(Paragraf ini dihapus) *mengalami revisi dan hanya tersedia di novelnya* -maaf sekali, saya tidak merevisi kembali versi wattpadnya.
*****
Aku merasa agak takut datang ke kantor, mengingat apa yang terjadi kemarin.
Ravian pasti akan memarahiku habis-habisan hari ini."Pa ... gi."
Agak gugup aku bertemu dengan Eka di lorong kantor, Eka menjawabku dengan mengangguk.Untung hanya Eka yang aku temui, jika itu Ravian aku tak tau apa yang harus aku lakukan.
Diam membisu, sapa, berusaha sok akrab atau nyelenong pergi saat melihat dirinya.Sialnya juga, ruangan Ravian berada tepat di depan mejaku. Jadi mau tak mau aku akan bertemu dengan Ravian.
Kenapa sih eva tak bisa mengontrol emosinya.
Aku berjalan sedikit menunduk untuk menghindari bertemu pandang dengan Ravian, bisa saja sekarang dia sedang menghadap jendela tepat melihat kami bekerja.
"Ehem ...."
Suara siapa lagi pikirku, ku lirik pakaiannya, siapa tau bukan Ravian yang sedang berdehem padaku.
"Kenapa jalan nunduk-nunduk? Cari uang?" ucap pria dihadapanku.
Aku terdiam di tempatku berdiri, itu Ravian. Sial, kenapa harus di pagi hari sudah bertemu dengannya.
Aku mundur selangkah dari hadapan Ravian."Masih nunduk saja ya!"
Suara Ravian menggagetkanku, aku yang terkejut dengan suara Ravian hampir terjatuh ke belakang jika sekarang Ravian tak memeluk pingangku.
Mata kami beradu pandang, mata Ravian yang semula cemas sekarang berubah marah. Aku tak ingin membuatnya kembali memarahiku kudorong pundaknya tapi Ravian masih saja memelukku.
Momen yang tidak ku sangka ini, menjadi perhatian para karyawan kantor. Aku masih dengan sekuat tenaga mendorong badan Ravian menjauh dari hadapanku.
"Lepaskan pak...."
"Baru bisa ngomong? tadi kenapa hanya diam?"
Ravian melepaskan pegangannya di tubuhku, sontak aku terjatuh ke belakang. Pantaku sakit sekali menyentuh lantai.
Setelah melihatku kesakitan, Ravian meninggalkan ku begitu saja.Menyebalkan sekali.
Aku berusaha bangkit dari kedudukanku, terasa sekali pingang ku juga sakit di buatnya. Aku berjalan tertatih menuju meja kantorku.
Ku urutku sedikit pingang dan kakiku, kulihat semua tugas yang berada di papan mejaku. Saat tiba-tiba ada sebuah notice warna pink yang tertempel di tengah-tengah papan.
Temani aku jalan hari ini, aku sangat bosan.
Ps: VN.VN. Siapa VN ? setahuku tak ada nama di kantorku yang bernama VN.
Malas memikirkannya ku lanjutkan menyalakan komputer dan menyelesaikan tugas.*****
Kira-kira dia sudah menerima pesan ku tidak ya ? Dia tidak terlalu bodoh kan? Jika tak mengenal bahwa itu adalah aku?

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss (OPEN PO)
RomanceTERBIT Memang garis kehidupan seseorang tak bisa di tebak, termasuk seorang wanita yang bernama Hani Putri Sendina. Ia adalah seorang wanita sederhana yang bekerja disebuah perusahaan swasta terbesar di Jakarta. Semula semuanya terlihat baik-baik sa...