Chapter 15

167 16 0
                                    

Malam minggu ini Adeeva tidak bersama dengan buku-buku tebal nya. Tetapi, dia sedang bersama mantan kekasih nya.

Rafa mengajak Adeeva pergi ke pasar malam yang tak jauh dari komplek rumah Adeeva yang di adakan sekali dalam seminggu.

"Gak papa kan kesini. Gue udah lama enggak kesini bareng lo." Adeeva hanya tersenyum mendengar ucapan Rafa.

Rafa membukakan pintu Adeeva, Adeeva tersenyum di perlakukan manis oleh Rafa.

"Thanks."

Adeeva dan Rafa berjalan beriringan memasuki kawasan pasar malam.

"Kita ke stand itu yuk." Ajak Adeeva sambil menarik tangan Rafa menuju stand lempar gelang.

"Bang, 5 gelang nya ya." Penjaga stand itupun memberikan 5 gelang kepada Rafa.

"Gue akan dapatkan boneka besar yang bertengger manis di sana," ucap Rafa sambil menunjuk boneka besar yang berada di depan mereka.

"Okee, gue pegang janji lo," ucap Adeeva sambil tersenyum mengejek.

Rafa pun memulai melemparkan gelang itu.

"Yah, gagal," ucap Adeeva setelah melihat lemparan pertama Rafa gagal.

"Santai Ca, masih ada 4 gelang kok." Adeva pun tersenyum mendengar ucapan Rafa.

Sampai kelemparan keempat. Rafa tidak berhasil memasukkan gelang dengan mulus.

"Satu lagi kok. Gue yakin ini pasti berhasil."

"Oke, gue pegang janji lo."

Satu
Dua
Tig...

"Yeahh, Rafa hebat," ucap Adeeva gembira.

"Ini bonekanya Mas," ucap pemilik stand tersebut. Rafa mengambil ahli boneka yang berada di tangan penjaga stand itu.

"Nih buat Eca cengeng gue." Rafa memberikan boneka yang ia dapatkan dari permainan untuk Adeeva.

"Makasih Rafa."

"Kita mau kemana lagi nih?" tanya Rafa.

"Terserah lo aja deh." Rafa mengenggam tangan Adeeva dan menarik Adeeva ke bianglala.

Kok gue biasa aja ya. Kalau gue bareng Raka, jantung gue mulai gak normal. Batin Adeeva.

"Kok gue mikirin dia sih," guman Adeeva pelan.

Rafa menoleh mendengar gumaman Adeeva yang pelan tapi masih terdengar walaupun tidak jelas.

"Lo ngomong apaan?" tanya Rafa.

"Gue enggak ngomong apa-apa kok, salah dengar kali." Rafa tidak membalas ucapan Adeeva, dia tetap menarik Adeeva menuju ke bianglala.

"Kita naik ini ya?" Adeeva hanya mengangguk membalas pertanyaan Rafa. Rafa pun mengantri mengantri untuk membeli tiket bianglala.

"Ayo, Ca."

Adeeva dan Rafa pun menaiki bianglala. Adeeva melihat komplek nya dari atas dengan bianglala. Rafa tersenyum melihat Adeeva begitu gembira hari ini.

Maaf, Ca. Gue ingin membuat lo bahagia di terakhir hidup gue. Untuk sekali ini saja, gue bisa membuat lo bahagia. Batin Rafa.

"Raf, foto dulu yuk." Mereka berdua pun berfoto bersama dan mengganti pose yang berbeda.

Tak ada kata benci yang terucap di mulut Adeeva sekarang. Raut wajah bahagia yang terlihat sekarang berada di dekat Rafa.

Entah kenapa kekecewaan nya terhadap Raka lenyap setelah berada di samping Rafa. Dia begitu bahagia, bahagia bisa bersama dengan yang dulu pernah menempati ruang hati nya dan mengisi hari-hari Adeeva.

ADEEVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang