Aku keluar ruangannya dan pergi menuju teras luar untuk sedikit menghirup udara segar, entah kenapa diriku merasa sedikit gugup saat dia bertanya 'apakah aku sudah memiliki pacar?'
Ya, jawaban ku pasti tidak. Dari SMA saja belum pernah ada laki-laki yang melirikku apalagi jika ingin melakukan hubungan seperti pacaran, itu tidak akan pernah terjadi.
Sekarang aku merasa bisa sedikit lebih dekat dengannya. Bisikku dengan diriku sendiri.
*****
"Bagaimana, lancar?"
Eka yang menguping di tembok ruangan, menghampirinya sambil mencari tau apa tiga syarat yang diajukan Hani pada dirinya.
"Lumayan, dia tidak meminta yang aneh-aneh."
Mendengar omongan Ravian, Eka dengan cepat mengambil kertas yang ada di tangan Ravian. Beberapa kali Eka seperti mengangguk membaca syarat yang ditulis oleh Hani.
Syarat kontrak.
1. Tidak adanya kontak fisik.
2. Tak boleh adanya bahasan dewasa.
3. Semua yang aku kerjakan harus mendapatkan upah.Eka meletakkan kertas itu di meja dan menunggu reaksi Ravian yang dari tadi diam mematung melihatnya membaca kertas yang dia pegang.
"Aku hanya akan mengajukan 2 syarat padanya?"
"Cuman 2, dia meminta 3 dan kau cuman 2?"
"Yang ketiga akan aku minta jika ada masalah besar yang terjadi."
"Seperti hamil?"
Ravian mengernyitkan dahinya dan melihat Eka dengan tajam.
"Tidak mungkin ada kecelakaan seperti itu," jawab Ravian santai.
Eka yang melihat Ravian mulai sibuk melihat jadwal di hpnya langsung pergi dari ruangannya.
*****
'Apa kuceritakan saja pada Eva, dia sudah seperti keluargaku apalagi sekarang kami tinggal berdua.'
Aku melihat ke arah Eva yang baru keluar dari kamar mandi.
Eva yang melihatku sambil mengacak rambutnya karena masih basah sehabis mandi, membuka mulutnya seperti bilang 'ada apa?'
Aku kembali menundukkan wajahku dan tiba-tiba kepalaku dipukul oleh sendok yang Eva pengang.
"Makan ... makan ...."
Eva membawakan sayur sawi dan beberapa makanan lain serta nasi.
Aku masih melihatnya diam dan tidak memiliki mood untuk makan.Kulihat dari sudut mataku, Eva menaruh lauk di nasiku dan menyodorkannya padaku, aku hanya melihatnya sambil melingkarkan tangan di wajahku.
Eva yang melihatku begitu akhirnya menaruhnya di bawah kakiku.Eva membalikkan badannya dan menonton sinetron favoritnya, sinetron anak jalanan. Ya ... Eva sangat suka nonton itu.
Aku membuka ponselku siapa tau Ravian menghubungiku tapi ternyata tidak ada tanda-tanda darinya.Aku mengambil piring yang ada didepanku, sambil aku makan, aku juga fokus menonton sinetron yang disukai Eva. Sampai Eva pergi sebentar katanya ada seseorang yang menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss (OPEN PO)
Roman d'amourTERBIT Memang garis kehidupan seseorang tak bisa di tebak, termasuk seorang wanita yang bernama Hani Putri Sendina. Ia adalah seorang wanita sederhana yang bekerja disebuah perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Semula semuanya terlihat baik-baik sa...