
Eva langsung menggulingkan tubuhnya kearahku, aku yang sibuk melepaskan kaus kaki di kakiku hanya diam melihatnya.
"Begitulah."
"Begitulah apaan? Cerita dong Han?"
Aku langsung mendekatkan wajahku kearah Eva sambil memegang bantal guling disamping badanku.
"Rahasia," Kataku datar.
Eva langsung mengambil bantal yang ku pegang dan memukulnya kearahku, selama beberapa menit kami sibuk memukul diri masing-masing sampai ada sebuah panggilan telepon di hpnya Eva.
"Ya ... ya."
Eva dengan pelan mengambil hp didekatnya sambil mendekatkan hpnya kearah telinganya.
"Siapa?"
"Eka."
"Oh."
Eva mengangkat sedikit sudut bibirnya disertai denganku yang mulai mendekatinya.
"Apa Hani ada?"
"Hani?"
Eva melihat kearahku disertai denganku yang menatapnya dengan bingung.
"Hani, ada"
"Syukurlah."
Eva yang mendengar Eka berbicara seperti itu langsung mengerutkan dahinya.
"Emang ada apa Ka?"
"Lah. Hani belum cerita ya?"
"Belum."
Aku yang dari tadi hanya diam mendengar pembicaraan mereka akhirnya mengambil ponsel milik Eva sambil berbicara sebentar kepada Eka sebelum aku mematikannya.
"Lah kok dimatikan?"
Eva langsung mengambil ponselnya yang sengaja aku jatuhkan kearah kasur yang berada di dekatnya.
"Aku mau mandi."
Aku langsung pergi dari kamar menghindari wawancara yang pasti akan dilakukan Eva dengan lama.
*****
"Ada apa?"
Ravian bertanya dengan Eka yang mulai mengumpat pada ponselnya sendiri.
"Ha ... dia mematikan ponselnya."
Eka menjelaskannya sambil mengoyang-goyangkan hpnya, sebentar kemudian dia sudah berada disamping Ravian yang sedari tadi hanya memegang belakang kepalanya sambil menundukkan wajah.
"Hei ... aku bahkan tak tau bahwa kalian sudah mulai berani bermesraan di kantor ini."
"Apa?"
Ravian langsung mendongakkan kepalanya menatap wajah Eka yang tersenyum melihatnya.
"Tadi bukannya kalian ... mm m...."
Ravian langsung menutup mulut Eka yang berusaha menjelaskan apa yang telah dilihatnya di dalam ruangan kantornya.
"Jangan bicarakan dengan siapapun, terutama dengan adikku."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss (OPEN PO)
DragosteTERBIT Memang garis kehidupan seseorang tak bisa di tebak, termasuk seorang wanita yang bernama Hani Putri Sendina. Ia adalah seorang wanita sederhana yang bekerja disebuah perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Semula semuanya terlihat baik-baik sa...