Chapter 3

506 120 22
                                    

"Ca, lo dipanggil kepala sekolah tuh. Sekarang juga!" Arif ketua kelas mengganggu Adeeva yang sedang santai. Agneta menatap Adeeva dengan pertanyaan 'kenapa' Adeeva hanya mengangkat bahu.

Adeeva menuju ruang kepala sekolah dengan santainya, karena dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun.

Tokk..Tokk

"Assalamu'alaikum pak." Adeeva membukakan knop pintu dengan perlahan.

"Walaikumsalam. Silahkan masuk Adeeva."

"Ada apa pak? Bapak panggil saya kesini?" Adeeva langsung to the point karena dia tidak suka dengan basa-basi.

"Tunggu sebentar, ada satu or-" jawaban pak Erga belum berhenti karena ada cewek yang masuk dengan gayanya yang songong banget.

"Ada apa pak?" tanya cewek songong tadi.

"Oke kalau kalian berdua udah ada disini. Bapak akan memberitahu alasan kenapa bapak panggil kalian berdua. Kalian adalah murid yang terpilih yang akan dikirim mewakili sekolah kita."

"Maksud bapak apa ya?" tanya Adeeva bingung

"Maksud saya kalian akan mengikuti lomba olimpiade fisika se-provinsi," ucap pak Erga menambahkan.

"Kenapa harus saya yang terpilih pak? Kenapa enggak dia aja,saya tidak usah. Saya juga baru kelas X dan saya juga tidak pintar-pintar banget pak."

"Duh kamu ini Adeeva jangan merendahkan diri dong. Bapak tidak pernah salah pilih dalam memilih siswa yang mengikuti lomba. Kamu mau ya ikut lomba ini, bapak mohon?"

"Oke deh pak, saya ikut,"ucap Adeeva pasrah

"Bagaimana dengan Sekar?" tanya pak Erga

"Dengan senang hati saya menerima tawaran bapak."

Setelah selesai urusan di kantor kepala sekolah Adeeva segera menuju kelas nya mood nya sudah hilang , setelah mendengar kata-kata lomba. Ditambah tatapan tajam Agneta melihat nya di kelas dengan pertanyaan 'kasih tau gue lo kenapa dipanggil kepala sekolah'

"Gue disuruh mengikuti lomba, gue enggak pintar-pintar banget Net."

"Lo jangan bilang gitu dong, buktinya walaupun lo gak belajar dan tidak pernah memperhatikan guru, nilai lo tetap sempurna."

Adeeva hanya mengendus kasar mendengar perkatan Agneta. Adeeva belum percaya dengan namanya TEMAN semenjak kejadian dulu waktu dia SMP. Adeeva enggan percaya lagi dengan omongan yang bullshit. Menurut Adeeva omongan dia hanya perkataan yang basi ataupun bisa dibilang 'MUNAFIK'

[POV SEKAR]

Gue dipanggil ke ruang kepala sekolah ternyata gue disuruh mengikuti lomba olimpiade fisika. Nope bagi gue, kan gue emang udah pintar gak bisa diragukan lagi kemampuan gue. Tapi yang gue heran kenapa ada cewek ketus dan terkenal ice girl ini sih, dia mau ikut lomba yak elah saingan gue dia mana bisa dia menyangi gue. Oke Nope kita lihat yaaa cewek ketus.
"Guys gue ada kabar gembira nih!" sekar membuat teman-teman nya bingung

"Gembira apa?" tanya Khairunnisa biasa dipanggil Khai
"Gue ikut lomba olimpiade, iya sih enggak gembira buat kalian. Kalian sudah tau kemampuan gue yah melebihi kalian deh. Oke, kalian pasti kaget mendegar kalau cewek ketus dan ice girl itu ikut lomba dan menjadi saingan gue."

"Seriously?" Angel membelalakan matanya

Gue mengangguk menjawab pertanyaan mereka.

"Santai Sekar-ku sayang kamu pasti lah yang akan mengikuti lomba ini. Kan sudah terbukti kemampuan kamu dalam bidang akademi, kamu juga sering mengikuti lomba olimpiade." Liza memberikan semangat kepada Sekar

"Yah kalau soal itu juga tau keles. Nope kita lihat aja nanti guys." Sekar tersenyum licik

***

Setelah 2 jam Adeeva hanya mengisi jawaban sesuai dengan apa yang dia ketahui sedangkan sekar dengan seriusnya menjawab 50 soal tersebut. Setelah selesai mengerjakan soal,mereka berdua disuruh tunggu di kelas masing-masing. Kelas mereka berbeda Sekar kelas X-1 yang katanya kelas anak-anak hitz, anak pintar, anak orkay entahlah apa kata mereka Adeeva tidak tau.

Adeeva langsung ke kelas setelah itu dia mengeluarkan Iphone nya sambil menggunakan earphone. Tanpa dia sadari, dia tertidur lelap.

"Ca, lo dipanggil kepala sekolah tuh."

"Caaaaa! Woy bangun!" Arif masih mengguncak badan Adeeva. Tersentak Adeeva bangun dan menatap tajam Arif.

"Apaan sih lo, gue lagi tidur," seru Adeeva sambil merenggangkan tubuhnya.

"Lo dipanggil kepala sekolah tuh." tanpa menoleh ke Arif, Adeeva langsung menuju ruang kepala sekolah, ternyata Sekar sudah ada disana

"Assalamu'alaikum pak. Saya tidak terpilih kan pak?" tanya Adeeva yang membuat pak Erga ketawa

"Adeeva... Adeeva kamu ini sudah pesimis saja. Bapak bangga memiliki murid seperti kalian berdua baru kelas 10 bagaimana kelas 11 dan 12 nanti. Soal yang bapak berikan tadi itu pelajaran kls 10-12. Kalian bisa mengerjakan 50 soal dlm waktu 2 jam dan kalian berdua mendapatkan nilai yg sempurna. Bapak memang tidak pernah salah memilih dalam perwakilan sekolah, terbuktikan," pak Erga mempaparkan

"Kok kami berdua bisa terpilih sih pak, bukannya harus salah satu dari kami ya pak?" tanya Adeeva

"Sebenarnya salah satu dari kalian kalau diantara kalian mendapat nilai sempurna tanpa bapak duga dua-dua nya sempurna jadi sekolah kita tahun ini mengirimkan 2 orang ikut olimpiade fisika. Semoga kalian berhasil ya, kalian bisa jadi tetap saingan loh jangan pernah main curang," lanjut pak Erga

"Untuk apa dong pak main curang. Kemampuan saya sudah terbukti untuk apa curang,"ucap Sekar

"Kalau begitu persiapkan diri kalian, belajar lebih giat ya," lanjut pak Erga

"Siap pak!" jawab Adeeva dan Sekar serempak

Setelah selesai dengan urusan lomba. Adeeva ada jadwal kegiatan luar sekolah hari ini, Adeeva mengikuti dua kegiatan luar sekolah yaitu musik dan fotografi. Kegiatan untuk hari jumat Adeeva yaitu fotografi. Sedangkan Agneta eskul musik dan basket. Jadi Adeeva ketemu dia di luar sekolah pada hari rabu aja kan eskul musik hari rabu. Loh kok Adeeva sambungkan ke Agneta sih. Adeeva bingung kalau begini, dia sudah tidak ingin percaya dengan orang lain apalagi yang namanya teman ataupun sahabat.

[TBC]

Kalian penasaran kan? Gimana hubungan Adeeva dgn Agneta selanjutnya. Makanya Vote dan comments jangan jadi pembaca gelap ya. Gue mohon, voments kalian sangat diperlukan buat gue penulis amatitan gini. Bye

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang