Chapter 6

369 105 7
                                    

Flashback On
"Hey, lo sekolah disini ya?"

"Iya. Kok lo disini sih?" tanya Adeeva bingung

"Yak elah, gue sekolah disini kali."
"Eh iyaiya. Gue enggak tau tuh." Adeeva menaikkan satu alis ke atas

"Lo aja kali yg enggak pernah lihat gue. Lo kelas X berapa?"

"X-8. Lo?"tanya Adeeva

"X-2 pantas aja lo jarang ketemu gue. Kelas lo jauh sama gue." Rafa tertawa

Beberapa hari mereka berdua selalu bersama. Tidak ada rasa kecanggungan diantara mereka berdua. Adeeva dan Rafa memang sudah pernah ketemu waktu di Rumah Sakit tempat Papa nya Adeeva bekerja.
Flashback Off

[POV ADEEVA]

Gue lelah sekali hari ini, ya gimana gue enggak lelah. Gue ketemu sama masa lalu gue. Gue langsung menuju kamar utk menghilangkan stress hari ini.

Tokk..Tokk
"Ca, gue boleh masuk?" belum ada jawaban dari gue akhirnya Rendra membukakan pintu kamar dengan perlahan

"Ca, gue tau lo belum tidur. Eh, lo nangis dek. Dek, kenapa lo nangis? Cerita dong sama gue?" tanya Rendra dg khawatir melihat keadaan gue.

Tanpa gue sadarin, gue menangis mengingat kejadian dulu yg membuat gue enggak percaya dg orang lain lagi.

Gue menghapus air mata yang telah jatuh ke pipinya, dan berhambur kepelukan Rendra. Gue menangis sejadi-jadinya di pelukan Rendra.

"Nangis Ca, nangis sepuasnya. Setelah itu lo boleh cerita. Kenapa lo menangis." Rendra mengelus bahu gue dengan kasih sayangnya

"Gue gak kuat bang. Gak kuat kenapa jadi begini?"

"Kenapa dek? Ada apa kenapa lo nangis seperti ini? Tadi pagi abang gak ada nganggu lo," ucap Rendra bingung

"Rafa bang. Rafa."

"Rafa?" Rendra mengingat nama yang disebut gue

"Oh gue ingat. Itu mantan lo kan?" tanya Rendra

"Ya terus. Kenapa lo jadi gini, apa lo belum bisa move on dari dia? Dek, dia kan bregsek," lanjut Rendra

"Udahlah bang, gue tadi cuma teringat kejadian dulu aja. Gue udah tenang ko sekarang." gue melepaskan pelukan Rendra

"Ca, hari ini kita jalan-jalan yuk. Gue bosan nih. Daripada lo nangis lebih baik temanin gue jalan nanti sore."

"Okeoke," jawab gue
[POV END]

Seperti yg dibilang Rendra tadi siang. Dia ingin mengajak Adeeva jalan.

Adeeva memakai T-shirt berlengan pendek warna biru dan jeans pendek warna hitam dan tak lupa sepatu vans warna merah maron kesayangannya. Rambutnya dikucir satu dengan ponytail-nya.

Sedangkan Rendra memakai
T-shirt berlengan pendek warna putih dan jeans panjang dengan sepatu vans hitam. Menambah cool nya abangnya Adeeva. Tapi mereka berdua bukan brother complex.

"Bang, cepatan dikit napa. Dandannya lama banget melebihi gue lo. Nanti macet udah jam 4 nih!"

Rendra turun tergesa- gesa karena Adeeva udah marah-marah.

"Bawel lo dek." Rendra mengambil kunci mobil di nakas

"Sok ganteng lo bang. Gak ada juga yg mau sama lo." cibir Adeeva

"Yee lo salah kali. Para cewek lagi mengantri ingin jadi cewek gue." ucap Rendra dengan muka sok gantengnya. Tapi, memang ganteng sih.

"Udah-udah kalian berdua ini. Katanya mau pergi nanti macet di jalanan." Mama Fanya melerai perkelahian mulut antara Adeeva dan Rendra

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang