.
.
Sakura's POV
.
Aku terbangun karena bunyi alarm yang menggema di telingaku, aku membuka mataku dengan rasa kantuk yang masih bertengger setia dan enggan meninggalkanku, aku bertanya-tanya, jam berapa aku tertidur semalam? Aku bergerak di atas kasur dan merasakan badanku yang terasa pegal.Ada apa lagi denganku?
Tangan, leher dan punggungku rasanya pegal sekali, aku mengingat terakhir kali apa yang kulakukan. Aku bersandar di sadaran kasur untuk mengumpulkan ingatan tadi malam dan mengumpulkan nyawaku, aku memegang kepalaku, sepertinya tadi malam aku memulai tidur tapi Sasori-nii datang dan menyuruhku menemaninya ke perumahan di daerah Otto, yaa saat itu aku disuruh membawa selimut ke kursi di tengah taman, lalu aku tergoda dengan selimut yang aku bawa dan akhirnya aku tertidur di kursi cantik yang tidak aku tahu kenapa bisa ada di taman? Tapi setelah itu aku mengalami mimpi-aneh.
Sambil terdiam aku mengingat kembali memori yang terjadi semalam, sepertinya tadi malam benar-benar mimpi indah sekaligus mimpi buruk bagiku, aku teringat dimana Sasuke memarahi Sasori-nii karena aku memakai tempat yang seharusnya untuk Shion, disaat itu kenapa aku merasa sakit dihatiku, kembali aku mengingat ucapan Sasuke kalau Shion-kakasih Sasori-nii, apa maksudnya itu? Tapi aku mencoba mengenyahkan dan berpikir kalau aku hanya bermimpi aneh. Mengingat kembali tentang Sasuke, jujur saja aku senang karena disaat aku tertidur aku bisa memimpikannya, bahkan di dalam mimpiku Sasuke menggendongku dan tersenyum lembut ke arahku, ini membuat pipiku memanas.
Aku kembali merasakan pusing, sepertinnya kejadian tadi malam seperti kenyataan, aku merasakan bibirku dikecup seseorang semalam, apa yang kulakukan? memikirkan mimpiku menjurus ke hal yang berbau erotis, aku menggelengkan kepalaku, apa-apaan aku ini? Beruntung aku masih diberi kesempatan memimpikan-kekasih orang, ini kenapa aku memikirkan hal berbau erotis! Sial!
Tok tok
Aku mendengar pintu kamarku diketuk, aku melirik ke jam weker yang bertengger manis di meja di samping tempat tidurku, jam menunjukan pukul 06.26 dan aku ingat hari ini hari Jum'at, "Sakura...." dari suaranya bisa ku tebak kalau itu Sasori-nii, tumben sekali membangunkanku si baka-aniki.
Aku masih diposisi bersandar, tidak membuka-kan pintu untuk Sasori-nii, "Kau sudah bangun." ia masih di depan pintu kamarku.
Aku mendesah, "Masuklah Sasori-nii, tidak kukunci." jawabku dengan suara parau.
Pintu kamarku terbuka, Sasori-nii masuk sambil mengerutkan keningnya, "Kau belum mandi?" tanyanya sambil mendekat ke arahku.
Aku terdiam tidak menjawab pertanyaan Sasori-nii, ia berdiri di samping tempat tidurku, "Apa kau baik-baik saja?" tanyanya.Aku angkat bahu, "Entah ... rasanya badanku sakit semua, semalam apa yang terjadi?" tanyaku masih dengan suara parau.
Sasori-nii mendekatkan tangannya ke keningku dan menempelkan telapak tangannya di dahi lebarku, "Kau demam Sakura," ucapnya. "Kau sebaiknya istirahat di rumah, biar Kaasan yang menelepon ke sekolah supaya mengijinkanmu tidak masuk sekolah hari ini." telapak tangannya meninggalkan dahi lebarku.
Ia kemudian duduk di pinggiran kasurku, "Kenapa denganku?" tanyaku lagi
Ia mendesah, "Ini akibatnya kalau kau tidak mendengarkan-ku!" Sasori-nii berseru dengan menaikkan suaranya lalu ia kembali mendesah. "Kau semalam ketiduran di kursi taman saat cuaca mendekati musim dingin dan kau hanya mengenakkan pakaian yang sekarang kau pakai ini."
Aku menunduk melihat piyama merah jambuku dan masih tertempel juga jaket yang semalam aku kenakan, "Itu karena Sasori-nii seenak-nya saja mengajakku disaat aku ngantuk sekali!" aku tidak mau disalahkan, karena Sasori-nii mengajak pergi disaat yang tidak tepat!
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling in Love (END)
DragosteHaruno Sakura, gadis SMA yang selalu terkena sial yaitu : Terjatuh. Tapi bagaimana jika ke-sialan-nya ini membuatnya jatuh cinta dengan seorang pangeran es? Dan bagaimana dia menanggapi perhatian dari teman SMP-nya? Ke-sialan apa lagi yang akan dite...