Chapter 7

418 107 13
                                    

"Dev."

"Woy Dev!" teriak Agneta

"Apaan sih lo! Sakit nih kuping gue dengar terikan lo. Ini kantin bukan hutan," ucap Adeeva kesal dengan teriakan Agneta

"Yah salah lo lah gue dari tadi manggil lo, tapi enggak dijawab. Lo lagi msh kepikiran dengan Alifia?" Tanya Agneta

"Hm." jawab singkat Adeeva

Pesanan mereka berdua sudah datang. Mereka memakan pesanan mereka masing-masing dengan hening tanpa satu kata pun terucap dari mulut mereka.

[POV ALIFIA]

"Ca, gue kangen sama lo. Lo enggak ingat gue ya. Apa lo udah melupakan gue. Gue minta maaf Ca." batin gue tanpa gue sadarin air mata gue jatuh

"Al?" Gue mendongakan kepala melihat siapa yg memanggil gue

"Eh lo Rif. Ada apa?" ucap gue sambil menghapus air mata yg jatuh

Arif segera duduk disamping gue dan menghadap gue

"Alhamdulillah Al. Lo udah berjilbab. Gue aja tadi pertama enggak kenal lo heheh. Tapi setelah lo kenalin diri ternyata itu lo," ucap Arif tersenyum ke gue

"Alhamdullilah Rif. Masa? Lo enggak kenal gue segitu nya penampilan gue berubah," ucap gue

"Al, gue tau lo sedih saat ini. Lo bingung kan kenapa Eca sekarang begini," ucap Arif to the point karena udah melihat mata merah gue yg habiss menangis

Gue hanya diam mendengar ucapan Arif.

"Mungkin saat ini Eca bingung kenapa lo kembali lagi. Kemaren Rafa yg datang sekarang lo Al. Jadi, gue harap lo sabar." lanjut Arif

"Tapi Rif, gue merasa bersalah dengan sikap gue dulu ke Eca. Eh, bentar lo bilang apa tadi Rafa sekolah disini juga? Dia kelas mana?" tanya gue

"Iya gue tau. Gue juga bersalah sama Eca. Sampai sekarang Eca masih dingin sama gue. Iya Rafa sekelas dengan kita. Dia tadi dipanggil Kepsek. Makanya lo tadi gak lihat dia. Nah, itu yg membuat Eca bingung kenapa orng yg dulu pergi sekarang kembali lagi malahan sekelas dengan Eca," ucap Arif

"Rif, waktu gue pergi emang ada kejadian apa? Gue harus tau. Gue enggak mau sikap Eca begini sama kita berdua. Gue care sama dia Rif." gue menatap wajah Arif

Tiba-tuba Rafa datang disaat Arif ingin memberitahu gue kejadian dulu.

"Eh, lo anak baru kan?" tanya Rafa

Rafa melihat gue. Sepertinya dia ingat gue.

"Sebentar, lo bukannya Alifia? Ini benaran lo Al. Lo udah berjilbab?" tanya Rafa heran

Gue tersenyum sinis ke dia. Gue melihat ekspresi wajah kesal Arif ke Rafa.

"Gue sangat yakin ada masalah disaat gue pergi. Gue harus tau." batin gue

"Oh ceritanya temu kangen kalian berdua ya. Eca nya mana kok enggak sama kalian sih. Biasanya juga kalian bertiga?" tanya Rafa

"Urusan apa lo sama kita bertiga. Lo gak usah BACOT deh pergi sana lo. Lo tuh udah nyakitin hati sahabat gue. Lebih baik lo pergi jauh-jauh sana. Daripada guee-" ucap Arif emosi dengan tangan digepal ingin menonjok muka Rafa yg songong

[POV END]

"Arif... Rafa Berhenti!" teriak Adeeva

Mereka bertiga melihat sumber suara. Ternyata Adeeva dan dibelakangnya ada Agneta. Arif menurunkan tangannya yg ingin menonjok Rafa.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang