Chapter 8

345 11 0
                                    

Sasuke's POV

.

Aku pulang melewati rumah Sakura lagi tadi, saat melewati rumahnya aku melihat—nya berjalan bersama dengan manusia berambut perak itu, ya kalian tahu sendiri siapa yang aku maksud? Kenapa dia ada di rumah Sakura? Dan kemana mereka mau pergi? Mereka masuk ke mobil dan berlalu meninggalkan rumah Sakura, tidak hanya mereka yang pergi berdua, ada sahabat Sakura juga, hanya saja si manusia berambut perak itu ikut serta.

Saat melihat Sakura tadi, ia sudah lebih baik ternyata, aku merasa senang saat melihatnya tersenyum tadi, tapi kenapa aku ingin terus bersamanya? Sial!

Kata-kata di Dobe berkeliaran dipikiranku, aku benar-benar jatuh cinta? Jatuh cinta dengan—Sakura?

Kalau memang benar, terus apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku harus apa sekarang? Aku selalu ingin mengetahui semua tentangnya, ingin bersamanya dalam segala hal, melihatnya tersenyum bersamaku, menghiburnya kalau sedang bersedih atau apapun yang membuatnya merasakan sakit. Aku iri dengan si manusia rambut perak itu yang bisa ada di samping Sakura dalam hal apapun, aku ingin Sakura hanya melihat—ku saja, aku tahu aku egois, aku belum bisa meng-klaim Sakura menjadi milikku karena alasan dia mencintaiku, aku harus mengungkapkan apa yang aku rasakan sekarang kepadanya. Tapi kapan? Kapan aku harus mengungkapkannya? Apa ini aneh? Apa ini terlalu terburu-buru untukku? Apa jangan-jangan aku hanya sekedar menyukainya saja tidak sampai mencintainya, dan jatuh cinta itu mungkin hanya sementara? Aku ingin tahu tentang perasaanku ini, apa benar-benar ini cinta? Aku hanya perlu memastikan saja.

Aku mendengar bunyi klakson di belakangku, lampu menyala hijau, aku terlalu banyak melamun, ternyata yang berada di belakangku mobil si manusia rambut perak. Dan sejak kapan mereka berada di belakangku? Seingatku tadi aku berada jauh dari jarak pandang mereka.

Mobilnya mendahuluiku seperti mencoba adu balapan denganku, aku sekilas melihat Sakura yang tertawa lebar bersama si manusia berambut perak itu dan rasanya dadaku sesak dan panas melihat mereka tertawa bersama, terlebih lagi kalau tawa lebar Sakura bukan dariku, melainkan dari pemuda lain, aku memegang dadaku, kenapa rasanya aku tidak nyaman melihat hal itu?

Aku cemburu?

Benar aku merasakan hal itu?

Apa aku benar-benar telah mencintai Sakura?

Aku rasa Naruto benar, aku hanya tidak mau mengakui perasaanku saja, aku rasa aku benar-benar mencintai-nya, ya aku mencintai—Sakura.

oOo

Sakura's POV

.

.

"Sasuke?" Ino bersuara saat Kaasan keluar dari kamarku. "Siapa itu Uchiha Sasuke? Aku pernah mendengar nama Uchiha, itu tidak asing."

"Itu nama museum di pusat kota Ino." Matsuri menjawab keganjalan yang dialami Ino.

Ino menjetikkan jarinya, "A—benar. Museum Uchiha, bagaimana kau mengenal salah satu anak konglomerat itu, Forehead?"

"Bukankah dia laki-laki yang menabrakmu waktu lari pagi itu, Sakura-chan?" Hinata ikut membicarakan Sasuke. Aku menatapnya kaget, bagaimana ia tahu kalau Sasuke yang dimaksud di sini adalah Sasuke yang menabrakku minggu lalu?

Matsuri langsung menatapku tajam. "Benarkah itu Sakura?"

Aku mendesah. "Bagaimana kau mengenalnya Hinata?" aku mengabaikan Matsuri dan beralih menatap Hinata yang sekarang memasang wajah memerah dan arah pandangnya menuju ke lantai.

"I-itu, aku ... aku ... dekat dengan sahabatnya."

Aku memperhatikan raut wajahnya, aneh. Tidak biasanya Hinata seperti ini. "Siapa sahabatnya?" Ino bertanya sambil membenarkan kunciran rambutnya.

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang