Hari ini Adeeva dan Sekar akan mengikuti lomba di gedung Merah Putih. Mereka mengerjakan soal dengan teliti dan baik. Setelah 3 jam mengerjakan soal dan mereka berdua pulang ke rumah masing-masing.
Ting!
Adeeva mengambil Iphone di saku dan langsung melihat notification dari aplikasi berwarna hijau dari AgnetaAgneta: Dev, ke cafetaria depan sekolah yuk. Gue tunggu lo disana. Lo udah selesai kan lombanya?
Adeeva: okeoke. Gue otw.
Adeeva langsung menuju ke cafe yang dimaksud Agneta. Setelah sampai di cafe Adeeva mencari Agneta, ada cewek yang melambaikan tangan ternyata itu Agneta.
"Dev disini." Agneta melambaikan tangannya ke arah Adeeva
"Lo ngapain ngajak gue ketemuan?" tanya Adeeva langsung to the point
"Eh, emangnya enggak boleh apa gue ketemu sama sahabat gue yg ice girl ini hahhaha."
[POV ADEEVA]
Gue bingung aja sama Agneta tumben banget sih dia ngajak gue ketemuan. Setelah sampai di cafe Agneta melambaikan tangan ke gue.
"Eh ngapain lo ngajak gue ketemuan?" tanya gue to the point
"Eh, emangnya gue enggak boleh apa ketemu sahabat gue yg ice girl nih hahaha." gue mengernyitkan kening
"Apa dia bilang sahabat enggak salah dengan apa gue." batin gue
"Eh lo bilang apa tadi?"
"Yang mana? Oh gue tau kata2 SAHABAT yg baru gue katakan tadi." Agneta menekan kata-kata sahabat yak elah kok dia tau sih
"Hm," jawab gue singkat
"Eh kenapa sih lo, gue lihat lo kurang banget pergaulannya? Apa lo enggak punya teman selain gue?" tanya Agneta penasaran
"Sebenarnya gue itu banyak teman setelah kepergian dia gue jadi seperti ini. Lo salah besar teman gue hanya lo." batin gue
"Nanti lo akan tau sendiri," jawab gue singkat
"Dev, gue tau lo belum percaya sama gue tapi gue bisa kok jadi sahabat yang diperlukan disaat sahabatnya kesusahan bukan hanya disaat senang. Gue orang nya gak gitu kok, kalau gue merasa teman gue itu nyaman dengan gue, gue senang kok." Agneta menjelaskan hingga gue terdiam untuk mencerna kata-kata Agneta
"Udah ah apaan sih kok jadi melow gini. Kamu belum pesan minum dev. Pesan dulu gih." Agneta membuyarkan lamunan Adeeva. Adeeva langsung memanggil pelayan dan memesan chocolate caramel.
"Net, maafkan gue ya. Gue berperilaku kasar dengan lo. Gue tau, gue bodoh banget. Maaf net semenjak kepergian dia gue jadi berubah drastis dan gue gak mau percaya lagi dengan orang lain." Agneta menyatuhkan kedua alisnya
"Eh, kenapa kok gitu sih. Emang siapa yang pergi dev? Gue akan menjaga kepercayaan yg lo berikan. Promise dev." Agneta memberikan senyuman yang jarang Adeeva lihat.
"Nanti lo juga tau kok. Gue belum bisa menjawab pertanyaan lo saat ini. Gue sangat belum bisa net. Maaf," jawab gue
Pesanan Adeeva sudah sampai. Adeeva langsung menyeruput pesanan Adeeva tadi.
"Nope dev. Kalau ada apa-apa gue selalu ada disamping lo kok."
Adeeva nyaman sekali mendengar kata-kata dari Agneta apa Adeeva sudah mulai percaya dengan dia. Entahlah Adeeva mengikutin alur takdir saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADEEVA
Ficção AdolescenteGadis cantik yang begitu humble kepada semua orang telah sirna pergi bersama kenangan yang kalut. Ia berubah drastis setelah kejadian di masa lalu. Hingga, ia bertemu dengan lelaki yang tidak pernah ia kenal sama sekali. Tetapi, disaat ia ingin mema...