Prologue

1.3K 27 0
                                    

Naruto (c) Masashi Kishimoto
.
.
.
.
.
.
.
Story by me
.
Don't like don't read
.
.
oOo

Hari ini matahari yang menyinari Bumi begitu cerah bersinar di atas sana, sehingga langit terlihat indah di pagi ini dengan awan yang datang berbagai bentuk menghiasi cakrawala. Di salah satu rumah megah, gadis berambut merah muda sepunggung yang mempunyai nama sama dengan bunga kebanggan Jepang yaitu Sakura bergegas bangun untuk siap-siap lari pagi dengan sahabatnya, dengan senyum yang merekah di bibirnya dia menuruni tangga menuju ke teras rumahnya. Sebelumnya dia sudah mencuci muka dan menggosok giginya, memakai kaos dan celana pendek di atas lutut dan tak lupa memakai sepatu sportynya berwarna hijau tosca. Sesampainya di teras ...

"Heh ... lama sekali kau forehead!" gusar Ino yang lagi pemanasan merenggangkan otot-otot tubuhnya.

"Iya ... kita lumutan menunggu tukang tidur sepertimu Sakura." Sahut Matsuri sambil berkacak pinggang mengahadap persis di depan Sakura.

"Gomen ... Pig Aku kesiangan, sudah siapkan?" tanya Sakura balik sambil menyeringai lebar dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Sudah siap dari tadi Sakura-chan, sudah ayo nanti keburu panas nanti." jawab Hinata lembut.

Keempat gadis itu dengan semangat berlari menyusuri komplek perumahan elit di jalan Gakure. Sesekali mereka bercanda ria membicarakan perihal tentang keseharian meraka dan lain sebagainya, disaat asyiknya lari sambil berbincang. Sakura yang saat itu sedang berbicara dengan Matsuri saat sampai pada belokan, Sakura tabrakan dengan laki-laki yang saat itu juga sedang lari pagi juga.

"Aduhh ... !" Sakura mengaduh kesakitan. Lari pagi dihentikan karena Sakura jatuh terduduk gara-gara insiden tabrakan barusan.

Laki-laki yang tertabrak tadi memandang ke arah Sakura. "Hei kau tidak apa-apa?" tanya laki-laki itu dengan nada datar, insiden barusan hanya menjatuhkan Sakura dan laki-laki itu hanya merasakan dadanya sakit karena bertumpu dengan kepala Sakura.

Sakura mengelus-elus kepalanya, dia mendongakkan kepalanya memperhatikan laki-laki yang tadi dia tabrak dan juga teman-temannya yang melihat Sakura dari kejauhan. Mereka ada empat orang dan tahu tidak semuanya keren-keren, Sakura mengerjapkan matanya menatap laki-laki yang bertabrakan dengannya. 'tampan' batin Sakura

"Hei! Aku tanya, kau tidak apa-apa?" Laki-laki itu sekali kali bertanya, sambil mengernyitkan dahi karena tidak ada jawaban dari lawan bicaranya.

Lamuan Sakura buyar." Aa... Aku tidak apa-apa, tenang saja." Sakura menjawab dengan gugup smabil menyeringai untuk menutupi rona merah dipipinya karena terpesona dengan laki-laki yang berhadapan dengannya. Laki-laki yang memiliki mata onyx yang tajam dan menghayutkan itu. Sakura berdiri dari jatuhnya dan membersihkan celannya yang sedikit kotor terkena jalanan trotoar.

Laki-laki itu membalikkan badannya membelakangi Sakura. "Hn, bagus kalo begitu." Ucap laki-laki itu datar, lalu dia melanjutkan lari paginya namun dicegah dengan seruan dari Matsuri.

"Ucapan apa itu? Seenaknya menabrak dan tidak minta maaf lagi!!" Sakura melongo kaget dengan teriakan Matsuri 'Kenapa dengannya?' batin Sakura dengan tampang bingungnya melihat ke arah Matsuri.

"Aku tidak bersalah, kenapa aku harus minta maaf?"

Tampak guratan segita muncul di wajah Matsuri. "Apa kau bilang, kau tidak bersalah? Jelas-jelas kau menabraknya, minta maaf tidak!" paksa Matsuri.

Sakura, Ino dan Hinata saling tukar pandang dengan tingkah Matsuri, yang ditabrak Sakura kenapa dia yang marah?

Laki-laki dingin ini berdecak. "Dia yang seharusnya minta maaf." laki-laki itu masih tetap dengan pendiriannya. Teman-temannya yang berada sedikit jauh dengan laki-laki bermata onyx itu menghampirinya yang sedang adu argumen dengan Matsuri.

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang