My Boss (OPEN PO)

Story Love 13

"Ya ... camping!"

Eva berteriak-teriak kesenangan saat kami pergi camping menggunakan bis ke daerah puncak bogor.

Semuanya tampak senang, mereka bernyanyi-nyanyi di dalam bus tak terkecuali aku yang berusaha tersenyum dan berteriak-teriak tak jelas didalam bis.

"Apa salahku ... apa salah ibuku...."

Semua bernyanyi bersama menyanyikan lagu wali cari jodoh kecuali 2 orang pria dan wanita yang berada di depan diriku, mereka hanya terdiam dengan diri masing-masing.

"Han! ayo nyanyi!"

"Ah, iya."

Aku berusaha untuk tetap tenang melihat Ravian dan Reva yang berada di depanku, Reva yang sekarang sibuk memegang-megang lengan Ravian hampir membuatku diam dan membisu seribu bahasa.

Kenapa duduk harus di depan diriku, bukankah banyak kursi lain.

Eva masih berteriak-teriak bernyanyi disampingku dan Robi entah kenapa sedang memperhatikan aku dari jauh sekarang ini.

#####

Akhirnya kami sampai juga di puncak bogor, udara disana sangat sejuk dan banyak pohon-pohon rindang yang sangat menyejukkan tubuh.

"Han ayo bantu bawa barang."

"Iya."

Aku mengikuti langkah Eva yang membawa barang menuju tenda camping yang telah dibuat oleh para karyawan-karyawan kantor.

"Han, langsung outbond yuk?"

"Masa baru nyampe langsung main Va, duduk dulu lah."

Aku mengistirahatkan kakiku, sebenarnya bukan kakiku juga yang harus beristirahat sekarang ini tapi hatiku, hatiku juga mulai sakit melihat Reva yang selalu berada di samping Ravian.

"Ngapain juga ya 'nenek lampir' itu ikut."

Eva mengikuti arah pandanganku dan menatap Reva dengan sinis.

"Namanya juga pacarnya Va."

"Jadi kamu apa? Selingkuhan?"

Eva menatapku dengan tajam, aku hanya menyikut lengannya hingga dia terjatuh.

"Han!"

"Ma'af."

Aku menatap kedepan sambil meminta ma'af tanpa mempedulikan Eva yang mulai ingin menjitak kepalaku.

"Hei, mau ikut main? Dari pada diam di tenda gini."

Robi entah kapan sudah berada di depanku, dengan senyum dia mengajakku untuk outbond dengannya.

"Enggak ah!" Ucapku enteng.

"Mau! Mau! Biarin Hani sendirian di tenda. Pergi yuk!"

Eva bangkit dari duduknya, mengandeng tangan Robi dan pergi meninggalkan ku.

Dasar Eva.

*****

Ravian hanya diam melihat tingkah Reva yang tak mau jauh-jauh darinya, kemanapun dia pergi Reva selalu ikut dan menggandeng tangannya. Ravian berusaha untuk tetap tenang agar tak menimbulkan kecurigaan para karyawannya.