Chapter 11

319 13 0
                                    

Sasuke's POV

.

.

"Kau baik-baik saja, Sasuke?"

Aku menoleh dan memasang senyumku lalu mengangguk. "Ya. Aku baik-baik saja."

Prof. Hashirama mengangguk. "Maaf kalau aku menganggu liburanmu. Aku hanya ingin berdiskusi mengenai laporanmu yang kemarin lusa kau kumpulan lagi kepadaku," aku segera memasang wajah yang mengisyaratkan kalau aku tidak masalah dengan hal ini. "aku puas dengan hasil kerjamu." Lanjutnya lagi, aku kembali memasang senyum tipisku. "Kau bisa langsung serahkan hasilmu ini dan kau mungkin cepat lulus dan bisa melaksanakan koas-mu segera."

"Baiklah, Prof. Hashirama." Jawabku. Sambil mengambil laporanku yang disondorkan ke arahku oleh Prof. Hashirama.

"Hm. Kau boleh pergi sekarang dan sekali lagi aku minta maaf mengganggu liburanmu."

Aku menggeleng. "Tidak apa-apa, Saya senang karena bisa mengetahui hasil laporanku lebih cepat." Ucapku jujur. "Kalau begitu. Saya permisi."

Prof. Hashirama mengangguk, aku berdiri dan berjalan ke arah pintu, sebelum aku mencapai kenop pintu, aku mendengar Prof. Hashirama berdeham dan aku menoleh. "Sebenarnya Sasuke," jedanya. Mencoba melihat reaksiku yang memperbolehkan ia melanjutkan kalimatnya atau tidak, aku menaikkan alisku mencoba membuatnya melanjutkan kalimatnya yang menggantung. Ia kembali berdeham lagi. "Aku berniat ingin membawamu ke Takigakure senin besok," ucapnya. Kembali ia melihat ke wajahku lebih serius, ia ingin melihat reaksi yang aku berikan kepadanya mengenai hal ini. "Aku berencana menempatkanmu di sana. Koas di sana. Bagaimana menurutmu? Bukankah dulu kau memintaku untuk menempatkanmu di sana."

Oh. Aku melupakan hal itu, benar aku dulu meminta ditempatkan di sana kalau koas ku dimulai, dan aku meminta hal itu sebelum aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku kewalahan seperti ini. Tapi apa yang harus aku lakukan sekarang? Impian sudah di depan mata dan masalahku di sini belum selesai. Apa aku bisa meninggalkannya dan melakukan koas ku dengan tenang di Takigakure?

oOo

.

"Bagaimana hasilnya?" aku memandang lawan bicaraku dan sekarang aku berada di rumah, bersama Itachi yang bertanya denganku. Aku sedang duduk di ruang keluarga setelah pulang dari kampus lima belas menit yang lalu, Itachi sibuk dengan laptopnya sekarang.

Ia juga ikut pulang denganku tadi malam bersama Konan, mobilnya diserahkan ke Naruto untuk kendaraan pulang begitu juga Sai dan lainnya, sebenarnya aku menawari Naruto untuk pulang bersamaku atau tetap tinggal di Suna dan Naruto jelas menolakku karena baru bertemu sebentar dengan Hinata. Neji, tidak perlu ditanya, ia tentu tidak akan meninggalkan Naruto berduaan dengan sepupunya itu, Shikamaru, setelah sampai di villa ia menghilang entah kemana dan Sai, yang aku tahu ia menghilang bersama gadis berambut pirang yang aku tahu itu sahabat Sakura.

Aku mengangkat bahuku. "Seperti biasa." Itachi mengangguk sekali masih memandang laptopnya.

Aku menarik napas pelan dan menghembusnya pelan sambil menutup mataku dan mencoba merileks-kan badanku dengan bersandar ke sofa. "Kemarin kau ribut dengan Sasori," ucapan Itachi membuatku membuka mata dan melihatnya yang masih berfokus ke laptopnya. "Apa itu benar?" lanjutnya, kali ini ia memandang ke arahku.

"Darimana kau tahu?" tanyaku balik, tidak berminat menjawab pertanyaannya. Aku masih bersandar di sofa.

Ia melihatku sebentar lalu kembali ke laptopnya lagi dan aku mendengus melihat hal itu. "Jawab saja pertanyaanku." Ucapnya, masih sibuk mengetukkan jari-jarinya di keyboard laptop.

Falling in Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang